💮1

2K 313 31
                                    

Ini adalah pertama kalinya Seungmin benar-benar pergi ke Ibu Kota, selama ini ia hanya melihatnya dari dalam ingatan Tuan Muda Cho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini adalah pertama kalinya Seungmin benar-benar pergi ke Ibu Kota, selama ini ia hanya melihatnya dari dalam ingatan Tuan Muda Cho.

Dan yang pertama kali Seungmin rasakan ketika menginjakkan kaki adalah suasana di Ibu Kota yang sangat berbeda dengan Kota Gwangyeong.

Begitu ramai.

Seungmin sampai di Ibu Kota setelah menempuh perjalanan selama dua hari.

Ia sampai pada saat senja, karena itu ia memutuskan untuk mencari penginapan terlebih dahulu agar rombongannya dapat beristirahat pada malam harinya.

Pagi esoknya, Seungmin yang hanya dikawal oleh Pengawal Seo pun berangkat ke kediaman keluarga Cho.

Sesampainya di sana ia bahkan tidak disambut oleh para pelayan rumah. Yah, Seungmin juga tidak terlalu mengharapkannya, sih.

Bermodalkan ingatan terdahulu, Seungmin mencari sendiri arah ruang utamanya di mana.

Setengah perjalanan, langkah Seungmin dicegat oleh dua orang pengawal keluarga Cho yang berdiri menghalangi jalan.

Pengawal Seo pun dengan cepat maju ke depan melindungi sang tuan muda.

Bahkan para pengawal saja berani menghalangi langkah Seungmin, serendah apa sebenarnya mereka memandangnya.

Biar begini ia juga masih seorang tuan muda, tahu, nama belakangnya masih Cho sekalipun ia sudah diasingkan.

"Pengawal tidak diijinkan untuk masuk," ujar salah satu dari kedua pengawal itu.

Dengan setengah hati meladeni mereka, Seungmin pun menepuk pundak Pengawal Seo, menyuruhnya untuk mundur.

Masih dengan posisi siaga, oengawalnya itu perlahan mundur kembali ke belakang sang tuan muda.

"Kau tunggulah di sini. Aku bisa sendiri," ujar Seungmin kepada sang pengawal.

Mengangguk patuh, Pengawal Seo menjawab. "Berhati-hatilah, Tuan Muda."

Dengan begitu Seungmin pun berlalu masuk lebih dalam ke kediaman Cho yang sudah dua tahun lebih itu ia tinggalkan.

Seungmin terus berjalan di koridor rumah, langkahnya kembali terhenti saat melewati sebuah halaman yang biasa digunakan untuk latihan bela diri anak-anak.

Salah satu tempat yang memberikan kenangan paling buruk pada Tuan Muda Cho.

Tempat di mana ia sering menjadi korban pemukulan oleh anak-anak lainnya.

Secara tidak sadar Seungmin mengepalkan genggamannya kuat, rahangnya mengeras, dan netranya memancarkan aura dingin.

Jika ia bertemu lagi dengan anak-anak itu, lihat saja, ia akan memberikan hadiah yang luar biasa untuk mereka semua.

ꜰʟᴏᴡᴇʀ ᴄʀᴏᴡɴ ▪ ᴄʜᴀɴᴍɪɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang