Andra Dan Keluarga...

2 0 0
                                    

Lima tahun sudah berlalu dan Juna kini menjadi anak yang ceria dengan ibunya yang terus berada disampingnya. Dia menjadi anak yang begitu murah senyum kepada siapa saja. Di rumahnya, dia hanya tinggal berdua dengan sang ibu yang selalu menjaga dan juga menyayangi-nya sepenuh hati.
Untuk menambah suasana agar lebih ramai, sang ibu pun berencana mengontrakan rumah yang ada di belakang rumahnya.
Rumah kosong yang merupakan peninggalan sang suami dimana sudah lama tidak ada bersamanya. Hanya dalam hitungan hari, sudah banyak orang yang berniat menempati rumah yang dia ingin sewakan itu.
Sang ibu pun tidak sembarang memilih siapa yang boleh menempati rumah tersebut, sampai pada sebuah kesempatan dirinya cocok dengan sebuah keluarga yang berasal dari Madiun.

“Bagaimana Mbak? Niatnya mau mulai kapan akan ditempati rumah yang saya sewakan itu.”

“Iya Mbak Lastri, kalau tidak ada halangan insyaallah besok atau lusa saya bakal pindahan kesini. Oh iya, mungkin Andra nanti bakal jadi teman baik Dik Juna. Mereka berdua itu seumuran ya kalau tidak salah.”

“Heh.., Mbak Putri ini bagaimana sih. Bukankah Andra lebih tua 2 tahun daripada Juna. Mungkin lebih tepatnya jadi kakak atau seperti saudara gitu. Kebetulan Juna adalah anak saya satu-satunya.”

“Ah… Mbak Lastri ini. Segera tambah momongan lah Mbak. Masak masih muda kok nggak mau nambah lagi?”

“Halah…, Mbak Putri sendiri juga masih satu belum nambah lagi. Kalau saya dengan siapa lho? Apakah dengan suami Mbak Putri, boleh tidak?” Mbak Lastri tertawa kecil yang disambut dengan wajah cemberut dari Mbak Putri.

Mereka lantas tertawa bersama-sama tak lama kemudian dan segera berjalan masuk ke dalam rumah Mbak Lastri.

Kini rumah disisi belakang telah ditempati keluarga Mbak Putri yang notabene sang suami bekerja di Surabaya dan pulang setiap seminggu sekali. Namun karena adanya Mbak Lastri, mereka sering duduk di halaman depan sembari mengasuh anaknya masing-masing.
Juna ataupun Andra pun tidak butuh waktu lama untuk menjadi akrab karena umur yang tidak berbeda jauh. Walaupun Juna berusia lebih muda, namun dia terlihat lebih dewasa dan juga murah senyum ketimbang Andra.
Kadang-kadang saat Andra mengajak Juna bermain kejar-kejaran, tidak sengaja dirinya mendorong Juna hingga jatuh dan menangis.
Mbak lastri pun sering mengingatkan namun tidak digubris oleh Andra.
Ibu Andra sendiri pun hanya bisa meminta maaf atas kenakalan yang dilakukan sang anak. Dia juga selalu mengingatkan anaknya agar sering meminta maaf pada Juna jika dirinya berbuat salah pada anak Mbak Lastri tersebut.
………

Dua tahun berjalan dan kini Juna telah duduk di bangku kelas satu SD. Dia bersekolah di sekolah yang tidak jauh dari tempat dia tinggal. Kebetulan juga Mbak Putri dan keluarga juga masih menempati rumah Mbak Lastri yang disewakan sehingga anak mereka hampir setiap hari berangkat sekolah bersama.

“Mas Andra.., ayo kita segera berangkat! Sudah jam setengah tujuh sekarang. Nanti kalau telat bisa disuruh berdiri di depan tiang bendera lagi lho.”

Juna melihat jam tangannnya dan nampak rasa was-was terlukis di wajahnya. Dikarenakan Andra yang telat bangun, pada hari sebelumnya mereka berdua harus dihukum untuk hormat di depan tiang bendera sekolah. Mereka tidak berani memberitahukan itu pada sang ibu.

Di sekolahnya, Juna merupakan salah satu anak yang pandai. Dia selalu mendapatkan nilai yang bagus sehingga banyak teman yang selalu dekat dengannya. Entah mereka dekat karena berharap agar dimudahkan untuk diberi contekan atau memang dekat karena rasa pertemanan.
Berbeda dengan Juna, Andra terkenal dengan kejahilan-nya di sekolah. Walaupun hanya sebatas nakal anak-anak, dirinya memang sering berbuat usil pada temannya. Hal itu menjadikan-nya anak yang sering dijadikan perhatian para guru di sekolahnya.
Berbanding terbalik dengan sikapnya itu, dirinya malah terkenal dikalangan anak-anak perempuan di kelasnya. Mungkin karena hobby-nya yang suka dengan olahraga ataupun kenakalannya yang malah terlihat keren di mata para anak perempuan di kelas.

Juna,  Lonely Is Something.... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang