Marriage Life Part 2

7.3K 351 20
                                    

“Lis. Ayo katakan.”

Suara itu membuat Lisa tersadar dari pemikirannya sendiri. Dia menatap Jungkook yang masih menunggu jawabannya. Jungkook sendiri sebenarnya berusaha keras untuk tidak menaikkan nada bicaranya. Sebenarnya Jungkook cukup greget juga dengan Lisa yang tak kunjung bicara. Hanya saja dia tahu, mengeluarkan argumen dengan cara membentak atau menaikkan nada bicara jelas tak baik.

Oppa. Maafkan aku.” Lisa perlahan menarik senyumannya. Dia memang harus segera menjawab Jungkook. Walau Jungkook tidak memberitahunya, Lisa jelas tahu, Jungkook berusaha agar tidak menaikkan nada bicara. “Tadi aku tertidur di sofa dan akhirnya aku telat kemari. Maaf, jangan marah, oke? Kau kan sudah berkata tak akan marah.”

Ya. Akhirnya Lisa terpaksa berbohong. Menurutnya untuk sekarang dia tak akan memberitahu Jungkook, terlebih dia masih di jam kerja dan dia adalah CEO. Jika seorang CEO tidak fokus dalam pekerjaannya maka itu berpengaruh kepada perusahannya. Lisa akan mengatakannya, tunggu waktunya sudah tepat. Walau dia tak tahu, kapan waktu yang tepat untuk membicarakan ini. Lisa juga terus berdoa, semoga Jungkook dapat mempercayai alasannya yang tadi dia pikirkan cepat dan buat sendiri.

Jungkook sendiri mengerutkan keningnya. “Benarkah?” tanya Jungkook, terlihat ragu. “Kau hanya sekedar ketiduran?” tanyanya lagi. Dia rasanya masih tak percaya, entah kenapa.

“Iya, aku benar.” Lisa mengangguk, berusaha meyakinkan. “Aku tertidur dan takut kau akan marah karena aku lalai. Hanya itu. Semarang melihat raut wajahmu saja, begitu seram, aku menjadi takut sendiri. Kau tak marah kan?” tanya Lisa. Dia sebenarnya berusaha mengalihkan topik agar Jungkook tak curiga lagi kepadanya.

Tampaknya berhasil karena mendengar ucapan Lisa, Jungkook menarik senyumannya. “Tidak. Tentu saja aku tidak marah. Kau jangan khawatir seperti itu, sungguh aku tak marah. Hanya saja raut wajahku serius karena aku tak mau terjadi sesuatu denganmu. Aku mengira tadi ada sesuatu yang terjadi sampai-sampai kau datang terlambat.” Jungkook mengelus pipi Lisa lembut.

Lisa sendiri bersyukur karena Jungkook percaya dengan alasannya. “Tak masalah, Oppa. Aku yang salah, seharusnya aku tidak tertidur, kau sudah lapar sekarang.”

Jungkook tersenyum mendengarnya. Tangan yang awalnya mengelus pipi, sekarang keduanya ke pipi Lisa. “Sudah kukatakan aku tak apa. Kenapa kau terus bertanya? Menggemaskan sekali,” ujar Jungkook. Dengan sengaja dia menggoyangkan pipi Lisa ke kanan dan ke kiri dengan cubitan disana. Kebiasaan Jungkook ketika gemas dengan Lisa.

Ya! Oppa!” Lisa segera menepisnya dan Jungkook langsung menurunkan tangannya dengan senyuman lebarnya sukses membuat Lisa ikut tersenyum. “Bisakah ketika kau gemas denganku, tidak usah sampai mencubit pipiku. Nanti melebar.”

“Tak bisa karena kau menggemaskan,” jawab Jungkook sukses membuat Lisa memutar bola mata dan Jungkook hanya terkekeh. Tak lama, Jungkook menghentikan tawanya, digantikan dengan senyuman tipis. “Tapi maafkan aku, seharusnya aku memperhatikanmu. Kau bahkan sampai kelelahan seperti itu, hm?” ujarnya sukses membuat Lisa kembali menoleh.

Lisa perlahan menarik senyuman kaku. Sekarang dia malah merasa bersalah karena kebohongannya malah membuat Jungkook merasa bersalah. “Astaga. Tak usah memikirkannya. Aku baik-baik saja, sungguh. Hanya saja, tadi aku sedikit kelelahan,” ujarnya. “Sekarang lebih baik makan. Nanti makannya semakin dingin.”

“Ya sudah, ayo siapkan. Aku akan membantumu.”

“Tak usah, aku bisa sendiri. Aku hanya menyiapkan makanan, bukan bertarung.”

“Tapi—”

“Sudahlah. Aku akan menyiapkannya, kau duduk saja, Oppa.”

Tahu mereka bisa berdebat panjang, Lisa memilih untuk berjalan ke meja Jungkook dan menata makanannya. Jungkook hanya bisa memandang Lisa yang tengah menyiapkan makanan. Jujur, Jungkook merasa Lisa menyembunyikan sesuatu darinya. Dia masih curiga. Namun dia tak mau membuat Lisa khawatir. Jadi, dia memutuskan untuk melupakan hal itu dan mempercayai Lisa saja.

Marriage Life [LK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang