32. Ekstra Part: Sudut pandang Nata (3)

1.9K 89 29
                                    

Halo gaissss yaampun maafin aku karna udh lama gak update cerita karena kemarin-kemarin aku itu sibuk ngurusin tugas kuliah yg bejibun karena semester 5 tau sendiri kan tugasnya kaya gimana jadi wattpad terlantar deh, dan sekarang karna kuliahnya udh nyantai ditambah gara-gara kasus corona harus diem diri di rumah jadi aku akan berusaha untuk aktif lagi disini, semoga kalian semua masih sehat-sehat aja ya jangan bepergian kalo gak penting loveyou, langsung aja....

Happy Reading!

"Kamu yakin bakal keluar dari rumah sakit sekarang? Kondisi kamu belum stabil sepenuhnya sayang, dokter juga menganjurkannya besok saja kamu pulang" bunda terus membujuk gue agar tidak memaksakan diri untuk pulang, tapi gue harus pulang sebelum Navya sadarkan diri gue harus melakukan sesuatu

"Nata gak apa-apa bun, bunda enggak usah khawatir" kata gue yang terus menerus membuat bunda percaya dan yakin kalau gue udah gak apa-apa. "Oh iya nanti bakal ada orang datang kesini buat ngasih surat perceraian Nata dan Navya, tolong bunda bujuk Navya agar tanda tangani surat itu, Nata juga minta maaf enggak bisa lanjutin hubungan Nata dan Navya bun, bunda tolong jagain Navya ya"

Setelah berkata seperti itu bunda tidak berbicara apa-apa mungkin dia sudah tidak tahu lagi harus berkata seperti apa tentang gue dan Navya

Gue mulai pergi dari rumah sakit, tapi yang pastinya gue pamit dulu ke bunda, dan bunda hanya berkata jaga diri baik-baik dengan senyum tipisnya

****

Gue udah sampai di rumah gue sendiri, gue menghela napas bersamaan dengan gue duduk di sofa. Pikiran gue tiba-tiba terus tertuju kepada Navya, apa ini hal benar? Itu yang ada di pikiran gue sekarang

Pandangan gue diedarkan ke semua penjuru ruangan ini, gue melihat bayangan Navya yang tengah mengurus rumah gue sendirian, gue melihat senyuman dia ketika gue masih amnesia, dan gue melihat dia menangis terpuruk karena gue.

Oh shit! Gue kenapa sih?

Gue baru sadar sekarang apa yang udah gue lakuin ke Navya adalah hal yang terburuk, seharusnya gue bisa memperlakukan Navya dengan baik padahal Navya selalu baik ke gue, baik banget malah

Disaat gue sakit gue enggak bisa ingat tentang semuanya, selalu ada Navya disamping gue, nemenin gue dengan sabar, ngurus gue dengan ketulusannya padahal mungkin hati dia sakit selalu dianggap dia adalah Sarah oleh gue, tapi, kenapa?

Kenapa gue enggak bisa menaruh hati ke cewek sebaik dia? Hati gue malah terus tertuju ke Sarah yang bahkan saat gue sakit dia enggak ada, gue enggak tau dia ada dimana sekarang

Ting...tong...

Gue mendengar bel rumah gue terus dibunyikan dengan malas gue mendekati pintu untuk membukanya

Ceklek

"Si--"

Bruk!

"Nataa!"

Teriak seseorang sembari memeluk gue tiba-tiba, gue yang kaget terdiam sebentar

"Sa-Sarah?!"

Ya, itu Sarah, wanita yang gue cintai

"Maafin aku Nata, please aku nyesel aku pengen kita balik lagi kaya dulu. Aku bahkan baru denger kalau kamu kecelakaan makanya aku cepet-cepet kesini dan ngeliat kamu tapi syukurlah kamu enggak kenapa-kenapa, aku kangen kamu Nat"

Please, Terima Aku (KaryaKarsa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang