Happy Reading
Matahari bersinar dengan terik, menandakan hari sudah cukup siang, biasanya di jam seperti ini orang – orang akan sibuk dengan kegiatan sehari – hari mereka, ada yang sekolah, berkerja, ibu rumah tangga mengerjakan pekerjaan rumah dan lain – lain. Namun sepertinya hal ini tidak berlaku pada pemuda manis yang masih menenggelamkan diri di dalam selimut bergambar club bola terkenal bernama Liverpool. Ditemani dengan sampah makanan ringan dan laptop yang masih berada dalam sleep mode, Anthony atau biasa dipanggil onik tampak enggan membuka matanya walau matahari sudah semakin tinggi.
DOR
DOR"Nik!!! Bangun, Kebo!" teriak orang dari luar kamar sambil menggedor pintu
"Berisik banget sihh" gerutu Anthony sambil mengambil bantal untuk menutupi kepalanya
Akhinya kesabaran seseorang yang sejak tadi mencoba membangunkan Anthony pun habis, dibukanya pintu dengan kasar, lalu sosok tinggi menjulang dengan wajah tampan samun sedikit buluq itu menatap sengit ke arah Anthony.
"Nik! Lo gak liat ini udah jam berapa??" marah orang itu, panggil saja dia Fajar, atau Anthony akan memanggilnya Aa' Fajar kalau pemuda itu sedang ada maunya. Fajar adalah sahabat sejak orok Anthony. Selisih mereka hanya satu tahun empat bulan, pertemuan pertama mereka gak ada manis – manisnya, justru menimbulkan trauma bagi Anthony yang kala itu masih berusia enam bulan. Jadi waktu itu Fajar yang baru berusia satu tahun lebih main kerumah Anthony yang berada tepat di samping rumahnya, kata bundanya sihh waktu itu mereka sedang silaturahmi dengan tetangga baru, maklum saja keluarga alfian baru saja pindah ke Jakarta. Fajar tidak teralu ingat bagaimana interaksi pertamanya dengan Anthony tapi bundanya bilang waktu itu Fajar sedang menemani bundanya yang sedang mengobrol sama mamanya Anthony, sedangkan Anthony sendiri sedang asik menyusu di atas karpet tebal yang dilapisi kasur dan perlak, Bundanya tidak tau bagaimana awalnya, tapi tiba – tiba saja Anthony yang sedang asik menyusu menangis keras dengan botol susu yang sudah lepas dari genggaman dan pipi yang memerah dengan cetakan gigi susu Fajar, ya kalian tidak salah baca, Fajar memang menggingit pipi Anthony keras dan saat bundanya bertanya kenapa Fajar menggigit pipi Anthony, Fajar menjawab dengan polosnya kalau pipi Anthony mirip bakpau yang sering dibuat bundanya di rumah mereka yang lama dulu. Sejak saat itu Anthony selalu menangis kalau dekat Fajar, dan entah sejak kapan mereka mulau menempel bak anak kembar.
Mengingat cerita bundanya itu matanya otomatis melihat ke arah pipi Anthony yang kini sudah tidak tertutupi bantal lagi, anak satu itu kalau tidur memang kaya atlet pencak silat, tidak bisa diam. Dipandanginya dalam pipi Anthony, pipi anak itu nggak berubah, masih unyel-abel, cubit-able, dan eummm cium-able, mungkin faktor Anthony anak bungsu juga jadi dimanjakan sama mamanya, dan faktor lain karna Anthony tidak banyak gerak, alias pemalas, alias hobi 'melumpuh' kalo kata Anthony.
" Nik, kalo lo gak bangun juga dalam hitungan ketiga, ucapkan selamat tinggal sama pipi gendut lo!" ancam Fajar sadis
Mendengar hal itu Anthony yang memang sudah dalam mode tidur – tidur ayam langsung duduk sambil memegang kedua pipinya, matanya yang belo dan bulat itu menatap ngeri ke arah Fajar. "Jangan makan pipi gue dasar kanibal!"
"Ya udah bangun, ini udah jam dua kebo"
"Mager ahhh!" Anthony hendak rebahan lagi
Dengan sadis Fajar menarik tangan Anthony, "Nik, masa lo mau kaya gini terus sihh? Gak ngiri sama temen – temen lo, sama gue yang udah kerja?"
YOU ARE READING
My Stupid Boss
RomanceBagaimana Jadinya Anthony yang berniat untuk wawancara kerja justru dilamar oleh bosnya sendiri?? dan akhirnya mereka justru terlibat dengan situasi yang rumit.