Hari ini diriku tidak sekolah, aku barus mengerjakan hukuman dari wanita tak berperasaan itu. Aku MARAH, tapi aku tak bisa melawannya aku masih butuh dia untuk mengetahui asal usul diriku.
"Dasar ibu tiri, di dunia memang tidak ada ibu tiri yang baik. Dasar mak lampir" gumamku saat menyetrika pakaiannya, aku benar-benar kesal saat ini.
"APA KAU BILANG ANAK PUNGUT, KALAU BUKAN FREDRIK YANG MENYURUHKU UNTUK MERAWATMU AKU PUN TAK SUDI, MERAWAT ANAK ANEH SEPERTIMU" Teriak wanita itu. Dia menjewer telingaku, aku tidak sadar kalau ia ada di belakangku.
"SUDAH BAGUS KU BARI MAKAN DAN MENYEKOLAHKAN DIRIMU ITU TAU" katanya penuh penekanan.
'Hey. Itu cuma kalau si profesor Fredrik itu menyuruh, mungkin kau tak akan melakukannya, dasar istri takut suami'
"EH ANEH KAU DENGAR TIDAK" Dia masih saja mengoceh seperti monyet. Aku muak harus berpura-pura
"Maaf Ma, aku memang salah. Maafkan aku Mah, aku tak akan mengulanginya lagi" kata maafku dengan wajah yang penuh bersalah, sebenarnya aku jijik dengan diriku sendiri yang seperti ini
"Enak aja kau langsung minta maaf, hukumanmu aku tambah. bersihkan gudang habis itu pijat diriku setelah itu ambil air dari sumur" Apa-apaan ini, wanita iblis itu ingin menjadikan aku babu nya kah
"Setelah selesai kau harus berdiri di halaman sampai jam enam sore, dan jangan sampai Fredrik tahu semua ini. MENGERTI" Ucap nya
"Harusnya kau berterima kasih pada Fredrik kalau tidak, mungkin saat ini aku akan langsung mengusirmu dari rumah ini" katanya dengan senyum smrik-nya
"Iya Mah" Aku memberiskan pekerjaan ku tadi setelah semua selesai aku langsung pergi ke gudang
...............
"Dasar wanita iblis, tak berperasaan., Akh.. Dan sekarang aku lapar"Aku memegang perutku yang keruncungan. Apa wanita itu lupa kalau aku belum makan mulai pagi tadi.
Aku memperhatikan debu-debu yang ada di dalam gudang ini. SANGAT KOTOR, dua kata yang mewakili tempat ini.
Tapi sepertinya aku mengenal ruangan gudang ini, terasa tidak asing di mataku
"Ah iya, kenapa aku bisa sampai lupa" aku menepuk jidatku, bagaimana aku bisa lupa kalau ini dulu adalah laboratorium ayah eh bukan tapi profesor Fredrik Bekerja.Dimana diriku saat itu masih kecil dan pertama kalinya darahku di suntik oleh profesor Fredrik
FLASHBACK
"Ayah kita ingin kemana? Apa aku akan ke tempat ayah bekerja" mata merahku berbinar saat ayah mengendung ku menuju laboratoriumnya
"Iya sayang, ayah ingin menyuntik Beryl" katanya dengan manis
"Beryl tidak mau di suntik ayah" rengekku dan aku berusaha turun dari gendongannya
"Beryl jangan takut, ayah cuma mau tau kenapa warna bola mata Beryl merah bukan coklat seperti ayah dan kenapa tiap bulan purnama penuh mata Beryl jadi hitam pekat penuh tampa menyisakan warna putih. Ayah cuma ingin Beryl yang unik ini menjadi normal seperti teman-taman Beryl" ucapnya dengan senyum manis nya
"Jadi ayah harus menyuntik Beryl dulu biar dapat di periksa" dia menurunkan ku dari gendongannya, kami telah sampai di laboratorium nya bekerja
Aku mengangguk dengan apa yang ayah katakan, "jadi Beryl akan normal seperti yang lainnya kah" tanyaku dengan mata penuh harap
"Iya sayang" iya selalu tersenyum manis
"Tempat ayah bekerja keren" kataku sambil memperhatikan laboratorium itu, ia hanya tersenyum dengan perilaku ku
OFF FLASHBACK
"masa kecil yang indah" gumamku tak terasa air mata jatuh dari mataku
"Tapi sayang, itu semua hanya kebohongan"aku tersenyum mengingat semua kebohongan yang di buat Professor itu yang mengatakan akan membantu ku menjadi normal. Tapi apa?? Itu semua hanya kebohongan belaka. Dasar pembohong handal dengan senyum manisnya aku percaya semua apa yang dia katakan, BODOH diriku memang bodoh.
Aku mengelap air mata ku yang tampa sadar terus jatuh. Hati ku sakit, aku selalu di bohongi dan mereka hanya ingin memanfaankanku.
"Aikh dan kenapa air mata ini terus mengalir. Sudah lah Beryl kau tidak usah menangisi manusia seperti itu"
"Sebaiknya kau cepat kejakan yang di suruh iblis itu, sebelum dia mengamuk"gumamku pada diriku sendiri
Aku segera membereskan gudang itu atau bekas laboratorium itu.
BUKH
Suara benda jatuh.
Aku menghampiri asal suara itu, suara itu berasal dari map biru yang berdebu
Chit chiit chiiit Se ekor tikus besar meliwatiku"Cuma tikus doang" aku menepuk dada ku kerena terkejut
"Map apa ini?" aku meniup pelan map itu agar debu nya hilang. Disitu ada tulisan bercetak miring ANALISIS 1
kubuka buku itu.ANALISIS 1
DARAH B/A~Analisis pertama sempel darah B/A~ ternyata sengat berbeda dengan sempel darah orang normal
...
1. Darah B/A~ memiliki gen hitam yang belum ku analisis2. Darah B/A~ berubah warna selama 5 menit ketika di diamkan
3. Darah B/A~ berubah menjadi habu dan hilang jika di diamkan selama 3 jam
4. Sempel darah B/A~ masih perlu di analisis karena Sempel darah menghilang sebelum di periksa lebih lanjut
Pemeriksaan berakhir di sini
Kesimpulan yang aku dapat kalau si B/A~ meninggal atau terluka atau bagian tubuhnya z itu menghilang tampa jejak
TETANDA
FREDRIK....
"B/A~ itu aku bukan. B berarti Beryl dan A~ aku tidak pasti. Dan disini di katakan ibu si B/A~ telah meninggal ,,, jadi ibu ibuku telah meninggal hiks.." suaraku tertahan aku tak sanggup lagi berkata-kata.
Padahal aku belum pernah bertemu dengannya, aku juga ingin bertemu ibu aku ingin merasakan kasih sayang seorang ibu tapi mengapa ibu meninggalkanku.."MENGAPA, MENGAPA IBU MENINGGALKANKU AKHH.." aku berteriak seperti orang gila ku jatuhkan semua benda yang ada di atas meja
"Hhh, ini pasti salah laki-laki pembohong itu hah pasti dia yang membunuh ibuku, ibu kandungku, ibu yang melahirkanku" niatku sudah bulat akan ku bunuh dia si laki-laki pembohong itu
"Akan ku bunuh dirimu ayah bukan hanya dirimu saja istri tercintamu juga akan dapat bagiannya kok" sudut bibir ku tertarik membentuk lengkungan😏
I'm an Alien
........
ingat untuk komen!!
Karna inspirasi bisa datang dari mana saja
(◍•ᴗ•◍)❤~isyah
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm an Alien
Mystery / Thrillerdiriku bukan dari sini, itu yang ku tahu diriku berbeda dari anak lainnya ... aku suka sekali memakan serangga secara diam-diam ibuku salalu memanggilku anak aneh hanya ayah yang menyayangi, walau aku tau ada yang iya inginkan dari diriku. Dia seo...