M. Penyu, I'm in Love

1.2K 161 4
                                    

Thankyouuu Voters & Viewers
I Heart You❤️

"Ayah, ayah bangun! Ayaaaahhh!!"

Changmin yang awalnya sedang tidur lelap, perlahan mulai merasakan guncangan dan suara berisik anaknya. Tapi dia memutuskan untuk tidak ambil pusing dan memilih melanjutkan tidurnya daripada menanggapi rengekan Sehun pagi ini.

Ayolah, kalian tau kan, bahwa sesungguhnya liburan itu merupakan honeymoon yang terselubung.

"Ayaaahhh!!"

Dikira guncangan akan berhenti ketika dia acuh saja, nyatanya Sehun lebih bersemangat untuk mengguncang tubuhnya.

"Hmmm..."

Akhirnya, dengan suara serak malas-malasan dia menanggapi si anak.

"Ayooo ayaaah.. banguuun! Katanya kita mau lihat penyu?"

"Nanti, dek.. Ayah mau tidur dulu sebentaaarrr aja, ya?"

Sehun manyun. Ayahnya ini emang terkadang menyebalkan seperti om Hyukjae dan om Donghae. Bedanya, kalau om Hyukjae dan om Donghae menyebalkan karena sering jahil padanya.

"Ish.. ayah gimana sih, keburu tutup rumah penyu nya!"

Changmin kembali mengerang, anaknya itu ternyata juga menuruni sifat keras kepalanya. "Engga bakal. Ayah dikasih tau yang jaga kalo nanti tutupnya jam 5 sore."

"Emangnya ayah kenal sama yang jaga?"

"Iya, udah adek tenang aja. Sana main ke pantai dulu sama mama."

Sehun cemberut lagi. "Mama tidur di kursi sambil lihat pantai, ayah!" Adunya.

Kamar hotel yang ditempati Sehun merupakan jenis Ocean Suit View dimana dari dalam kamar langsung disuguhkan pemandangan pantai yang indah.

Mahal biaya per malamnya.

Rakyat missqueen can't relate.

Changmin mau tidak mau harus mengucapkan sampai jumpa pada tidur nyenyak nya. Dia menatap si anak yang bibirnya mengerucut lucu. "Yaudah ayah bangun nih." Katanya sambil menarik pelan pipi Sehun.

Sekilas, Changmin melihat istrinya yang tampaknya masih nyenyak di kursi malas.

"Yaudah, adek mandi dulu sana, nanti terus makan bareng dibawah. Habis itu lihat penyu. Oke?"

"Tapi mama masih tidur yah."

"Ayah yang bangunin. Sana adek mandi."

Sehun mengangguk. Dia lalu berlari kecil ke arah bathub yang tampaknya sudah penuh air.

.
.
.
.
.
.

"Yay! Udah sampai!"

Sehun kegirangan ketika perahu motor yang dia tumpangi untuk menyeberang ke tempat penangkaran penyu mulai menepi. Tadi diperjalanan Sehun berisik sekali menanyakan ini itu pada orang tuanya.

Untung saja tidak ada yang memprotes.

"Adek hati-hati!"

Entah Sehun dengar atau tidak, dia terlanjur bersemangat lari mendekati kerumunan orang yang ternyata sedang berfoto bersama seekor penyu besar yang katanya sudah ratusan tahun umurnya.

"Mama! Ayah! Adek mau foto sama penyu juga!"

"Iya.. sebentar, antri dulu dek." Kata Sena. Dia sebenarnya lebih memilih mengunjungi penangkaran yang ada di Denpasar yang lebih tidak banyak orang seperti disini, tetapi suaminya kebelet ingin naik perahu motor dan main wahana air.

Setelah menunggu beberapa menit, keinginan Sehun untuk berfoto dengan penyu akhirnya tercapai. Dia senang sekali. Tangannya tidak berhenti memegangi cangkangnya. Tadi bahkan dia berpose mencium penyu juga.

Untung saja tidak digigit.

Setelah itu, Sehun dan orang tuanya diajak sang guide untuk melihat proses penangkaran penyu, mulai dari pemeliharaan penyu langka, penyu yang siap bertelur, bagaimana bentuk telur penyu, penyu yang baru menetas, dan proses yang lainnya.

Sehun senang sekali. Dia bertanya ini itu pada ayahnya yang kemudian diteruskan ayahnya ke tour guide yang mendampingi mereka. Maklum, Sehun kan belum bisa bahasa Inggris.

Tidak terasa beberapa waktu berada di tempat penangkaran penyu, akhirnya jam kunjungan sudah selesai. Perahu motornya sudah datang dan siap mengangkut. Tetapi Sehun masih berdiri di dekat penyu besar yang tadi foto bersamanya. Sang mama kelabakan karena belum berhasil membujuknya.

"Adek! Cepetan! Udah ditungguin!" Sena ingin sekali menyeret Sehun pergi, tetapi malu dilihat orang.

"Bentar mama! Adek mau beli penyu!"

"Penyu nya ngga boleh dibeli dek, kan dilindungi."

"Tapi adek pengen mama!" Mulut Sehun mengerucut lagi. Mama nya itu kenapa ngga ngerti kalo Sehun pengen pelihara penyu sih!

"Ngga boleh.. Besok kalo udah dirumah mama beliin kura-kura deh. Ya?"

"Ngga mau mama!"

Changmin menghela nafas. Dia pasang muka galak sebelum meminta maaf kepada nahkoda perahu agar menunggu sebentar.

Dia menghampiri Sehun, "adek kalo diajak liburan tapi ngga nurut begini, besok langsung pulang aja." Katanya tegas.

Sehun menatap ayahnya selama beberapa detik. Dia ingin menangis, tetapi sadar kalau dia yang salah.

"Maaf ayah." Kata Sehun. Pelan sekali saking menahan tangisnya.

"Iya, lain kali jangan begitu lagi. Minta maaf sama mama juga."

Sehun lalu berjalan menghampiri Sena, "mama adek minta maaf."

Sena mengusap pipi Sehun yang agak gembul. "Iya sayang. Nurut ya kalo dibilangin." Dan Sehun hanya mengangguk.

Satu persatu anggota Changmin family kemudian menaiki perahu motor yang sudah menunggu mereka. Walau perahu sudah berjalan menjauh, namun Sehun masih tak henti menatap ke arah tempat penangkaran penyu.

Sehun tidak mau menjadi anak nakal yang ngeyel sama orang tua, tetapi dia juga ingin bawa pulang penyu.
Gimana dong?

.
.

🐢🐢

Dedek SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang