Autumn

1.5K 170 10
                                    

[6 oktober 2019]

"Minghao bilang kau akan kembali ke Korea."

Winwin hanya bergumam sebagai jawaban.

Yiyang mencondongkan tubuhnya kearah depan. "Kenapa?"

"Kenapa tidak?"

Perempuan itu mengulum senyumannya. "Aku hanya bertanya. Maksudku, kau terlihat sangat tidak berminat dengan acara itu kemarin dan kini kau tiba-tiba berubah pikiran."

"Bukan urusanmu, Yiyang."

Perempuan itu terkekeh. "Ya, ya, ya, tentu saja ini bukan urusanku."

"Dimana dokter Wu?"

Yiyang mengedipkan kedua matanya berkali-kali—tak mengerti kenapa Winwin tiba-tiba menanyakan keberadaan salah satu dokter senior di rumah sakit tempat keduanya bekerja.

Winwin tampak kesal pada Yiyang yang terlihat tidak menangkap maksud dari pertanyaannya dengan cepat. "Aku tanya, dimana dokter Wu? Apakah dia tidak memiliki pekerjaan yang bisa ia berikan padamu agar kau berhenti mengekoriku seperti bebek?"

Tawa perempuan itu lepas saat ia akhirnya mengerti arti dari pertanyaan yang dilontarkan oleh Winwin padanya. "Ah, kau tidak ingin aku ganggu ya?"

"Tentu saja, bodoh. Ocehanmu membuat kepalaku sakit."

"Oh? Kepalamu sakit karena mendengar ocehanku? Kalau begitu aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Biar saja kepalamu sakit terus." Tawanya.

Winwin menatap tajam mata perempuan disampingnya itu. "Ck, kau dan Minghao benar-benar berisik. Tidak bisakah kalian berdua berhenti mengangguku?"

Yiyang menjulurkan lidahnya. "Tidak!"

"Pergilah, Yiyang. Aku sedang tidak ingin diganggu."

"Kau sangat membosankan, Dong Sicheng. Terkadang aku bertanya pada diriku sendiri bagaimana aku dan Minghao tahan berteman dengan laki-laki yang sangat membosankan sepertimu."

"Tidak ada yang menyuruh kalian untuk menjadi temanku." Balas lelaki itu singkat. Matanya kemudian melirik kearah punggung perempuan itu sekilas sebelum ia kembali berbicara. "Pergilah, tunanganmu sudah disini."

Perempuan itu sontak membalikkan tubuhnya dan merekahkan senyumannya saat melihat sosok yang sudah menemani hidupnya selama tiga tahun belakangan itu berjalan mendekatinya.

"Luhan ge!!"

Winwin menganggukkan kepalanya sekilas sebagai salam saat pandangan matanya bertemu dengan Luhan. Ia berbicang sedikit dengan lelaki yang lebih dewasa itu sebelum lelaki itu pamit mengajak Yiyang ke suatu tempat.

Namun tak lama setelah keduanya beranjak, Winwin tiba-tiba merasakan ponselnya kembali berdering.

———
+82 10-0710-9***
Sun, 6 oct 08.12

Selamat pagi, Sicheng. Semoga hari-mu menyenangkan!

Ps: Tentang pertanyaanku kemarin, kau belum menjawabnya! Kau akan datang ke acara reuni kan?
Pss: Aku merindukanmu!
———

Winwin kembali memejamkan kedua bola mata indahnya dan mengatur laju nafasnya yang sebelumnya sempat berubah menjadi tak beraturan.

That Autumn - Winwin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang