🌸 KookV Zone 🌸
. . .
A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif yang merupakan hasil penggabungan antara imajinasi & angan2 fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.. . .
Happy Reading~ ^^
.
.
.
.
.
Di awal musim panas, suhu udara sedikit demi sedikit meningkat. Sore pun mulai terasa seperti tengah hari. Kelembaban meningkat.
Taehyung tidak menyukai musim yang satu ini.
Alasan pertama, ia terkadang lupa akan jam makan malam karena matahari tenggelam lebih lambat dari sebelumnya. Alhasil ia kerap tergopoh-gopoh sewaktu menyadari jam telah banyak terlewat selagi ia duduk di meja kerjanya. Salah satu keluhan sebagai arsitek freelance, waktunya kadang sering tak tertata saat mendapat job, Taehyung payah dalam hal ini. Minus matanya bahkan bertambah belakangan, mungkin karena terlalu lama di depan laptop, mungkin juga karena terlalu tekun menatap lekat-lekat pekerjaannya.
Alasan kedua, cucian. Taehyung tidak tahu apa saja yang dilakukan suaminya sewaktu mengajar taekwondo, Jungkook selalu pulang dengan seragam yang basah kuyup layaknya diguyur keringat. Keranjang cucian penuh dengan pakaian apak dan Taehyung yang tak menyukai bau-bau tak sedap menuangkan pewangi pakaian dua kali lebih banyak ke mesin cuci. Ini pemborosan sebetulnya.
Alasan ketiga, tentu saja karena ia tidak tahan dengan panasnya udara di luar. Sedangkan ia mesti keluar dari ruangan ber-AC paling tidak seminggu sekali untuk mengisi lemari es.
Alasan lainnya, Jungkook sendiri.
“Sayang, aku pulang.”
Taehyung terkesiap dan refleks meletakkan penggaris di tangannya begitu mendengar suara Jungkook dari ruang tamu. Ditengoknya jam dinding selagi ia berjalan keluar.
“Hai, selamat datang,” Taehyung tersenyum menghampiri Jungkook, mengecup singkat pipi laki-laki tersebut sebelum kemudian meraih tasnya.
Setelah Jungkook merebahkan diri ke sofa dan menghela napas panjang. Rasa letih membuatnya enggan berkata-kata terlebih dulu.
“Maaf aku belum masak. Oh, ya ampun, kacau sekali.” Taehyung mengeluarkan seragam taekwondo Jungkook dari dalam tas sembari melangkah, sosoknya menghilang saat berjalan menuju kamar mandi. Sesaat berselang ia muncul kembali dengan satu tangan yang menyibak poninya ke atas dahi. “Anak-anak juga belum kujemput,” ujarnya sambil menoleh ke sana kemari, lalu meraih apa saja untuk mengikat poninya.
Jungkook diam-diam terus memandangi Taehyung yang berjalan mondar-mandir dengan rambut terikat di atas kepala. Selalu lucu di matanya. Saat ia masih tak menanggapi tiap perkataan yang dilontarkan, laki-laki tersebut berdiri di hadapannya dan bertanya, “Bisakah kau yang jemput hari ini? Kurasa Tae-oh mungkin akan senang.”
Senyum manis muncul di wajah Taehyung. Jungkook tahu Taehyung melakukan itu hanya untuk merayu. Selama ini Taehyung yang selalu mengerjakan urusan antar-jemput anak-anak, dan Jungkook mungkin akan menolaknya dengan alasan lelah.
Namun, Jungkook adalah tipikal ayah yang mendahulukan keluarga. Tentu saja ia akan sukarela melakukannya. Tanpa Taehyung bertingkah demikian pun ini bukan permintaan yang berat baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ME+YOU | BTS KookV [COMPLETE]
FanfictionBerawal dari dua garis merah di pagi hari. Emosi Taehyung naik turun dan kacau gara-garanya, sedang Jungkook mesti menahan tekanan batin selagi memupuk kesabaran. Lagipula, ini memang kecerobohan. Semuanya bermula dari asmara. Mereka cuma dua remaja...