Nindy menghentikan aksinya menyeruput kuah soto, dan meletakkan sendoknya. Ia mengambil ponsel dari atas meja, dan membaca sebuah pesan dari Lintang.
Nindy melirik Meita dan Rizki yang sibuk makan di kanan kirinya, meredupkan brightness ponselnya, dan memainkan ponselnya di bawah meja.
Lintang Setya: udah selesai jalan2nya?
Thania Anindya: udah, ini masih makan tapi
Lintang Setya: makan apa?
Thania Anindya: soto
Lintang Setya: ohh
Lintang Setya: sama reva juga berarti?Thania Anindya: reva blm sampe, td kejebak ujan soalnya
Thania Anindya: dia masih otw siniLintang Setya: oalah
Lintang Setya: selamat makan kalo gituThania Anindya: iya
"Weyy kemana aja, nih?"
Nindy refleks mengunci ponselnya dan meletakkannya kembali di atas meja. Ia ikut tersenyum menyambut Reva dan Refa yang baru datang.
"Lah, udah pada makan?" tanya Refa.
"Pesen, gih," ujar Dimas. "Sekalian pesenin aku es teh satu lagi dong, hehehe."
Refa mendengus. "Siapa lagi yang mau pesen?"
Semua menggeleng.
"Oke, Dimas doang, ya," ujar Refa. "Kamuㅡ lo mau ikut apa tunggu sini?"
"Hm? Tunggu sini aja," balas Reva. Ia kemudian duduk di sebelah Nindy.
Setelah itu, Refa pun pergi memesan.
"Kalian ngapain aja sih kok lama banget?" tanya Meita.
"Batere gue abis. Si Refa udah nanya di grup, katanya enggak ada yang bales."
"Masa'? Kayaknya, gue udah bales," kata Rizki. "Apa nggak kekirim, ya? Sinyal jelek banget, sih."
"Kayak muka lo?" celetuk Chandra.
Rizki menatap Chandra tajam.
Refa datang, dan ia duduk di sebelah Rizki.
"Ih, kalian udah pada mau habis aja," ujar Reva.
"Iya, soalnya kalian kelamaan, jadi, kita makan duluan," balas Dimas. "Dingin banget, nih. Ga kuat."
"Apaan, sih, lebay," balas Meita jutek.
"Kalo dingin, kenapa mesen es teh?" tanya Refa.
"Soalnya sotonya udah anget. Masa', teh nya anget juga, jadi kepanasan, dong."
"Tapi, katanya kamu tadi kedinginan?"
"Iya, tapi, ga sampe minum teh anget juga."
"Lah, tapiㅡ"
"Udah kenapa, sih," ujar Nindy sebal. "Perdebatan kalian enggak penting."
Refa mendengus. Dimas ingin berkata lagi, namun tertahan karena sotonya Refa dan Reva telah sampai di hadapan mereka, berbarengan dengan es teh miliknya.
"Dim, kita kapan sih jadinya fieldtrip ke UB Forest?" tanya Chandra sembari mengunyah kerupuk.
"Oh, iya," balas Dimas. "Dua minggu lagi, ya. Aku baru mau ngasih tahu ke anak-anak kelompok kita hari Senin, sih, sebenernya. Tapi, ke kalian duluan ga apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reva & Refa [COMPLETED]
Romance"Kenapa lo manggil gue Va? Orang lain biasanya manggil gue Rev," tanya Reva. "Soalnya gue juga dipanggil Ref. Aneh aja, kayak manggil diri sendiri," jawab Refa. "Tapi kan gue pake V, lo pake F. Beda, lah." Refa menatap Reva selama lima detik, kemudi...