0.[1]

102 9 0
                                    

"Eloise"

El terlihat canggung. Ia sekarang tengah berada di dalam mobil calon sang ayah dan yang pastinya bunda pun ada disini

"I-iya pak" ujar Eloise

Delon tersenyum, "Jangan panggil pak. Panggil papa aja"

"Lon" potong Sela

"Biar terbiasa, Sel" ujar Delon

"Ya, El?" sambungnya

El hanya mengangguk

Jantungnya saat ini berdebar kencang

-

Sampai dirumah om Delon. Ralat. Papa Delon

Ah rasanya terlalu cepat memanggil Delon dengan sebutan papa

"Nah ini rumahnya papa, kamu nanti punya kakak laki-laki juga" ujar Delon

Gadis itu hanya mengangguk saja

Pikirannya kacau, ia bingung

"Ayo masuk" ujar Delon masuk ke dalam rumah yang di ikuti bunda dan Eloise

Mereka duduk di ruang keluarga saat ini

"Jeno jam berapa pulangnya?" tanya Sela

"Habis ini dia pulang" ujar Delon

Eloise hanya diam. Masih canggung dengan keadaan saat ini

"El gimana nih sekolahnya?" tanya Delon

"B-biasa aja o-om, euhm p-pa" ujar Eloise terbata-bata

"Tapi El ini keliatan rajin ya La" kata Delon

Bunda tertawa, "El emang gitu"

El tersenyum canggung

Terdengar suara motor yang memasuki halaman rumah, "Itu Jeno deh kayaknya"

Klek!

Pintu rumah terbuka dan menampakkan remaja pria dengan wajah dinginnya

Jeno hanya melihat El dan bunda dengan tatapan tidak suka

Lalu ia melewati mereka begitu saja tanpa mengeluarkan satu kata pun

"Jeno!!" ujar Delon

Jeno berhenti. Namun posisinya tidak berbalik

"Kamu yang sopan sama mereka!"

Lagi-lagi ia berjalan begitu saja tanpa mengeluarkan sepatah kata pun

"Jen-!"

"Udah Lon, dia masih belum bisa nerima" potong bunda

El tertunduk

Sepertinya.. Calon abangnya itu tidak akan bisa menerima dia dengan bunda

"Bulan depan, kita bakal laksanain pernikahan"

El terkejut saat mendengar perkataan Delon

"Kamu serius?" tanya bunda

Pria itu mengangguk, "Nggamau nunggu lama, Sel"

Bunda hanya mengangguk namun tidak dengan El

-

Jeno masuk ke dalam kamarnya lalu ia meneteskan air matanya

"Brengsek"

"Ma, Jeno kangen" ujarnya sendiri

Memilukan kondisi Jeno saat itu dimana ia dan sang mama harus berjuang hidup, namun Tuhan lebih sayang dengan mamanya

Jeno mengusap air matanya, "Ma, balik ya? Jeno cuma mau sama mama"

Ia duduk di kasur dengan menunduk

Hatinya hanya ingin mamanya kembali. Ia tidak ingin ada yang menggantikan posisi mamanya sebagai seorang ibu

-

Pagi ini, Jeno bangun agak siang

Saat ia keluar kamar, Ia melihat sosok yang sangat tidak ingin ia temui

"H-hai kak" sapa Eloise

Jeno melewatinya begitu saja dan itu membuat Eloise bingung

"Jen, kenalin in-

"Ga perlu" potongnya

"Kamu sudah dewasa, buka pikiranmu nak" ujar sang papa

"Papa punya Jeno, harusnya papa ngerti" sahut Jeno

Jeno hanya menunjukkan ekspresi dinginnya, "Lo berdua bisa pergi kan dari sini?" ujarnya

"Jeno!" bentak Delon

"Delon, udah udah" ujar Sela menenangkan

"Mereka bakal tinggal disini, mereka ngga akan pergi" ujar Delon

"Terserah" ucap Jeno lalu berjalan keluar dari rumahnya

"Dan satu lagi" cegat Delon yang membuat langkah Jeno terhenti

"Bulan depan papa nikah sama Sela" ujar Delon

Jeno ingin marag sekarang, namun ini bukan waktu yang tepat

Jeno kembali berjalan keluar rumah sambil membuka ponselnya dan mengetikan sesuatu pada roomchat yang tidak akan pernah terbalaskan

Jeno kembali berjalan keluar rumah sambil membuka ponselnya dan mengetikan sesuatu pada roomchat yang tidak akan pernah terbalaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋

RenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang