1. A Boyfriend

859 132 35
                                    

Yuta tidak menyangka ia resmi punya pacar―pura-pura―di tahun ketiganya di sekolah menengah atas. Awalnya ia pikir ia tidak akan pacaran lagi sampai masuk universitas, terlebih lagi, yang memacarinya Jung Jaehyun yang itu. Yuta bahkan tidak mengerti pada dirinya sendiri. Ia sudah beberapa kali menolak perasaan orang lain―ia merasa malas setelah memergoki beberapa kali orang bertaruh memacarinya. Tapi, Jaehyun, yang Yuta tahu juga bertaruh soal dirinya. Yuta tidak keberatan untuk memacarinya? Yuta tidak habis pikir.

Mungkin, jauh di lubuk hatinya, Yuta tidak mau menyia-nyiakan kesempatan memacari seorang Jung Jaehyun?

Kalau tidak, memang ada alasan lain kenapa Yuta membiarkan Jaehyun menggandeng tangannya saat ini? Dengan pacar-pacar sebelumnya Yuta  baru bergandeng tangan setidaknya setelah satu minggu. Atau justru karena hubungannya tidak serius, ya?

Yuta tidak tahu kemana Jaehyun akan membawanya. Tapi ia dapat lihat Jaehyun tidak berhenti tersenyum dari tadi, bahkan wajahnya terlihat sumringah. Apa ia sesenang itu menang taruhan? Tapi kalau dilihat-lihat, Jaehyun yang tersenyum itu menggemaskan juga. Lesung pipinya memang terkenal menawan sejak dulu namun ini pertama kalinya Yuta merasa gemas melihat pipi Jaehyun. Selama ini Jaehyun terkesan dingin―seorang murid teladan yang sempurna. Jauh dari kata gemas. Yuta tidak menyangka jika Jaehyun bisa membuatnya merasa ingin mencubit pipi itu. Karena itu, tanpa sadar, tangannya yang menganggur terangkat menyentuh pipi milik Jaehyun lalu mencubitnya lembut.

Sang empunya pipi tersentak, agak canggung menengokkan kepalanya pada pemilik tangan yang tengah menyentuh pipinya sebelum melemparkan pandangan penuh tanda tanya.

Yuta langsung tersadar akan perbuatan tanpa pikirnya. "Oh, maaf!" serunya langsung menarik tangannya kembali.

Jaehyun tersenyum canggung. "Tidak apa-apa, kok." Ia menghirup napas sekali. "Lakukan saja sesukamu... hyung."

"Aku rasa aku sudah membuatmu tidak nyaman. Kalau memang begitu, bilang saja. Aku memang kadang suka tanpa sadar menyentuh orang lain."

"Aku bilang tidak apa-apa kok, hyung." Jaehyun menekankan perkataannya.

Yuta mengerjap matanya bingung.

"Kan sudah sewajarnya kau menyentuh pacarmu sendiri."

Ada sedikit jeda untuk Yuta memahami perkataan Jaehyun. Ia melepas kekehan kecil kemudian. "Benar juga kamu pacarku," timpalnya sebelum menyengir lebar.

Jaehyun membalas dengan senyuman lalu langsung memalingkan kepalanya sampai Yuta tidak bisa melihat wajahnya. Meski begitu, dia masih melihat bahwa telinga Jaehyun memerah.

Manis juga, gumamnya dalam hati.

.

.

Yuta baru menyadari Jaehyun membawanya ke wilayah dimana ruang-ruang kelas 2 berada. Sepertinya Jaehyun akan membawa Yuta ke kelasnya. Mungkin menemui teman-temannya, memamerkan kalau ia memenangkan taruhan. Benar dugaan Yuta, Jaehyun membawanya ke kelas 2-1, ruang kelasnya. Yuta tahu karena sekali lagi, Jaehyun itu murid yang terkenal di sekolahnya.

Yuta bisa lihat di dalam kelas wajah-wajah familiar―teman-teman Jaehyun, mereka memang terkenal di sekolah. Tapi Yuta tidak ingat nama mereka. Yuta cuma ingat Jaehyun. Entah kenapa, mungkin karena menurutnya Jaehyun yang paling menarik atau sesederhana Jaehyun kenal dengan salah satu temannya.

Yuta dapat merasakan tangan yang menggenggamnya basah. Yuta tersadar Jaehyun gugup sampai berkeringat dingin. Kenapa, ya? "Kau terlihat gugup."

Ucapan Yuta membuat Jaehyun tersentak. "Eh? Tidak?" elaknya.

Yuta terkekeh. "Tenang saja. Kan kau menang taruhannya." Ia pun menepuk pundak Jaehyun dengan tangannya yang satunya.

Jaehyun hanya tertawa kecil. Ia menghirup napas dalam sebelum membawa Yuta masuk ke dalam kelasnya, mengantar pacar barunya menghampiri teman-temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Deal with It [ JaeYu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang