8. JEALOUS

1.3K 139 24
                                    

▪▪▪

Keesokan harinya Hyun-Ra terbangun oleh dering ponsel yang berbunyi nyaring, menyentaknya dan merenggut paksa dari tidur nyenyaknya. Ia meraih benda itu dan melihat pesan video yang dikirim Daehyun, membuatnya jadi terjaga sepenuhnya.

Kekasihnya itu terlihat segar dan tampan di dalam video, duduk di taman indah dengan secangkir teh di hadapannya.

"Selamat pagi, Sayang ..., aku tahu kau pasti baru bangun setelah mendapat pesan ini. Dan sebenarnya kalau tidak melanggar aturan, aku ingin kesana dan membangunkanmu dengan ciumanku, tapi aku takut lepas kendali dan melakukan hal yang tidak-tidak."

Hyun-Ra mengerjap syok dengan kata-kata Daehyun. Sejak kapan kekasihnya jadi mesum seperti itu?

Daehyun tampak tertawa indah dan Hyun-Ra jadi tersenyum melihatnya, bersyukur bahwa pria sempurna itu adalah miliknya.

"Kau pasti belum membuka pintu depan 'kan? Aku mengirim sesuatu untukmu, ambillah, dan aku ingin malam nanti kau memakainya."

Meski Hyun-Ra masih bingung karena efek baru bangunnya, namun ia segera beranjak mencari benda yang dimaksud Daehyun. Dan benar saja, ia menemukan sebuah kotak berwarna biru tergeletak di teras pintu depan.

Hyun-Ra kembali pada ponselnya.

"Kuharap kau tidak menolak dan akan menyukainya, Sayang, aku ingin melihatmu mengenakan itu, nanti, saat aku menjemputmu untuk kubawa kepada orang tuaku."

Jantung Hyun-Ra langsung berdegup nervous. Jadi Daehyun serius dengan niatnya?

Malam nanti?

Ia sudah bersiap memencet tombol call tapi pesan Daehyun belum selesai, pria itu kembali berbicara.

"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, orang tuaku menerimamu, aku sudah menceritakan semua tentangmu dan mereka ingin bertemu denganmu. Jangan cemas, keluargaku adalah orang-orang baik."

Ya, ia tahu itu, dan ia yakin keluarga Cho memang orang yang baik. Tapi tetap saja ia merasa takut dan tidak siap. Bagaimana jika nanti ia justru bertingkah memalukan di hadapan orang tua Daehyun?

"Mandilah, pasti sekarang masih ada sisa liur di pipimu yang cantik itu."

Hyun-Ra menyentuh pipinya dengan panik, kemudian sadar kalau Daehyun ternyata hanya mengusilinya. Ia manyun.

"Tidak ada liur!" sungutnya, tapi senyum gelinya tetap terukir.

Ia meraih kotak di kakinya lalu membawanya ke sofa ruang tengah. Dua buah gaun sutra yang begitu anggun langsung terhampar ketika Hyun-Ra membongkarnya, beserta tas dan sepatu setelannya dengan warna senada. Hyun-Ra mengangkat gaun itu dengan raut terperangah, melihat betapa cantiknya setelah kini menjuntai di tangannya. Ada sabuk tipis dari taburan berlian di bagian pinggang, juga pengait bahunya yang juga dilapisi berlian. Dan Hyun-Ra tidak ingin pusing memikirkan berapa karat berlian itu dan siapa perancangnya yang begitu menakjubkan.

Yang ia pikirkan sekarang, bagaimana caranya mengatasi perasaan minder saat nanti ia harus memakainya?

Ya Tuhan, bantu aku menjalani yang harus kulakukan nanti ....

Tears Of Love (Completed ✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang