I

13.2K 305 10
                                    

Restoran itu mengusung tema Klasik , dengan sentuhan bunga mawar yang menghiasi dinding-dinding ruangan , menambah kesan cantik. Pemiliknya seolah sengaja menciptakan tempat ini untuk dinner bersama pasangan karena suasana yang tercipta sangat romantis.

Tapi aku kesini bukan untuk dinner bersama pasanganku , Brian.
Dimana dia sekarang saja aku tidak tahu. Hari ini aku bahkan tidak sempat memegang ponselku sendiri , aku tidak bisa mengabari Brian juga tak tau sedang apa Brian saat ini. Hari yang super ribet dan menyebalkan bagiku.

Pagi tadi saat kami semua sedang berkumpul di meja makan , Bunda menyampaikan sebuah pesan yang sangat mengejutkanku. Bunda bilang , hari ini aku akan dipertemukan dengan seseorang yang sudah dijodohkan denganku . Orang itu bernama Reino , anak dari kolega Ayah yang tak lain dan tak bukan adalah Om Bagas sahabat Ayah sejak dulu. Aku terkejut bukan main , kenapa Bunda baru bilang sekarang ? Ditambah aku sudah berpacaran dengan Brian selama 2 tahun , mana mungkin aku memutuskannya begitu saja ? Aku mencintainya. Bunda dan Ayah kompak tak memperdulikan penolakan ku , sudah berbagai macam alasan aku lontarkan tapi mereka tetap pada keputusannya untuk menjodohkan ku dengan alasan , ini adalah permintaan Oma. Aku tak lagi bisa berkutik mendengar alasan itu , apalagi saat ini Oma masih berada di rumah sakit karena tempo hari jantungnya kumat.

Kata Bunda , Oma ingin melihat aku menikah sebelum dirinya tiada , ditambah pesan itu Oma sampaikan kemarin saat kondisinya mulai membaik , tak ada yang bisa menolak permintaan Oma termasuk aku . Padahal saat ini umurku baru 22 tahun itupun bulan depan. Seandainya Oma memiliki cucu lain , mungkin aku tak akan bernasib seperti ini. Sayangnya Ayahku adalah anak tunggal , begitupun dengan diriku.

Dan saat ini , aku Ayah serta Bunda sedang berada di sebuah Restoran yang telah disepakati untuk saling bertemu dengan keluarga Reino.

Reino ... Reino ... Reino , entah siapa dia ? Aku tak mengenalnya , bahkan kami tak pernah bertemu sebelumnya. Seperti apa dirinya pun aku tak tahu. Aku bingung , sebenarnya aku ini hidup di jaman apa ? Bukankah ini sudah jaman milenial , kenapa masih saja ada perjodohan macam Siti Nurbaya ?

Aku sibuk memainkan jemari kakiku keatas dan ke bawah , menekuk jari-jari tanganku sampai menimbulkan bunyi gemletuk . Ku ulangi hingga beberapa kali , Bunda sempat memegangi tanganku agar berhenti melakukan hal itu tapi begitulah aku saat sedang gelisah. Ayah dan Bunda berdiri dari duduknya , ketika melihat Om Bagas beserta istri dan anaknya telah sampai di pintu masuk dan segera menghampiri kami. Aku masih duduk , sambil sesekali mengintip dari balik tubuh Bunda.

Jadi itu yang namanya Reino Bagaskara , tua banget. Reino mengenakan kemeja berwarna putih dengan setelan jas simpel berwarna hitam , dipadupadankan dengan celana jins serta sepatu kets. Keren sih penampilannya , wajahnya juga lumayan ganteng. Tapi Kumis tipis dan brewoknya itu lhoo bikin keliatan tua-nya  , kayaknya dia lebih cocok jadi Om atau abang ku deh.

Aku masih dengan posisi yang sama , sampai akhirnya Bunda menyuruhku untuk berdiri. Kami semua saling berjabat tangan termasuk aku dan Reino sebelum akhirnya kami duduk untuk memesan makanan dan melanjutkan basa-basi sampai pertemuan ini berakhir.

" Ini lho rif , anakku ... Reino Bagaskara. Aku belum pernah ngenalin secara langsung ke kalian " Om Bagas memperkenalkannya pada Ayah.

Reino tersenyum , kemudian setengah mengangguk. Sopan sekali gaes Om-om satu ini .

" Ini Naya Siti Khumaira , anakku " gantian Ayah memperkenalkanku . Aku melakukan hal yang sama dengan Reino , tapi saat nama panjang ku disebutkan Reino sempat menahan tawanya. Aku melihatnya !

Nama itu pemberian Oma , kebetulan kami keturunan jawa makannya namaku terdengar agak kampungan. Sebenarnya maksud dan artinya bagus tapi tetap saja bagiku itu kampungan. Aku tak pernah menyebutkan nama panjang ku pada siapapun , atau aku bisa jadi incaran Bullyan teman-temanku. Aku lebih suka menyebut namaku " Naya " cukup itu saja.

Jodoh Ditangan Oma (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang