prolog

69 5 0
                                    

Seseorang perempuan dengan gayanya berjalan di pinggir jalan raya menggunakan tampang wajah menahan marah, sekilas ia melihat kearah kiri menampakkan seorang nenek Yang terjatuh dengan gerobak Yang berjalan sendiri, dengan cepat ia berlari mengejar gerobak itu agar tidak merugikan orang ketika gerobak itu menabrak.

Brakk...

Perempuan itu menendang gerobak Yang berserakan dagangan buah-buahan dengan wajah datar sambil melihat seorang cowok Yang berdiri didekat nenek itu.

"Lo kan Yang lakuin nih semua?" Ketus cewek tersebut dengan nama 'FANIA ADINDA SIREGAR' cewek Yang terkenal sopan Dan judes seantero sekolah.

"Eh Lo kalo ngomong bisa di saring gak? Orang gue tadi mau bantu nih nenek, yah ngak nek?" Cerocos cowok tersebut agak bercanda membuat fania menonjok wajah cowok itu.

"Anjir sakit bego" Seru cowok itu memegang pipinya Yang lebam.

Fania tidak mengubris ucapan cowok itu Dan langsung membantu nenek Yang sedang membutuhkan bantuannya.

"Nenek ngak papa kan? Ini nek buat ganti grobak nenek Yang tadi saya tendang" Ucap fania memberi tiga lembar uang seratus ribuan.

"Ehh ngak usah nak, ini juga Salah nenek udah ngak hati-hati" ucap nenek itu menolak pemberian fania.

Sedangkan cowok Yang ada disebelahnya menatap cenggo, mirip dengan orang bloon.

"Udah nekk.. Lagian nenek mau jualan apa? Kan buahnya udah jatoh semua" kukuh fania tetap memberi uang itu kepada si nenek.

"Makasih yah nak, semoga kamu menjadi orang sukses kedepannya" Ucap nenek tersebut Dan diangguki oleh fania disertai dengan senyum.
 
Setelah nenek itu sudah tidak terlihat barulah fania Melanjutkan jalannya, tapi seseorang dengan mudahnya menarik kerah baju fania dari belakang membuat jalannya terhenti.

"Ehhh mau kemana Lo, sini gue kasih hadiah" Ucap cowok tersebut dengan cengirannya sedangkan fania hanya menatap nyalang ke arah cowok itu.

"Apa Lo" ketus fania mengibaskan tangan cowok itu dari kerahnya.

"Nih pipi sakit oneng, enak aja Lo pergi-pergi, siapa sih Lo" Kesal cowok itu.

"Bodo amat"

"Kenalin gue 'DEFAN YOGI NOVIANDRA' cowok tercakep di seluruh dunia" Dengan pedenya ia memamerkan kegantengannya, Yang membuat fania mengganga melihatnya.

"Idihhh pede banget Lo, dan yah gue gak Tanya bye!!" Fania pun berjalan Dan memberhentikan taksi setelahnya ia masuk kedalam, sedangkan Yang ditinggal hanya menunjukkan wajah blo'onnya.

"Baru ini gue diacuhin cewek" Ucap defan mengelus dadanya

🍭🍭🍭

Fania membuka pintu rumahnya dengan satu tangan Yang mencepol rambutnya menjadi satu, mendengar kerecokan diarah TV membuatnya melangkah kearah sana.

"Heh ini tuh punya gue bocil" Ucap seseorang Yang ternyata abangnya.

Melihat ia berjalan ke arah TV membuat seseorang anak kecil berlari kearahnya.

"Kakakk... Abang jahat udah ambil bubur aku" Fania Yang mendengar adik kesayangannya merenggek membuatnya memutar bola matanya malas.

"Ishh abangg...  Lo tuh Ngalah kek ama firza" kesal fania kepada abangnya.

"Ogah, gue udah bosen ngalah ama bocil" Seru abang fania memakan bubur adik kesayangannya.

"Huaaaa mamiiii abang nakallll" teriak firza sambil menangis Dan berlari kearah maminya.

"Mampus Lo, bentar lagi kena omel sama mami" ketus fania maninggalkan abangnya Yang otaknya rada sengklek.

"Oh iyah makasih atas ucapannya adekku Yang cantikk" Ucap abang fania sambil meneruskan makannya.

"Somplak" ucap fania geleng-geleng kepala melihat kelakuan abangnya.

Disisi lain yaitu defan, ia sedang nongkrong di cafe dengan ditemani oleh ketiga temannya.

"Eh tadi gue ketemu ama cewek" Curhat defan.

"Terus?" Tanya galang. -Salah satu temen defan-

"Baru kali ini gue dicuekin sama cewek, judes Salah gitu" Raut wajah defan berubah menjadi galau.

"Muka Lo jangan gitu napa, jelek banget kayak aspal haha" Ucap nino.

"Tau Lo, biasanya juga bodo amat, emang ceweknya cantik?" Tanya falah Dan diangguki oleh defan.

"Lo gak tau sih dia itu cantik, feminim tapi jago bella diri, sampek nih pipi jadi sasarannya" Gerutu defan menunjukan luka lebam dipipinya Yang sudah agak sembuh.

"Wuihhhh kagak kebayang tuh cewek kayak apa" celetuk nino seolah-olah sedang mendeskripsikan seorang fania.

"Gue jadi pengen tau identitas tuh cewek" seru defan tiba-tiba membuat ketiga temannya menoleh.

"Dari dulu Lo selalu bilang pengen, pengen, pengen tapi ujung-ujungnya juga gak jadi" Ceplos falah membuat nino Dan galang tertawa mengejek.

"Kampret" Umpat defan kemudian pergi dari cafe tersebut.

"Bad-boy kok ngambekan yah hahaha" Tawa mereka pecah saat nino berucap begitu.

.......

Lanjut apa kagak nih? Gue butuh dukungan kalian juga soalnya😉

my boyfriend is badboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang