Oh Sehun Lagi?

839 92 3
                                    

Bandara China, 7 Okt
.
.
.
"Ah, akhirnya sampai juga" ucap Jihyo setelah menapakkan kakinya diatas landasan pesawat terbang tersebut.

"Eomma, siapa yang akan menjeput kita?" tanya Jihyo kepada sang Eomma yang tengah kerepotan membawa kopernya.

"Tunggulah sebentar nanti juga dia datang, ah iya bantu Eomma membawa koper - koper ini Jihyo-ya" pinta sang Eomma yang diangguki oleh Jihyo.

Mereka membawa koper - koper besar itu dengan sedikit kesusahan, biasanya mereka tak pernah mengangkat koper - koper seperti itu karena ada para pembantunya yang siap sedia membantu mereka, tapi lain cerita kali ini mereka tak membawa mereka untuk ikut ke China dikarenakan tak ada yang menjaga rumah nantinya jika mereka semua ikut.

"Butuh bantuan" tawar seorang pemuda berkulit putih, tinggi, dan tampan.

Ny. Park dan putrinya lantas mendongakkan wajah sekedar melihat siapakah namja tersebut. Tepat saat melihat wajah sang pemuda ekspresi yang ditunjukkan Jihyo berbeda dengan sang Ibu yang terlihat senang melihat pemuda itu sedangkan Jihyo ia menunjukkan wajah terkejutnya saat tahu jika namja yang ia lihat adalah Sehun. Benarkah Sehun? Lantas kenapa ia bisa di China?

"Sehun?"

"Iya Jihyo, ada apa? Butuh bantuan?" tanya Sehun dengan senyuman ramah yang tercetak di bibirnya.

"Aani-ya, kok lo ada disini?" tanya Jihyo yang sudah penasaran.

"Kenapa? Memangnya tak boleh?" jawab Sehun pura - pura merajuk.

"Aish, kenapa sih lo tuh ada dimana - mana?" kesal Jihyo karena terus - terusan melihat Sehun, bukan ia tak suka tapi hanya saja malas jika sudah berurusan dengan pria yang bernama Sehun ini.

"Sudah - sudah, hentikan perdebatan tak penting kalian. Eomma sangat lelah, bisakah kita langsung ke rumah Appa Jihyo? Sehun? " lerai Ny. Park yang berujung pertanyaan.

"Ah iya, mari Ny. Park saya antar" ucap Sehun seolah ia supir pribadi keluarga Park.

"Aish, Sehun. Jangan menggoda cepat antar kami" bentak Jihyo yang sudah sangat lelah juga.

"Hehe, Mianhe" jawab Sehun sambil terkikik geli.

***

Di dalam mobil Ny. Park sudah terlelap dengan nyenyak, melihat itu membuat Jihyo yakin jika wanita itu benar - benar lelah.

"Jihyo-ya, apakah kamu sudah makan?" tanya Sehun yang membuat Jihyo menautkan dahinya.

Apa barusan gue salah denger ya? - pikir Jihyo.

"Tumben lo panggil gue pakai kata kamu, biasanya juga lo" sindir Jihyo yang merasa tidak nyaman di panggil begitu oleh Sehun.

"Kenapa? Nggak boleh? Gue cuma ngetes lo aja kali?" ucap Sehun beralasan.

"Aneh lo Hun, Oh ya btw pertanyaan gue tadi nggak lo jawab?" Tanya Jihyo lagi yang masih penasaran kenapa Sehun bisa mengikutinya kesini.

"Yang mana?" tanya Sehun pura - pura lupa.

"Hm, KENAPA LO BISA ADA DISINI SEHUN-AH" jawab Jihyo yang mulai terpancing emosi. Entahlah mengapa Jihyo cepat sekali kesal dan berakhir marah seperti ini, mungkin sedang datang bulan?

"Woles aja kali Hyo, kenapa sih lo ngegas mulu dari tadi. Pms yak?" goda Sehun lagi.

"Cepetan jawab" bentak Jihyo dengan tidak sabaran

"Iya - iya, Gue di China karena di Korea udah nggak punya temen" jawab Sehun santai.

"Lah, bokap ma nyokap lo?"

"Di Chinalah, kan ortu gue udah lama pindah di China"

"Terus lo di Korea kemarin - kemarin sama siapa dong?"

"Ya gue sendiri"

Ni orang aneh ya, padahal bonyoknya di China dan katanya udah lama. Terus ngapain dia di Korea? Sendirian pula. - batin Jihyo sembari menatap Sehun penuh curiga.

"Sejak kapan lo ada di Korea lagi? Setahu gue pas kelas 1 Smp lo terakhir kalinya tinggal disana?" selidik Jihyo.

"Em, sejak lo keluar dari rumah" jawab Sehun tak mau menatap Jihyo.

"Dasar lo ya" kesal Jihyo lalu memukul lengan Sehun dan membuat sang empu meringis.
.
.
.
.
"Bagaimana Dok, apakah operasinya berjalan lancar?" tanya sang Eomma dengan perasaan khawatirnya.

"Operasi lengan Tn. Yoongi berjalan lancar Ny. Tapi kemungkinan dia masih belum bisa terlalu menggerakkannya. Dan mulai hari ini dia akan di pindahkan di ruangannya" ucapan Dokter tersebut membuat Ny. Min menarik nafas lega.

"Kalau begitu saya permisi dulu" pamit sang Dokter.

"Tenang chagi, anak kita pasti akan sembuh kok" ucap Tn. Min memberikan kekuatan untuk Ny. Min.

***

1 minggu berlalu tak ada tanda - tanda perubahan akan kondisi Yoongi, setelah operasinya tempo lalu Yoongi belum menunjukkan kesadarannya, sempat dinyatakan koma oleh sang Dokter yang membuatnya harus dirawat lebih lama di rumah sakit. Keluarga pun terus bergantian untuk menjaganya mulai dari Ny. Min, Tn. Min, Jimin dan terkadang Mina pun ikut membantu menjaga meskipun tidak terlalu lama.

Seperti saat ini Jimin dan Mina tengah berjaga untuk Min Yoongi. Sejak Yoongi masuk Rumah Sakit hubungan Jimin dan Mina semakin dekat entah di sekolah maupun di luar sekolah.

"Kenapa ya Yoongi lama banget sadarnya?" gumam Jimin yang masih bisa didengar oleh Mina.

"Entah, apa dia bisa mengikuti ujian bulan depan?" tanya Mina yang mendapat tatapan dari Jimin.

"Maksud mu? Ck, Mina-ya doa kan yang baik - baik" celoteh Jimin.

"Yak! Gue tuh selalu doain Yoongi yang baik - baik. Tapi gue cuma takut aja kalau kita nggak bisa ujian bareng - bareng" cibir Mina.

"Hm, eh Min lo ngerasa aneh nggak sih sama Jihyo yang tiba - tiba pindah? Padahalkan bentar lagi ujian dan bentar lagi juga lulus?" ucap Jimin yang membuat Mina tertarik untuk ikut membahasnya.

"Iya ya, udah 1 minggu lho dia pergi dan selama itu juga ponselnya nggak bisa di hubungin" jelas Mina. Jimin pun juga heran dengan kepergian temannya tersebut dan tidak jelas keberadaannya.

"Eh, sejak Jihyo pergikan si Sehun - Sehun itu juga nggak pernah kelihatankan? Aneh nggak sih mereka itu kek udah kenal deket kalau dilihat - lihat." ucap Mina yang membuat Jimin berpikir keras.

Tanpa mereka sadari tangan Yoongi bergerak - bergerak dan matanya mulai terbuka secara perlahan - lahan.

"Ssstt aw" lenguh Yoongi yang baru sadar dan langsung membuat teman - temannya mengalihkan atensinya.

"Yoongi? Lo bangun " lirih Mina.

Jimin lalu memencet tombol merah yang berada di dinding ruangan tersebut. Tak lama sang Dokter pun datang.

***

Hi maaf baru bisa up lagi 😁

Kira - kira Yoongi kenal nggak ya sama Jimin dan Mina 😁

Duh, Mina ama Jimin dah deket - deket aja tuh 😆

Jangan lupa vote ya, makasih buat yang udah mampir 😍

Love In BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang