"Eloise"
El terlihat canggung. Ia sekarang tengah berada di dalam mobil calon sang ayah dan yang pastinya bunda pun ada disini
"I-iya pak" ujar Eloise
Delon tersenyum, "Jangan panggil pak. Panggil papa aja"
"Lon" potong Sela
"Biar terbiasa, Sel" ujar Delon
"Ya, El?" sambungnya
El hanya mengangguk
Jantungnya saat ini berdebar kencang
-
Sampai dirumah om Delon. Ralat. Papa Delon
Ah rasanya terlalu cepat memanggil Delon dengan sebutan papa
"Nah ini rumahnya papa, kamu nanti punya kakak laki-laki juga" ujar Delon
Gadis itu hanya mengangguk saja
Pikirannya kacau, ia bingung
"Ayo masuk" ujar Delon masuk ke dalam rumah yang di ikuti bunda dan Eloise
Mereka duduk di ruang keluarga saat ini
"Jeno jam berapa pulangnya?" tanya Sela
"Habis ini dia pulang" ujar Delon
Eloise hanya diam. Masih canggung dengan keadaan saat ini
"El gimana nih sekolahnya?" tanya Delon
"B-biasa aja o-om, euhm p-pa" ujar Eloise terbata-bata
"Tapi El ini keliatan rajin ya La" kata Delon
Bunda tertawa, "El emang gitu"
El tersenyum canggung
Terdengar suara motor yang memasuki halaman rumah, "Itu Jeno deh kayaknya"
Klek!
Pintu rumah terbuka dan menampakkan remaja pria dengan wajah dinginnya
Jeno hanya melihat El dan bunda dengan tatapan tidak suka
Lalu ia melewati mereka begitu saja tanpa mengeluarkan satu kata pun
"Jeno!!" ujar Delon
Jeno berhenti. Namun posisinya tidak berbalik
"Kamu yang sopan sama mereka!"
Lagi-lagi ia berjalan begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun
"Jen-!"
"Udah Lon, dia masih belum bisa nerima" potong bunda
El tertunduk
Sepertinya.. Calon abangnya itu tidak akan bisa menerima dia dengan bunda
"Bulan depan, kita bakal laksanain pernikahan"
El terkejut saat mendengar perkataan Delon
"Kamu serius?" tanya bunda
Pria itu mengangguk, "Nggamau nunggu lama, Sel"
Bunda hanya mengangguk namun tidak dengan El
-
Jeno masuk ke dalam kamarnya lalu ia meneteskan air matanya
"Brengsek"
"Ma, Jeno kangen" ujarnya sendiri
Memilukan kondisi Jeno saat itu dimana ia dan sang mama harus berjuang hidup, namun Tuhan lebih sayang dengan mamanya
Jeno mengusap air matanya, "Ma, balik ya? Jeno cuma mau sama mama"
Ia duduk di kasur dengan menunduk
Hatinya hanya ingin mamanya kembali. Ia tidak ingin ada yang menggantikan posisi mamanya sebagai seorang ibu
-
Pagi ini, Jeno bangun agak siang
Saat ia keluar kamar, Ia melihat sosok yang sangat tidak ingin ia temui
"H-hai kak" sapa Eloise
Jeno melewatinya begitu saja dan itu membuat Eloise bingung
"Jen, kenalin in-
"Ga perlu" potongnya
"Kamu sudah dewasa, buka pikiranmu nak" ujar sang papa
"Papa punya Jeno, harusnya papa ngerti" sahut Jeno
Jeno hanya menunjukkan ekspresi dinginnya, "Lo berdua bisa pergi kan dari sini?" ujarnya
"Jeno!" bentak Delon
"Delon, udah udah" ujar Sela menenangkan
"Mereka bakal tinggal disini, mereka ngga akan pergi" ujar Delon
"Terserah" ucap Jeno lalu berjalan keluar dari rumahnya
"Dan satu lagi" cegat Delon yang membuat langkah Jeno terhenti
"Bulan depan papa nikah sama Sela" ujar Delon
Jeno ingin marag sekarang, namun ini bukan waktu yang tepat
Jeno kembali berjalan keluar rumah sambil membuka ponselnya dan mengetikan sesuatu pada roomchat yang tidak akan pernah terbalaskan
🦋