"Siapapun anda, tolong jangan lakukan ini sama saya" Gadis itu memohon dengan derai airmata yang mengalir menganak sungai. Tanda bahwa hatinya saat ini sedang tidak baik-baik saja.
"Maaf, maafin gue. Gue nggak bisa nahan ini lagi. Maafin gue" Pria yang saat ini berada diatas tubuh gadis itu juga meneteskan air matanya, tak berdaya dan tersiksa menahan gairah akibat obat perangsang yang diberikan diam-diam oleh salah satu teman bangsatnya.
"Salah saya apa? Saya mohon, maafkan kesalahan saya" Gadis itu gemetar ketakutan merasakan ujung kejantanan pria itu sudah menempel pada labianya.
"Kesalahan lo cuma satu, lo datang ke tempat ini saat gue butuh pelepasan. Maafin gue!" Lalu pria itu mendorong masuk kejantanannya.
"Akh.. sakiiiittttttttt.." Jerit gadis itu merasakan selaput daranya telah terkoyak.
Menyadari gadis dibawahnya ternyata masih tersegel, pria itu terkejut merasa bersalah, namun ada perasaan lain yang dia rasakan mungkin semacam bahagia atau bangga karena menjadi yang pertama?
"Gue yang pertama?" pria itu menatap lekat mata basah gadis itu. Gadis itu menangis pilu.
"I'm really sorry but.." Pria itu mendekatkan bibirnya pada telinga gadis itu. lalu kembali berbisik "Thank you"
Mendengar itu, gadis itu kembali memberontak "Kamu Jahat! Kamu Iblis!" Namun sia-sia karena kedua tangannya sudah tercekal erat oleh tangan pria itu.
"Iya, gue emang jahat, gue emang iblis. Pukul gue sepuas lo. Tapi, gue nggak bisa berhenti" Sambil mengusap kasar air mata dipipinya, pria itu melepas kedua tangan gadis itu. Lalu mendorong sekali lagi hingga penisnya masuk seluruhnya, tenggelam dalam liang kehangatan gadis itu.
"Akhhhhhh.. sakittt.. hiks" Gadis itu merintih menahan perih hingga kukunya menancap pada punggung pria itu. Menangis, memohon, mengiba namun sia-sia.
"Ahhh,." Pria itu mendesah merasakan kejantanannya serasa diremas-remas oleh liang senggama milik gadis itu.
Kemudian dimulailah persetubuhan itu, persetubuhan yang hanya dinikmati oleh satu pihak, sedangkan pihak lain hanya bisa menangis pilu merasakan hujaman sentakan yang hanya terasa menyakitkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella
RomanceWARNING!!!!!!!! 21+ area!!!! Karena mengandung adegan ranjang, kekerasan dan kata-kata vulgar. Arabella (19 thn), Gadis desa yang mempunyai paras jelita, Hidup sebatangkara tanpa orang tua tanpa keluarga, dia besar dipanti asuhan lalu setelah lulus...