SEMBILAN

140 23 42
                                    

Alexa sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk berwarna pink. Tadi ia dan Dirga kehujanan di jalan. Mau berhenti nanggung, sedikit lagi sampai di rumah. Jadilah mereka menerobos derasnya hujan. Karena sudah terlanjur basah, Alexa memutuskan untuk langsung mandi dan keramas.

Ting!

Terdengar suara notifikasi dari ponsel Alexa. Pemilik ponsel langsung meletakkan handuk di atas kasur dan berjalan mendekat ke arah ponselnya. Dilihatnya notifikasi dari aplikasi Whatsapp. Alexa mengernyit heran, dan membuka pesan tersebut.

0812xxxxxxxx
Save back

Pesan dari siapa ini? Aneh. Seharusnya ada salam pembuka, perkenalan, maksud dan tujuan, kesimpulan, salam penutup. Eh, maksudnya, paling tidak ya menyebutkan nama gitu lho. Lah, ini tidak sama sekali.

Alexa Selia
Siapa ya?


Karena tak kunjung mendapatkan balasan pesan, Alexa meletakkan ponselnya di meja belajar. Ia mengambil handuknya dan mulai mengeringkan rambutnya lagi.

"Xa, lama amat di kamar, pingsan lo?" Terdengar suara Dirga dari balik pintu kamar Alexa.

"Iya, Bang. Ini gue udah selesai." Alexa mempercepat kegiatannya.

Dirga menyeruput kopi yang dipegangnya, ia baru saja membuatnya. Masih terlihat jelas uap panas yang bergerak ke atas. Dirga meninggalkan kamar Alexa dan berjalan menuju ruang TV.

Alexa menyampirkan handuknya di bahu lalu mengambil ponselnya. Hari ini ia memakai piyama berwarna coklat yang terlihat sedikit kebesaran di tubuh mungilnya. Ia keluar kamar dan berjalan menuju belakang, tempat menjemur handuk. Setelah itu, Alexa menghampiri Dirga dan ikut duduk di sampingnya.

Dirga sibuk dengan laptopnya, sehingga ia tidak menyadari kehadiran Alexa. Alexa juga tidak berniat mengganggu Dirga karena sepertinya abangnya itu sedang mengerjakan sesuatu yang penting.

Dirga menggaruk pelipisnya kemudian menghela napas panjang. Ia mengambil kopi dan menyeruputnya. Sungguh, aroma kopi sangatlah nikmat. Mampu membuat suasana hati Dirga kembali tenang.

Dirga meletakkan gelas kopi itu di meja, perlahan-lahan, agar tidak tumpah ke laptop dan mengenai beberapa lembar tugas kuliahnya. Dirga menoleh dan mendapati adiknya tengah duduk dan memperhatikannya.

"Loh, udah lama lo disini?" Dirga memasang ekspresi kaget.

"Iyalah, lo sih, sibuk banget ngeliatin laptop dari tadi." Alexa menjawab. "Lagi ngerjain apaan sih?" tanya Alexa kepo. Ia mengintip layar laptop di atas meja.

"Urusan orang gede, lo mana paham." Dirga kembali fokus pada laptopnya.

Alexa yang mendengar itu langsung memanyunkan bibirnya sebal. "Idihh."

"Nih, minum." Dirga menyodorkan bungkusan vitamin yang ada di samping laptopnya.

"Vitamin? Buat apa?" Alexa mengambilnya lalu membolak-balik, memperhatikan bungkusnya.

"Ck, biar lo gak sakit. Besok kan sekolah." Dirga masih saja sibuk menekan-nekan keyboard di laptopnya.

"Utututu, perhatian banget sih abang gue. Meni kasep maneh teh kalo begini." Alexa merangkul bahu abangnya itu dengan sangat kencang.

SAGARA (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang