Hadirnya dirimu berikan suasana baru.
Kau mampu tenangkan aku di saat risau dalam hatiku.
🎶🎶▪▪▪
Ayana mengerjapkan matanya, hal pertama yang ia lihat adalah ruangan bernuansa putih dengan bau obat yang menyeruak masuk keindra penciumannya.
Ayana menatap sekitar. Tidak ada siapa pun di sana selain dirinya yang terbaring di ranjang pasien sampai seseorang membuka pintu.
"Udah sadar?" ucap Reihan melangkah masuk kedalam ruangan tersebut sembari menenteng kresek putih.
"Gue di rumah sakit?" tanya Ayana dengan suara serak.
"Iya, lo gak sadarkan diri dua hari." Ucap Reihan yang kini sudah duduk di kursi samping kanan ranjang Ayana.
"Dua hari?"
"Hmm."
Ayana melirik kearah jam yang mengantung di dinding putih rumah sakit. Waktu menunjukan pukul 08:32 pagi.
"Lo gak sekolah?" tanya Ayana sesaat setelah Reihan mendudukan tubuhnya di kursi yang ada di ranjang samping Ayana.
"Males." Jawab Reihan.
"Kenapa?"
"Di sekolah gak ada kamu, sepi." Ucap Reihan.
"Kamu gak boleh gitu, sekolah itu penting tau. Jangan keseringan bolos, nanti gak naik kelas baru kerasa." Ceramah Ayana dan Reihan hanya tersenyum.
"Apaan senyum-senyum, dengerin." Ucap Ayana.
"Iya ini di dengerin sayangku." Ucap Reihan dan saat itu juga senyum Ayana mengembang.
Tangan kiri Reihan terulur mengusap luka sayatan di pipi kanan Ayana yang kini sudah mulai mengering.
"Sakit ya?" tanya Reihan.
"Udah nggak kok." jawab Ayana.
"Cepet sembuh yah." Ucap Reihan lembut tepat di telinga Ayana. Setelah itu Reihan mengecup singkat pipi Ayana.
"Makasih." Ucap Ayana setelah Reihan menjauhkan sedikit wajahnya dari Ayana.
«»«»
Hari ini adalah hari pertama Ayana masuk sekolah setelah keluar dari rumah sakit.
"Ayanaaa!!" pekik Indah saat Ayana baru saja melangkah masuk kedalam kelas.
Indah langsung memeluk Ayana yang baru saja duduk di bangkunya.
"Gue kangen banget sama lo." Ucap Indah masih dengan memeluk Ayana.
"Bilang kegue, siapa yang udah jahatin lo." Ucap Indah melepas pelukannya.
"Kenapa emang?" tanya Ayana.
"Gue bakal kasih pelajaran tuh anak." Ucap Indah dengan tangan mengepal erat.
Ayana tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Him [HIATUS]
أدب المراهقين[REVISI] Di saat sebuah perasaan harus di korbankan demi keluarga. Ayana harus rela melepaskan orang yang ia sayangi demi membantu perusahaan Papanya yang hampir bangkrut. Gadis itu terpaksa bertunangan dengan Arjuna, pria yang sama sekali tidak ia...