SOLITUDE 3

719 48 6
                                    

A Playlist Fanfiction Written By

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A Playlist Fanfiction Written By

Santi Fronika Lumban Gaol

Cover By

Xoloveyoonwon

Genre: Drama Romance, Marriage life, a bit Family

Rating: PG-17

Disclaimer :

This is just work of fiction. The same of plot, character, location are just accidentally. This is not meaning for aggravate one of character. I just owner of the plot. If you don't like it, don't read or bash. Read this fiction, leave your vote and comment. Don't be plagiat and copy paste without permission

So, happy Reading. I hope you enjoy reading this chapter as much as I enjoyed writing it

***** SOLITUDE *****

Vote Sebelum Dibaca

Saat gelap bersanding bersama cakrawala. Tetes kehidupanpun jatuh serentak, membombardir ribuan kilometer lahan dan juga bangunan pencakar langit Korea. Impresi menguap di atas tanah, larut bersama wewangian hujan. Di bawah rintik-rintik nikmat Tuhan, tersemat manis indahnya jalan menuju masa depan yang tidak bisa Seohyun dan Kyuhyun baca serta terjemahkan.

Aroma itu, waktu itu dalam senja terbenam. Hujan itu tidak memihak siapapun kecuali Tuan Cho yang bersemayam keinginan. Rintiknya menjelaskan wajah bergumam Kyuhyun yang kian larut dalam lelah dan nyaris menarik kedua kelopak matanya untuk tertutup.

Tanah basah menutupi jejak yang dalam. Jelas benar rintik hujan bersamanya dengan Seohyun yang betah duduk di sofa. Menjadi pemisah saat temu bertukar diam, hening dan semu. Hujan menyelimuti dua sejoli yang enggan untuk terlibat percakapan apapun saat menunggu hujan mememihak mereka dengan reda.

Setiap detik berlomba menambah lelah di punggung Kyuhyun yang sangat butuh berbaring. Waktu mulai memberi tubuhnya pelajaran tentang asupan makanan yang seharusnya disumbangkannya kepada lambung. Sekarang, matanya mulai kesulitan untuk fokus, namun enggan untuk tertidur. Dia bertahan pada lelah dan kurang tidur, dipacu juga karena stres yang belakangan dipikulnya. Mata Kyuhyun yang seharusnya menikmati tidur harus bekerja secara terus menerus sampai sekon memberitahu mereka bahwa jam telah menunjuk di angka 06.00 pagi.

Samar-samar Kyuhyun melihat jika gadis pemilik rumah tidak berniat untuk meninggalkannya di sana dan mungkin menukar pakaian sialannya itu menjadi sesuatu yang layak dipandang semua orang, termasuk anak usia remaja ke bawah.

Keduanya terlihat begitu lelah, namun terlihat begitu enggan untuk benar-benar tidur dan terlelap. Mereka berdua adalah dua orang asing, tidak mudah untuk percaya begitu saja dengan alasan yang sudah terjadi beberapa jam yang lalu.

SOLITUDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang