[Mimpi indah(?)]
"Bersiaplah untuk sebuah petualangan, yang tak akan pernah terlupakan dalam hidupmu."
🌟🌟🌟🌟🌟
Mata itu terbuka pelan,menampilkan kornea biru cristal yang kini sibuk menelusuri seisi ruangan asing dengan sedikit perabot di dalamnya.
Hanya terdapat sebuah cermin hias dengan bangku berukir kayu tanpa sandaran,juga lemari mungil berbahan jati yang memiliki empat laci bergagang perak,bertumpuk secara vertikal,dan juga kasur empuk berwarna hijau lumut yang ditidurinya.
Ruangan yang hanya diterangi cahaya lilin,membuat penglihatan Serena cukup terbatas,apalagi pikirannya kini terus mengulang kalimat tanya tentang keberadaannya ditempat asing seperti ini.
Rasa takutnya kini bertambah ketika mendengar sebuah langkah tenang menuju pintu kamar yang berada beberapa meter dari lemari.
Serena meringsut pada sandaran kasur,menarik cepat selimut tebal menutupi seluruh tubuhnya,menatap waspada sepasang pintu coklat berukir yang begitu rumit di matanya.
Nafasnya kini memburu,bahkan keringat dingin sudah membasahi dahinya,membuat beberapa helai rambut kecilnya terlihat menempel. Segala kemungkinan yang akan terjadi sudah memenuhi pikirannya.
Pintu terbuka,menampilkan seorang bermanik begitu tajam dan dalam,namun tatapan itu berubah ketika melihat gadis di atas ranjang itu meringsut pada sandaran tempat tidur dengan selimut yang menutup wajahnya.
Pria itu kembali melangkah begitu tenang ke arah tempat tidur, jubah panjang berwarna silver-nya sedikit berterbangan karna pergerakan tenangnya.
"Serena," ia berucap memanggil Serena tepat ketika ia sudah berdiri di samping kiri ranjang.
Serena tersentak,suara berat yang terdengar begitu tenang itu hanya menambah rasa takut dan tanya dalam benaknya. Darimana pria itu tau namanya.
Perlahan kepala Serena terangkat untuk bisa mengetahui wajah orang yang memanggil namanya.
Pandang pertama yang dilihat Serena adalah sebuah pakaian kuno berwarna silver beserta ukiran rumit yang memenuhi setiap bagian kain,namun ternyata ukiran itu berakar pada sebuah batu permata berwarna Zambrud.
Sampai pada saat pandangannya disuguhkan oleh tatapan dingin nan tajam namun entah kenapa terlihat tenang menatapnya.
"Si-siapa kau?"
"Masa lalu,masa kini,dan masa depanmu,"
Kening Serena berkerut,sebenarnya apa yang di katakan pria bermanik Silver itu. Apa yang membuatnya mengatakan jika Serena adalah masa depannya nanti.
Bibir pria itu terangkat,namun sedikit,itupun tidak disaksikan oleh Serena ia masih saja sibuk dengan pikirannya.
Tangan seputih salju itu terangkat,menyentuh puncak kepala Serena,membuat sang empunya tersentak dan spontan mendongak."Jangan menyusahkan dirimu sendiri dengan berfikir begitu keras,"saat kalimatnya berakhir,begitu juga dengan Sapuan lembut di kepala Serena,pria itu menurunkan tangannya menyembunyikannya kembali pada jubah silver-nya.
Hey, Serena baru menyadari jika pria itu memakai pakaian seraba silver
bahkan matanya juga sama."Bersiaplah untuk sebuah petualangan, yang tak akan terlupakan dalam hidupmu,"sambungnya masih dengan tatapan dalamnya.
Serena melongo,melemparkan tatapan bingung tepat pada manik Silver beriris emas itu,bahkan Serena yakin itu bukan manik untuk ukuran seorang manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Utopia
FantasyApa yang akan engkau lakukan, jika ternyata kau adalah salah satu dari mahluk yang selama ini kau hanya melihatnya di majalah, ataupun buku-buku novel yang kau baca? Bukan hanya itu, kau juga harus menerima kenyataan jika kau memiliki seorang kembar...