Story 9 - Villa Hester

92 11 0
                                    

Note: ini aku bikin buat tugas sekolah yaa, jadi mungkin lebih panjang dari yang biasanya, ini ada 2500+  kata. Oh iya, ini juga aku buat dari beberapa bagian yang udah pernah aku tulis. Jadi mungkin agak sedikit familiar.

Enjoy~

-------------


Revi, Amel, Vano, dan Tommy. 4 sekawan yang hobi menjelajahi tempat-tempat misterius, percaya bahwa tidak ada yang namanya hantu dan tidak akan ada yang meninggal karena hantu. Oleh karena itu tempat yang menjadi target selanjutnya untuk mereka adalah Vila Hester, yang kata orang-orang merupakan penginapan yang terkenal angker.

**


Sore hari, Revi kedatangan temannya, Tommy. Sudah menjadi kebiasaan bagi Tommy untuk main kerumah Revi karena jarak kedua rumahnya yang berdekatan.

"Libur semester tinggal seminggu lagi, gimana nih? Kita tidak ada rencana mau kemana gitu?" Tanya Revi mengunyah makanan didepannya.
"Tidak tahu." singkat Tommy memainkan ponselnya.
"Bagaimana kalau ketempat angker lagi?" usul Revi.
"Ajak Amel dan Vano juga sekalian." lanjutnya.
"Ide bagus!" Ujar Tommy menjentikan jarinya "ayo kerumah mereka sekarang."

.
.
.

Keduanya lalu mengunjungi rumah Amel terlebih dahulu karena jarak rumahnya yang tidak begitu jauh jika dibandingkan dengan rumah Vano.
Revi dan Tommy mengetuk pintu namun yang muncul dibalik pintu bukanlah Amel, melainkan ibunya.

"Tante, Amelnya ada?" Tanya Revi menunduk sopan begitupun dengan Tommy
"Ada, dia lagi dikamarnya, ayo masuk saja." ramah ibu Amel mempersilahkan mereka masuk.

Tiba-tiba muncul ide dikepala Tommy, ia lalu mendekat pada telinga Revi membisikkan sesuatu. Revi tersenyum mendengar ide Tommy.
"Terima kasih tan, tapi kami mau lewat belakang saja, boleh?" Ujar Revi.
"Kami mau bercanda sedikit pada Amel, hehe." tambah Tommy.

Mendengar permintaan teman-teman Amel, ibu Amel hanya tersenyum mendengarnya seraya berucap "tentu saja boleh, tapi hati-hati ya Amel galak lho" ujar ibu Amel sambil tertawa.


Setelah mendapatkan izin dari ibunya Amel. Revi dan Tommy mengendap-endap berjalan kebelakang kamar Amel, seperti yang sudah mereka duga, dari balik jendela mereka dapat melihat Amel yang sedang belajar dikamarnya.

Tommy mengambil sebatang ranting pohon didekatnya, lalu mengetuk-ngetukkan ranting tersebut pada kaca jendela. Membuat amel mengalihkan atensinya pada jendela disampingnya. Sedangkan Tommy dan Revi sedang tertawa tertahan disamping jendela.
Melihat Amel yang tidak menghiraukannya membuat Tommy mengetuk-ngetukkan lagi ranting itu pada kaca jendela namun yang sekarang lebih keras serta terdengar sangat gaduh. Dan Sukses membuat Amel berdiri dari duduknya, dengan kening yang berkerut ia mendekat pada jendela bermaksud memeriksanya. Tanpa diduga dari bawah muncul dua orang dihadapannya tiba-tiba, membuat Amel berteriak nyaring dan tersungkur ke belakang.

"Kalian ngapain sih?!" Teriak Amel  pada Tommy dan Revi yang sedang tertawa terbahak sedangkan Amel sedang yang mengelus pantatnya yang sakit akibat terbentur menyentuh lantai.

Revi dan Tommy lalu masuk kedalam kamar Amel dengan melompat melewati jendela kamar itu sambil terus tertawa, Tommy mengulurkan tangannya pada Amel "haha maaf maaf, sini aku bantu berdiri" ujar Tommy mengulurkan tangannya yang disambut Amel walau dengan wajah tertekuk.
"Mau apa kesini?" sinis Amel duduk dikasur menatap kedua temannya dengan masih berwajah garang.

Short Horror StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang