WARNING!!!
TYPO EVERYWHERE ALSO OOC.
.
.
.
."Sean, kemarilah"
Suara lembut seorang wanita mengalihkan atensi seorang anak kecil berumur 6 tahun dari kegiatannya berdiri di sudut sembari melihat para orang dewasa bercengkrama. Tempat itu, ball room mewah milik keluarga konglomerat Meng tengah mengadakan pesta ulang tahun anak sulung mereka yang menginjak usia 20 tahun sekaligus mengumumkan bahwa kedudukan pemimpin akan diberikan kepada anak mereka itu.
Dengan gaun hitam yang sangat kontras dengan kulit putih susu dan beberapa berlian berkilauan menghiasi gaunnya, membuat wanita yang memanggil Sean itu terlihat sangat memukau. Zoey Meng, putri sulung keluarga Meng menghampiri Sean karna bocah kecil itu tak kunjung melangkahkan kaki pada orang yang memanggilnya.
"Bukankah kakak sudah bilang untuk selalu di sebelah kakak? Disini sangat ramai, bagaimana kalau orang-orang tidak melihatmu lalu menabrakmu hingga kau terjatuh? Kakak tidak suka jika terjadi sesuatu padamu, mengerti?"
Sean yang mendengar omelan Zoey terdiam menunduk lalu menganggukkan kepalanya lesu. Zoey meraih tubuh kecil Sean lalu membawanya dalam gendongannya. Kakinya melangkah ke arah orang tuanya yang tengah berbicara dengan kolega bisnis mereka (yang sempat Zoey tinggal untuk menjemput Sean).
Bukan hal baru lagi jika Zoey sangat protektif terhadap Sean, meskipun bukan adik kandungnya dan bocah kecil itu tidak memiliki darah Meng sedikitpun tapu Zoey sangat menyayanginya. Itu dimulai ketika beberapa bulan sebelumnya Zoey pergi mengunjungi temannya di rumah sakit lalu melihat Sean tengah menangis di koridor rumah sakit dengan perban membalut kepalanya. Zoey bukanlah tipikal orang yang sangat penyayang terhadap anak kecil namun entah kenapa hari itu melihat Sean menangis membuat hatinya tergerak, ada rasa iba dalam hatinya. Dengan segala kemampuan harta keluarga Meng, Zoey akhirnya mendapat informasi pribadi lengkap tentang Sean.
Sean, bocah berumur 6 tahun itu anak adopsi dari pasangan suami istri berkewarganegaraan Amerika. Mereka mengunjungi China karna Sean ingin melihat kampung halamannya. Ia tidak memiliki ingatan banyak tentang kampung halamannya serta orang tua kandungnya karna sudah diadopsi oleh keluarga tersebut sejak ia masih berumur satu tahun. Naas ketika mereka ingin ke pantai, mobil yang ditumpangi mereka mengalami kecelakaan hingga menewaskan pasangan suami istri itu. Meninggalkan Sean kecil menangis ketakutan.
Pasangan suami istri itu juga tidak memiliki sanak saudara di China maupun Amerika sehingga Sean secara resmi sebatang kara sekarang. Merasa iba, Zoey memutuskan untuk mengadopsi Sean. Membawa bocah itu ke dalam keluarga Meng. Awalnya orang tua Zoey sangat tidak setuju karna mereka tidak mengetahui siapa Sean, namun setelah penjelasan panjang mengenai kondisi Sean akhirnya kedua orang tuanya setuju.
Selama tinggal di keluarga Meng dalam beberapa bulan, Sean dinilai sebagai anak yang pendiam dan penurut. Tidak nakal dan tidak pernah membuat keluarga Meng kesal. Rasa iba Zoey perlahan berubah menjadi rasa sayang hingga mencapai titik sister-complex. Siapapun yang mengusik adiknya maka dipastikan orang tersebut beserta keluarga besarnya akan mengalami kesulitan paling menyedihkan.
Ini bukan seperti Zoey tidak memiliki adik, ia memiliki satu lagi adik yang sedarah dengannya, Meng YuBin. Jarak usia diantara keduanya hanya selisih 2 tahun namun Zoey tidak seprotektif ketika ia melindungi Sean. Menurutnya Meng YuBin memiliki darah keluarga Meng, sudah jelas tidak akan ada yang mau berurusan dengannya. Beda dengan Sean yang merupakan anak adopsi, para penjilat berusaha menyingkirkannya karna menurut mereka Sean berpotensi untuk menjadi penerus kerajaan besar keluarga Meng hingga menutup kemungkinan bagi mereka untuk memanjat ke atas. Konyol tapi begitu yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shadow (sequel of Like a Mermaid)
FanfictionSummary: 2 tahun setelah kematian Xiao Zhan, Wang YiBo kembali dipertemukan lagi dengan Sean Xiao remaja yang memiliki paras mirip pujaan hatinya Xiao Zhan. Karna kedekatan keduanya, perlahan Wang YiBo kembali merasakan perasaan membuncah untuk Sea...