First Key

48 14 1
                                    

Aku mematung berada didepan gerbang rumah dengan pelataran klasik yang membuat aura disekitar rumah itu terasa sejuk dan menenangkan.

Pintu gerbang akhirnya terbuka, seseorang melangkah keluar. Sudah kuduga, Lee Taeyong.

"Hyungg" sapa Jeno dan Jisung kompak

"Kalian disini. Masuk"

Kami melangkah masuk kedalam rumah, Taeyong menutup gerbangnya cepat cepat. Tanpa basa basi Taeil dan anak anak itu langsung duduk tanpa aba aba dari Taeyong. Seolah mereka menganggapnya seperti dorm tempat mereka tinggal.

"Jadi......"

"Taeyong-ah, kita mulai saja" ucap Taeil sambil melihat kami satu persatu

"Okayy....." Taeyong menghela nafas dalam dalam

"Agensi kita berada dalam Aliansi White Lines. Dan salah satu pemegang kuasanya, ada di agensi kita. Dalam setiap bentuk aliansi, nggak mungkin nggak ada perselisihan apalagi sampai permusuhan. Karena untuk memegang kendali setiap aliansi harus memiliki kasta terkuat dan tertinggi. Dan yang tertinggi berada di aliansi Black Cobra. Dan pemegang kuasanya, adalah keluarga Kang"

Seketika aku memutar otak menghubungkan beberapa petunjuk petunjuk yang selama ini ku kumpulkan. Keluarga Kang dan sekarang nama nama aliansi.

Semua itu mengingatkanku pada Mark yang beberapa kali memaksa mengantarku pulang sesaat setelah dia tampak menerima sebuah pesan. Dan pertanyaannya siapa dia Keluarga Kang?

"Sekarang....." Taeil mendengus pelan dan tampak menahan airmatanya

"Mark sedang ada diantara kedua aliansi itu. Karena keluarga Kang lebih dulu memperkerjakan Mark didunia hiburan sebelum dia datang ke Korea. Dia datang ke Korea karena keluarga Kang. Dan setelah itu......." kalimat Taeil terputus. Dia diam sesaat

"Mark keluar dari agensi Kang menuju agensi kalian?" Sambungku

"Tepat!" Jawab Taeyong membenarkan

"Lalu dimana bagian membahayakannya?" Protes Jisung

"Lo inget nggak waktu lo sama Chenle dapet 1 spesial box dari fans waktu itu?" Jisung tampak berfikir saat Taeyong menanyakannya

"Lo berebut kan sama Chenle sampe salah satunya dapet itu isi box? Akhirnya gimana?"

"Boxnya hancur...." kata Jisung pelan

Taeyong hanya mengangguk. Aku panik setengah mati saat mendengar posisi Mark. Walaupun kedengaranya itu hanya ilustrasi, tapi bagaimanapun Mark sedang disekap, agensi memaksa menyembunyikannya.

"Gue udah nanya sama Suho hyung. Dia udah jelasin semuanya. Ternyata aliansi keluarga Kang ilegal. Banyak kegiatan diluar standar negara yang mereka lakukan" jelas Taeil kemudian

"Salah satunya adalah penyelendupan beberapa barang antik dari Perancis. Nilainya sudah miliaran won"

Sepertinya aku, Jeno dan Jisung benar benar memiliki pikiran yang sama. Kami bertiga mendadak saling memandang satu sama lain.

"Gue tau dimana gudang keluarga Kang. Kali aja kita bisa dapat bukti sebelum memaksa agensi mengeluarkan Mark hyung dari persekapannya" ucap Jisung yang mendadak diterkam oleh Jeno yang sudah tidak sabar

"Dimana?"

"Ahh hyungg sakit!" Rintih Jisung

"Ada dibelakang sekolahku, orang orang bilang itu milik Kang Jonki. Bahkan didepan gudangnya ada lambang ular cobra hitam. Black Cobra kan?"

Kami menghening. Suasana menjadi semakin mencekam. Bahkan malam ini hanya terdengar suara serangga seperti saat aku terjebak didalam hutan bersama Jeno. Tiba tiba Taeil dan Taeyong menerima pesan yang sama

"Hyung" Taeyong menyodorkan ponselnya tepat didepan Taeil. Mata mereka saling melototi satu sama lain

"Yaterra! Ternyata beberapa hari ini Mark sudah berada di tangan Black Cobra" tegas Taeil

Badanku seketika melemas,pikiranku kacau. Aku hanya bisa menangis mengkawatirkan diri Mark yang entah dimana dan bagaimana keadaannya.

"Jian-ah. Kita bakalan secepatnya nemuin Mark!" Kata Jeno sambil menopang punggungku yang terkulai di sandaran sofa

Tiba tiba pintu rumah Taeyong terbuka. Tampak beberapa anak masuk.

"Jaemin? Renjun?" Jeno tersentuh melihat anak anak itu sampai kesini

"Jaehyun hyung?" Sambungnya lagi

Aku menoleh kearah mereka. Tampak wajah Renjun dan Jaemin yang kelelahan.

"Mark hyung" pekik Jaemin

"Gwenchana Jaemin-ah. Gwenchana" Taeyong berdiri mengampiri Jaemin sambil memeluknya. Tampak mata Jaemin berkaca kaca. Sesekali Taeyong menepuk punggungnya agar merasa sedikit baikan

"Semuanya! Jangan gegabah dulu. Mereka saling menculik Mark karena Mark berharga. Dia adalah tambang emas di dunia Entertainment. Bahkan diluar kedua aliansi itu bisa saja juga mengincar Mark. Jadi kita harus kompak mencari jalan keluar agar Mark bisa kembali pada kita lagi" jelas Taeil panjang

"Sebenarnya.. kita hanya harus mengungkap skandal Black Cobra saja. Hanya aku dan Mark yang tau karena kami pernah bekerja disana. Bahkan kedatanganku ke Korea juga karena mereka. Tapi kita juga butuh bukti" lanjut Renjun.

Kami semua paham dengan apa yang dibicarakan Renjun

(Sorry kalo kalian bingung sama penjelasan versi Taeyong dan Taeil. Intinya Mark itu jadi rebutan karena dia satu satunya anak Emas. Buktinya dia debut disemua unit NCT. Dia juga udah mencetak banyak keuntungan untuk agensi)

"Sekarang kita tinggal susun rencana aja" lanjut Taeil

"Kita cek ke gudangnya dibelakang sekolah gue. Gue sama Chenle bisa menyamar. Banyak anak anak disekolah kami yang bermain disekitar sana. Nggak ada tuh yang curiga" usul Jisung

Aku hanya bisa mendengar setiap anak anak itu mengusulkan rencananya. Aku hanya ikut andil untuk tergerak agar Mark cepat ditemukan.

"Terus rencana selanjutnya gimana?" Timpal Jaehyun

"Kalo ada tanda tanda Mark disekap disana, kita bisa diam diam masuk kesana" lanjut Renjun

"Caranya?" Jeno memutar matanya

"Yang penting jalankan dulu planning pertamanya" jawab Renjun

Kemudian kami bergegas kembali ke Gangnam meskipun keadaan disana sedang mencekam karena hancurnya Shio Kingdom dan skandal kencan Moon Taeil denganku. Lucu memang kedengarannya kami harus kembali tengah malam begini hanya untuk menyelamatkan sebuah nyawa yang tentunya begitu berharga untuk semua orang.

CLOSER | end✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang