Tahun Baru

58 4 14
                                    

Wah, malam ini tepat jam 00.00 WIB dimana pergantian tahun semua remaja biasanya merayakan tahun baru, di pusat kota suka ada orang yang mengadakan konser band, acara nerbangin lampion bahkan menyalakan kembang api.
"Eh malam ini kita mau kemana? masa di kontrakan aja," tanya Abdi
"Keluarlah, kali aja asik," jawabku dengan semangat.
"Hayu lah meluncur ajak yang lain Zik, si Zein tuh, si Setiawan kali aja dia mau keluar," balas Abdi.
Aku dengan semangat mangajak Zein dan Setiawan untuk keluar tahun baruan.
Mereka pun mau keluar malam itu.

Sebelumnya Abdi dan Zein ini adalah teman satu kontrakan. Abdi orang Bogor dan Zein orang Sumatera Barat, satu kampung denganku.
Setiawan tetangga kontrakan, tapi dia sering berkunjung ke kontrakanku numpang makan lah dan bahkan numpang tidur, padahal dia sendiri punya kontrakan. Dia orang Sumatera Barat juga, tapi dia lahir di Jakarta jadi dia sedikit terbata-terbata ngomong minangnya.
Dan saya Zikri bisa di panggil Zik atau Kri, saya blasteran bapak aku asli orang Jawa Tengah dan ibuku asli orang Sumatera Barat.
Abdi, Zein dan Setiawan dia teman satu kampus, bahkan kami berempat satu kelas.

Malam itu kami berempat berangkat dari kosan, menuju pusat kota.
Sesampai disana, seperti dugaanku semua orang berpasang-pasangan, dari orang tua bahkan anak remaja yang seumuran denganku saja berpasangan.
"Sepertinya kita harus cari pasangan deh, biar engga kalah keren dengan remaja itu!" omongan setiawan sedikit ngeledek kami.
"Ah apaansi lu" jawab ku.
Abdi dan zein tidak menjawab dan menanggapi omongan si setiawan, sepertinya dia tidak tertarik perihal itu.
"Makan yu laper nih kan dari kosan tadi kita belum makan" ajakanku.
"Hayu, skuy" jawab zein.
"Nah gini dong, jangan seperti si setiawan diamah liatin cewek aja disini" tangkas abdi.
"Hahahahaa skuy lah kalau begitu" jawab setiawan.
Kita berempat menuju tempat makan, den kebetulan makan sate padang.
Aku seperti biasa kalau setiap selesai makan harus merokok, dan harus memisahkan diri dari mereka, karena dari kami berempat itu cuma aku saja yang merokok.
Waktu itu jam menunjukan jam 23.30 WIB, aku segera menuju ke tempat mereka agar kita bisa melihat kembang api bareng dan menghitung mundur waktu.
Semua orang berkumpul ke alun-alun dan aku dengan teman-teman yang lain bergegas menuju kesana.
Kembang api siap dinyalakan semua orang senyum bahkan senang menyambut tahun baru ini.
Kota pun di penuhi dengan ledakan kembang api yang cahayanya yang cukup bagus untuk di abadikan.
Semua orang sibuk dengan snapgramnya bahkan foto-fotonya.
Aku cuma duduk sendiri sambil mengisap rokok.

"Tring" handphone ku berdering.
"Happy new years" pesan dari viola.
"Iya viola, selamat tahun baru juga" jawabku dengan singkat.
Pesan akupun tidak di balas sama viola, "mungkin aku terlalu cuek yah" ngomong dalam hati.

Kota pun mulai sepi semua orang mulai kembali ke rumahnya masing-masing.
Setiawan, abdi dan zein juga mengajak ku untuk pulang.
Sesampai di kontrakan, aku seperti biasa cuci kaki, cuci muka, tidak lupa kunci pintu kamar dan siap untuk tidur.
Entah kanapa hati ini masi penasaran, kenapa viola tiba-tiba ngechat begitu ya.
"Ya tuhannnnnnnnnnnnnn" aku sambil tepok jidat
"Goblok goblok zikri goblok" aku ngomong sendiri
Baru ingat, kalau bulan november waktu itu, aku  ngucapin selamat ulang tahun buat viola dan kita janjian buat tahun baru berdua di jakarta.
"Zikri kenapa pikun begini si" ngomong sendiri.
Mau minta maafpun sepertinya viola tidak memaafkan, aku pun hanya bisa diam.

Sedikit kuceritakan tentang viola, dia itu temanku sewaktu SD, kita bahkan duduk berdua dari kelas IV sampai kelas VI
Tidak cuma di SD, di SMP pun kami sekalas dari kelas VII sampai kelas IX.
Sampai-sampai banyak gosip kalau kita itu di bilang pacaran, padahal tidak.
Cuma selepas SMP kami berpisah, kerena viola memilih masuk SMK, sedangkan aku memilih masuk SMA.
Rumah kami pun berdekatan satu sama lain kurang lebih 500 meter.
Bahkan keluarga pun sudah saling kenal.
Kebetulan SMA ku melewati SMK viola, kita pun pergi Sekolahnya bareng.
Dan sekarang viola Kuliah di salah satu Universitas Swasta di Banten.
Kita satu provinsi cuma aku Kuliah di Universitas Negeri.
Udah dua tahun lamanya kita tidak ketemu karena viola dan keluarga pindah ke Tangerang Selatan.

Penyeselanku waktu malam itu.
Saking lupanya kalau ada janji sama viola.

DIA ORANGNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang