Hey!

1K 90 14
                                    

Seseorang tengah duduk dibalik banyaknya tumpukan kertas penting berisikan kontrak kerja sama yang menjanjikan limpahan keuntungan. Ia tak menyadari waktu yang semakin beranjak ke tengah malam, matanya terus saja memindai lembaran demi lembaran yang ia pegang dengan teliti sebelum ia menorehkan namanya disana menyetujui.

Uchiha Sasuke, seseorang itu. Kantung mata menghiasi wajahnya yang nampak kuyu, ravennya mulai kusut juga lepek, dan pakaiannya tak serapi saat pagi tadi. Tiga cangkir kosong bekas kopi berkumpul disisi lain mejanya, menunggu kawannya yang masih berada digenggaman sang Uchiha.

Dirinya terlalu sibuk hingga tak menyadari kehadiran orang lain di ruangannya.

"selalu seperti ini ya, otouto. Kau sangat sibuk sampai-sampai tak mendengar ketukan pintuku dan namamu yang ku panggil berulang kali."

Sasuke mengalihkan pandang menatap kehadiran sang kakak, Uchiha Itachi yang entah sejak kapan memasuki ruangannya.

"kata-katamu lebay sekali, aniki." Sasuke menjawab sambil merenggangkan tubuhnya yang baru terasa sangat pegal karena terlalu lama duduk.

"jangan menyusahkan dirimu sendiri, Sasuke. Carilah seorang asisten yang bisa membantu mengurangi pekerjaanmu."

Sasuke memutar mata bosan, sudah mendengar kalimat ini banyak sekali.

"hn, carikan kalau begitu." mulut Itachi terbuka tutup mendapati jawaban sang adik. Dari dulu banyak sekali wanita yang telah ia ajukan pada adiknya untuk dijadikan pendamping, pendamping bekerja maksudnya. Tapi semua tak ada yang bertahan lama. Alasan Sasuke selalu sama, mereka genit, mengganggu dan tak bisa bekerja. Itachi jadi bingung sendiri, harus orang macam apa yang menjadi asisten adiknya ini. Walau sebenarnya Sasuke menerima saja siapapun orang yang disuguhkan padanya, asal orang itu dapat diandalkan membantunya dan dapat dipercaya.

Sasuke tak ingin peduli dengan diamnya sang kakak. Ia memilih akan tiduran di sofanya sebentar, hingga Sasuke melihat siluet pirang akan mengetuk pintunya.

"masuk saja!" ucapan Sasuke yang sedikit nyaring mengalihkan fokus Itachi ke pintu. Bertanya dalam hati siapa yang akan memasuki ruangan adiknya.

Seorang pemuda dengan seragam office boy melangkah memasuki ruangan Sasuke. Sasuke sudah terbiasa dengan kehadiran orang ini, orang yang setiap malamnya menemani Sasuke lembur.

Uzumaki Naruto, pemuda itu baru saja akan mengucapkan selamat malam pada kedua pria Uchiha dihadapannya sebelum suara lain mendahuluinya.

"hey! Sepertinya kau cocok menjadi asisten adikku, Uzumaki Naruto."

Celetukan Itachi menghadirkan keheningan setelahnya.

Naruto mengedipkan kedua matanya tak percaya dan mulutnya yang berkata iya sebagai bentuk pertanyaan, lalu Sasuke yang mengamati Naruto apakah benar pemuda itu pantas menjadi asisten dirinya, dan Itachi dengan seringainya tengah meneliti ekspresi Sasuke dan Naruto.

Yang sebenarnya, apa yang baru saja Itachi ucapkan hanyalah spontan saja. Tak benar-benar merencanakan Naruto sebagai asisten sang adik.

Tbc

Oke, nambah cerita lagi. Sasunaru lagi, karena memang tak bisa move on dari kedua makhluk ini.
Dikit-dikit aja lah, sesuai mood 😂 sesuai kesibukan 😁
Yang lainnya mungkin apdet belakangan, lupa alur wkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hey, asisten! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang