Suasana perpustakaan saat ini sepi, bahkan sangat sepi. Hanya ada penjaga perpustakaan dan seorang gadis yang sedang merapikan buku-buku yang terletak di mejanya.
Gadis itu baru saja menyelesaikan tugas kuliah yang diberikan dosennya beberapa jam lalu. Dia bukan termasuk cewek rajin, tetapi saat ini dia sedang memiliki mood yang baik.
Satu jam dia habiskan untuk menyelesaikan tugasnya. Karena suasana perpustakaan yang sepi, membuat fokusnya hanya tertuju pada tugasnya.
Setelah selesai merapikan buku-bukunya dan mengembalikan buku yang ia pinjam, cewek itu mengambil handphone-nya. Mencari kontak seseorang dan mengirimkan pesan padanya.
Udah selesai belom? Gue tungguin di perpus ya
Tak butuh waktu lama, ia mendapat balasan.
15 menit lagi selesai, Nes. Oke
Nessa membaca balasan dari sahabatnya, Ayla, tanpa niat untuk membalasnya lagi. Ayla ini memang sering memainkan handphone-nya pada saat jam kuliah. Bahkan pernah dia video call dengan kekasihnya, Chanu, pada saat dosen sedang menjelaskan materi. Nessa dan Vivi hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini.
15 menit bukan waktu yang sebentar bagi Nessa. Apalagi ia harus melakukan hal yang sangat membosankan, yaitu menunggu. Ia memikirkan apa yang harus dilakukannya agar tidak merasa bosan sambil menunggu kedua sahabatnya.
Cewek itu akhirnya membuka aplikasi YouTube di handphone-nya. Dia memilih untuk streaming MV idol kesukaannya. Sebelum itu, dia mengambil headset yang berada di tas dan memasangnya.
Cukup lama Nessa larut dalam video-video yang memperlihatkan wajah tampan para idolanya, sampai tidak menyadari kehadiran kedua sahabatnya.
Vivi mengintip apa yang sedang dilihat Nessa sampai tidak menyadari kehadirannya. Kemudian Vivi melepaskan headset yang terpasang di telinga kiri Nessa.
Merasa terusik, Nessa menoleh dan mendapati kedua sahabatnya itu. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Nessa memasang kembali headset yang tadi dilepas oleh Vivi.
Melihat itu, kini giliran Ayla yang bertindak. Ia mencabut headset dari HP Nessa yang membuat video tersebut berhenti.
"HAPE TEROOOOSSSS. KOREA TEROOOOSSSS!!!" teriak Ayla dengan suara cemprengnya.
Vivi langsung membungkam mulut Ayla dengan kedua tangannya. Mengingat mereka saat ini sedang berada di perpustakaan, yang di mana tidak boleh membuat keributan.
"Diem, atau gue sumpel mulut lo pake kaos kaki Flying Dutchman!" ancam Vivi dengan suara rendah dan penuh penekanan.
Ayla menciut mendengar ancaman Vivi. Ia menganggukkan kepalanya pertanda mengerti. Ayla tau jika Flying Dutchman hanyalah tokoh kartun di film animasi kesukaannya, SpongeBob Squarepants, tapi membayangkan betapa kotor dan baunya kaos kaki tersebut membuat Ayla merasa mual.
Nessa memajukan dirinya mendekati Ayla. Saat wajahnya dan wajah Ayla hanya berjarak sekitar 5cm, ia mengucapkan satu kata yang mampu membuat Ayla kesal. "Mampus!"
Vivi yang sudah melepaskan tangannya dari mulut Ayla itu segera berdiri dan bersiap untuk keluar dari perpustakaan, tidak lupa dia mengajak kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY [hiatus]
Fanfiction"Mmpphhh.." "Lephh.. passhh!!" Nessa berhasil mendorong dada Jimin agar melepaskan ciumannya. Jujur saja, Nessa sudah hampir kehabisan oksigen karena ciuman itu. Tanpa Nessa sadari, ternyata Jinan, yang menyandang status sebagai kekasihnya itu melih...