2. Gado-gado

277 34 17
                                    

Paris, France

20.45

"Mas, ayo!"

Seruan itu membuat Seungwoo mengalihkan pandangan nya yg semula terfokus pada televisi kini menatap sosok manis yg telah siap dengan kemeja oversize—yg dua kancing diatasnya dibiarkan terbuka– dan jeans hitam yg membalut kaki jenjang nya, manis as always.

Segera tersadar dari keterpanaan nya, Seungwoo beranjak dari duduk nyaman nya di sofa dan melangkah mendekati si manis.

"Ayo kita berangkat.."

Ajak Seungwoo sambil merangkul pundak si manis yg berjalan disampingnya.

"Ish! mas apaan sih pake rangkul-rangkul segala. Aku masih kesel ya sama mas! Pokoknya kita kemusuhan sampai besok pagi!"

Si manis itu—Byungchan– segera melepaskan rangkulan Seungwoo dan berjalan mendahului yg lebih tua dengan kaki dihentak-hentakkan, menunjukkan kekesalan yg terlihat menggemaskan.

Bukannya marah, Seungwoo hanya terkekeh kecil melihat kelakuan Byungchan yg tengah merajuk itu.

"Sayang, kok mas ditinggal?" Seungwoo berujar sambil melangkahkan kakinya menyusul Byungchan.

"Biarin! Abis nya mas ngeselin sih!" dibalas Byungchan dengan bibir yg mengerucut, kesal dia tuh sama mas mas satu ini.

Iya, Byungchan kesal setelah tau bagaimana cara Seungwoo membawanya ke Paris—

da hell, ngapain pake dicekokin obat tidur gituloh. Padahal kalau diminta baik-baik juga ga nolak, apalagi pake private jet, ish kesaaaaaaaaaal!










***********

Sekarang mereka tengah berada ditaman sekitaran menara eiffel, hanya berjalan-jalan sambil melihat orang-orang yg sedang asyik berfoto dengan latar menara yg kini dipenuhi cahaya lampu itu.

Keduanya berjalan berdampingan dalam diam, sibuk dengan pikiran masing-masing.

Byungchan masih dalam mode kemusuhan dengan Seungwoo, jadi dia hanya mengekor kemana Seungwoo membawanya.

Sibuk dengan pikirannya sendiri, Byungchan tidak sadar bahwa ia tengah ditatap Seungwoo sebegitu lekatnya.

"Chan!"

Panggilan itu sontak saja mengagetkan Byungchan, membuat si manis itu menatap tajam Seungwoo.

"Apasih mas? Kaget loh aku!"

Byungchan berujar dengan emosi sambil mengusap-usap dada nya dan memeriksa keadaan jantungnya yg dirasa hampir copot karena kaget.

Tanpa memperdulikan Byungchan yg tengah emosi, Seungwoo merangkul Byungchan dan memainkan pipi gembil Byungchan yg tengah menggembung lucu itu.

"Mas laper nih, makan yuk?" ajak Seungwoo dengan santainya. Sedangkan Byungchan tengah merapalkan macam-macam umpatan dan sumpah serapah didalam hati untuk lelaki yg tengah merangkulnya ini.

Anak baik ga boleh mengumpat, karena Buyung anak baik jadi ga boleh mengumpat. Nanti mas Sewo ilfeel—EH?!

Byungchan mengabaikan pikiran-pikiran aneh yg melintas di otaknya. Efek lapar nih pasti.

"Iya, aku juga lapar nih. Mas mau makan apa emang?" tanya Byungchan pada Seungwoo.

Byungchan sangat lapar, ngomong-ngomong. Sejak tersadar dari tidur panjangnya, ia belum menyentuh makanan sedikit pun.

"Hm, mas mau makan gado-gado. Ada yg jual ga ya disini?" jawab Seungwoo sambil mengeratkan rangkulannya dan mulai berjalan kembali.

Byungchan diam, dia sedang berfikir. Di Paris emang ada orang jual gado-gado?

"Hah? Emang ada orang jual gado-gado disini mas?" Byungchan mengutarakan kebingungannya, dengan wajah yg sangat menggemaskan.

"Gatau sih, tapi kita cari aja dulu ya. Mas kepengen banget makan itu." pinta Seungwoo, dan Byungchan dengan pasrah menganggukkan kepalanya. Walaupun dia tak yakin ada penjual gado-gado disini.



*****

"Mas, udah. Aku capeeeeeek!"

Rengekan Byungchan terdengar, sontak membuat Seungwoo menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang.

Disana, Byungchan tengah berjongkok dengan wajah yg merengut. Membuat Seungwoo terkekeh melihatnya, dan ikut berjongkok di hadapan si manis.

"Duh, baru jalan sebentar aja udah ngeluh capek begini." Seungwoo berujar sambil mengusak gemas rambut Byungchan.

"Ih sebentar apanya, kita udah keliling hampir 1 jam ya mas buat nyari tukang jualan gado-gado. Udah tau ini di Paris malah nyari gado-gado. Heran aku tuh." kesal Byungchan.

"Ya habisnya gimana ya Chan, mas kepengen banget makan itu."

Ucapan Seungwoo membuat otak Byungchan kembali berfikir keras, hingga muncul pada satu spekulasi—

"Mas ngidam?"

—dan pertanyaan polos Byungchan itu terdengar.







___________________

Part 2 udah up nih! Maaf ya rada telat huhu:(

Aku lagi sedih soalnya. Idol cewek satu-satunya yg jadi ultimate bias ku berpulang kepangkuan Tuhan 😭💔
Sampe sekarang aku rasanya masih rada ga percaya. Tadi aja aku masih stalkin ig nya Sulli😭

I have no words, aku cuma pengen luapin kesedihan aja:(

Stay strong for MeU
Stay strong for me too

R.I.P Choi Jinri.
We'll always love you❤️

PARIS 🗼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang