Part 2

45 8 2
                                    

Budayakan Voment Readers.....

"Aaaaaaaaaa"
Aku begitu terkejut ketika mendengar suara teriakan diluar,lebih tepatnya itu suara ibuku.langsung saja aku berlari dari arah kamarku.

Beberapa saat aku dibuat heran ketika melihat ibuku dalam keadaan biasa saja.bukan maksudku ingin melihat sesuatu yang buruk terjadi pada ibuku,aku hanya merasa bahwa teriakan tadi  menunjukan bahwa ada sesuatu hal yang mengejutkan,bukan?!. Ah sudahlah,seharusnya aku merasa lega.

"Apa yang terjadi bu?". tanyaku ketika selesai dengan segala keherananku. dengan tampang tak berdosa ibuku menjawab," Ada apa??".aku semakin dibuat heran bukannya menjawab ibuku malah mengulang pertanyaanku,sungguh aku sangat kesal padanya.

Secara tiba - tiba ibuku menepuk jidatnya sendiri,sambil berkata " Ahh kau pasti kaget mendengar suara ibu tadi ya?".aku hanya mengangguk, "tadi ibu hanya sedang melatih vokal". Lanjutnya dengan santai.

Ohh astaga,siapapun tolong marahi ibuku,karena aku sendiri tidak berani melakukannya.dengan santainya ia mengatakan " melatih vokal?".
ohh ayolah bu kita tidak sedang berada dipanggung untuk bernyanyi.

"Terserah ibu saja!". Jawabku dengan penuh kesal,sambil berlalu keluar. " hey mau kemana kamu?".
"Aku hanya ingin berjalan jalan mencari angin segar". Jawabku asal.

" Sepertinya gadis zaman sekarang begitu bodoh dan seperti tidak punya pekerjaan saja".terka ibuku dengan senyum mengejek.lalu dengan kekesalanku yang memuncak aku berkata pada ibu " ya karna aku bukanlah gadis zaman dulu yang membosankan sepertimu bu!".sebelum ibuku memukulku karna ucapanku itu,segera saja aku berlari menghindarinya.

Saat ini,aku sedang berjalan jalan disekitar desaku.tiba tiba saja aku merasa seperti bosan berada disini,lalu akupun memutuskan untuk pergi kehutan untuk mencari tumbuhan yang bisa kubawa pulang.

Ditengah perjalanan menuju hutan,terdengar suara gaduh dari balik pohon besar yang letaknya agak jauh dariku,akupun bergegas menuju sumber suara,sungguh aku sangat penasaran dibuatnya.

Ketika sudah berada sangat dekat dengan suara gaduh tersebut,aku segera mengintipnya dari balik  pohon besar tadi,betapa kagetnya ketika aku melihat ada sekitar enam orang lelaki disana,aku bisa menerka bahwa sedang ada pertengkaran antara satu orang dengan lima orang tadi,aku benar benar risih melihatnya.

Sungguh,ini tidak seimbang,ingin sekali aku membantu lelaki itu,saatku lihat begitu banyak luka yang ada ditubuhnya. tapi aku bisa apa, aku bahkan tidak tahu caranya berkelahi. selama beberapa detik aku bergulat dengan pemikiranku sendiri,tanpa didasari aku malah tergelincir oleh daun yang kuinjak.

Aku begitu merutuki kebodohanku,sampai sampai aku tidak bisa melakukan apapun,selain melihat mereka menyeringai kepadaku.aku benar - benar takut saat ini,sampai aku tidak sadar bahwa lelaki yang sempat dikeroyok tadi menarik tanganku dan menyuruhku untuk berlari.

Ini benar - benar diluar dugaan, aku yang berniat menolongnya malah aku yang ditolong olehnya.kalau begini lebih baik tadi aku tidak perlu berniat membantunya,benar - benar merepotkan.

Kami,ah maksudku aku dan lelaki tadi terus berlari menjauh dari mereka,sampai dirasa sudah cukup jauh,lelaki tersebut menghentikan langkahnya.

"Fyuhhhh". Syukurlah aku bisa mengatur kembali nafasku yang terasa memburu. begitu jauh berlari hingga aku seperti hampir mati kelelahan.butuh beberapa menit hingga nafasku kembali normal.

" Cekkk, dasar gadis bodoh!"
Ucap lelaki tadi dengan nada mengejek. dalam hati aku menggeram kesal padanya, bisa bisanya dia mengatakan aku bodoh,padahal aku berniat membantunya, ya walaupun gagal.

"Mengapa diam?". Tanyanya setelah sadar bahwa aku tidak merespon ucapan menjengkelkannya tadi." Tidak!".jawabku dengan nada ketus.

"Mengapa kau bisa ada disana?". Ucap lelaki tersebut menyelidik.
Aku hanya diam,bukannya aku tidak bisa mendengarkan apa yang dia katakan. tapi jujur,aku sangat malu.
Bagaimanapun aku jarang sekali berbicara dengan lelaki,apalagi dengan lelaki yang baru saja tidak sengaja aku temui.

" ohhh,ternyata selain bodoh,kau juga tuli!". Sambungnya.sekali lagi aku menghiraukan perkataannya. biarlah dia menghinaku,aku tidak akan ambil hati segala ucapan buruknya.lebih baik aku segera pulang.

Saat hendak pergi,lelaki tersebut bertanya lagi."dimana rumahmu?".
aku mendengus sebal.dia lelaki tapi mengapa cerewet sekali.
"Bukan urusanmu, lagipula aku bisa pulang sendiri!". ucapku tak senang.

" memangnya siapa yang berniat mengantarmu pulang,gadis bodoh".
Jawabnya. aku tidak perduli lagi padanya,bukan salahku jika sampai terjadi sesuatu terhadapnya.

Aku meninggalkannya sambil berlari,karena hari memang akan menjelang sore,aku tidak ingin dimarahi lagi oleh ibuku. dan kulihat lelaki itupun tidak mengejarku.dalam hati aku berharap,semoga aku tidak dipertemukan lagi dengan pemuda angkuh itu.

                        🍁 🍁🍁🍁🍁

Nahhh.......tokoh penting lainnya sudah muncul.hahah walaupun masih tanpa nama. aku masih memikirkan nama yang cocok untuk tokoh yang satu ini.

See you🌞

Minggu,  6 Oktober 2019

Princess Of The VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang