"Sunyoung-ah, kau sangat sangat cantik!" pekik Victoria melompat-lompat. "Sayangnya kita harus memakai topeng nanti. Gaun ini sangat cocok dengan wajahmu."
"Lebih sayangnya, aku sedang tidak senang. Tidak ada orang yang ingin berdansa dengan orang yang sedang kesal," gerutu Sunyoung. Victoria yang gemas dengan kelakuan mengambek Sunyoung, langsung memakaikan topeng berwarna emas dengan beberapa helai bulu berwarna coklat.
"Ya, Victoria! Kau makin membuatku tidak senang!" seru Sunyoung. Victoria langsung menempatkan kaca yang ia pegang di depan Sunyoung, setelah Sunyoung melepaskan topengnya.
"Lihat betapa menawannya kau. Sunyoung, sepupu kecil dari Victoria Song, kini sudah menjadi gadis yang dewasa. Umurmu bukan sepuluh tahun lagi, tapi sudah dua puluh tahun. Jangan lagi mengambek karena aku tidak mengajak orang yang kau sukai itu ke sini," kata Victoria mengacak rambut Sunyoung. "Kau cantik, baik, dan periang. Dia itu tidak sebaik yang kau kira, aku sudah sangat mengenalnya. Dan aku berpikir jika kau harus mendapatkan yang lebih baik darinya."
Sunyoung tersenyum karena dipuji oleh Victoria. Ia tahu kalau sepupunya itu sangat memperhatikannya, walaupun Victoria sendiri sibuk dengan kegiatan selebritinya. "Oke," katanya. Ia merapihkan rambutnya sedikit. "Kapan kita berangkat ke pesta itu?"
"Sekarang. Ayo kita pergi," ajak Victoria. Mereka berdua keluar dari ruangan itu dan menaiki mobil yang sudah disediakan.
**
Sunyoung dan Victoria akan menghadiri pesta topeng tahunan dari keluarga besar mereka, dengan tujuan yang sebenarnya, untuk menjalin persahabatan dengan perusahaan lain. Keluarga mereka mengundang beberapa penjabat penting perusahaan dan keluarganya. Perusahaan keluarga mereka sendiri adalah Song Cruise Company, yang bergerak di bidang perkapalan, khususnya kapal pesiar.
Sunyoung sebenarnya sangat bosan jika ia harus menghadiri pesta tahunan keluarganya. Bersikap pura-pura manis dengan teman-teman ayahnya, membuatnya merasa bermuka dua. Apalagi sejak umurnya lima belas, ia diharuskan berdansa. Jujur saja, ia sama sekali tidak bisa berdansa, berbeda dengan Victoria yang menguasai dance, yang jelas sepupunya itu tahu bagaimana cara berdansa dengan benar.
Dan tidak ada yang mengajaknya berdiri dari kursi yang didudukinya sejak dia berumur lima belas tahun, membuatnya dicap sebagai seorang wallflower oleh keluarga besarnya. Itu yang membuatnya tidak senang.
Mereka sampai di gedung putih yang besar, tempat pelaksanaan pesta topeng. Banyak pers yang menanti di depan gedung tersebut. Victoria−yang juga berperan menjadi public figure di sini, langsung disambut dengan kilatan flash dari para wartawan. Victoria hanya tersenyum, melambaikan tangan, dan menarik Sunyoung keluar dari mobil.
Sunyoung bagaikan menjelma menjadi seorang beauty. Gaunnya berwarna kuning cerah, sedikit menggantung di bagian tumit kakinya. Rambutnya disanggul, membiarkan beberapa rambutnya terjatuh. Dia memakai sarung tangan kuning dan high heels emas. Dirinya sangat berkilau.
Ia menyipitkan matanya saat disambut dengan cahaya yang tidak mau berhenti menangkapnya. Ia melihat Victoria yang tersenyum pada para wartawan tersebut, jadi ia mencoba untuk tersenyum juga. Victoria memakai topengnya yang berwarna biru, lantas Sunyoung juga ikut memakainya. Cahaya yang menyerang mereka menjadi lebih ramai. Mereka berdua mulai berjalan ke dalam gedung besar yang berada di depan mereka.
Kilatan flash mulai mereda saat Victoria dan Sunyoung memasuki gedung pesta.
**
Jinki memutar lehernya, lantaran pegal dengan posisi duduknya. Lalu ia merenggangkan badannya dan mengalihkan pandangan orang yang baru keluar dari mobil di depannya. Mr. Lee memerhatikan anak laki-laki satu-satunya itu khawatir. Ia merasa seperti itu karena ini adalah pertama kalinya Jinki untuk menghadiri pesta topeng seperti ini dan ia takut putranya akan melakukan sesuatu yang membuat malu dirinya.
