Sebelas: Di Malam Badai Salju

3.6K 235 13
                                    


Minho menatap Jaehyun penuh selidik. "Ada apa?" tanya Minho.

"Gue ganggu lo, kak?"

Minho mendengus. "Iya. Jadi cepet bilang ada keperluan apa?"

"Lo lagi sama Jisoo, kan?" tebak Jaehyun, yang kedengarannya lebih tepat disebut menuding daripada bertanya.

Mulut Minho terbuka, baru saja ia hendak mengelak sebelum pupil matanya menangkap seorang lagi di belakang Jaehyun, didapatinya seorang pemuda yang begitu karismatik.

"Jisoo ada yang nyari nih, Kak. Dia boyfriendnya Jisoo." Jaehyun menunjuk Taeyong dengan dagunya.

~~0~~

20 menit yang lalu sebelum Jaehyun dan Taeyong menyelamatkan Jisoo.

.

Jaehyun babak belur. Taeyong menghajarnya membabi buta. Yang ada di pikiran Taeyong saat itu, ia harus membunuh Jaehyun sekarang juga. Taeyong nyaris menekan tangannya di dada Jaehyun, kuku-kuku tajamnya sudah setengah masuk menembus kulit dada Jaehyun, hendak mengeluarkan jantung Jaehyun dari tempatnya. Namun, Jaehyun sempat menahannya. Padahal Taeyong tak akan peduli lagi jika Jaehyun tak mengatakan sesuatu yang fatal.

"Nyokap gue juga vampir," ucap Jaehyun di sela serangan brutal Taeyong, yang seketika membuat mata Taeyong membulat tak percaya. Otomatis telinga Taeyong terusik mendengarnya.

Jaehyun segera menyingkirkan tangan Taeyong yang sebentar lagi mengambil jantungnya, menepisnya keras-keras selagi vampir yang sebaya dengannya itu lengah.

Jaehyun terbatuk-batuk dan ia bangkit duduk, sementara ia melihat Taeyong masih syok.

"Jangan bohong-,"

"Gue gak bohong," sambung Jaehyun lagi. "Gue bersumpah atas nama vampir untuk nyokap gue."

Jaehyun mengatur napasnya melihat Taeyong yang juga sudah lebih tenang, keduanya terlihat berusaha menguasai dirinya.

"Ini menyebalkan, tapi inilah fakta."

"Tapi gue gak merasakan adrenalin vampir di tubuh lo."

"Kasih gue kesempatan buat ngejelasin. Yang lo harus tau, lo bisa mempercayai gue sebagai keturunan vampir yang gak bisa berhianat sama lo, prince Lee."

Taeyong mendengus. "Gue bersumpah gak bisa menerima kenyataan ini."

Jaehyun tiba-tiba menunduk, melakukan penghormatan pada vampir. Membuat mata Taeyong terbelalak. Ia sungguh tak bisa percaya secepat itu, tapi bagaimana bisa seorang vampir slayer seperti Jaehyun memberikan penghormatan padanya?

"Lo berhianat sama clan lo, hah?" tuding Taeyong.

Jaehyun menggeleng. "Semuanya udah berubah, mr. Vampir. Vampir slayer tidak akan lagi menyerang vampir karena dua hal. Pertama karena dominasi manusia di dunia ini, mereka sudah aman tanpa intimidasi dari clan lo. Kedua, khususnya gue sebagai keturunan vampir, gue masih punya hak untuk memilih patuh pada titah lo."

Taeyong mencebik. "Tetep aja, bagaimana bisa vampir slayer menghasilkan anak dengan vampir? Apa ayah dan ibu lo... mereka menikah?"

Jaehyun mengiyakan. Membuat Taeyong heran setengah mati. Ia seketika seperti merasa kebakaran jenggot. Rasanya tak rela.

"Banyak hal yang terjadi selepas kuil vampir dibakar, salah satunya perkawinan silang antara vampir dengan manusia. Dominasi clan udah dihapus."

"Cih! Gue bener-bener gak suka denger ini."

Jaehyun tersenyum. "Gue ngerti kok apa yang ada di dalam pikiran lo."

Amorphous | [Taesoo (Taeyong - Jisoo)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang