Siapa yang bahagia aku update lagi? Ahahahhha doakan yah semoga cerita ini bisa selesai dan banyak yang menantikannya. Aku janji, kali ini aku gak akan pergi lama-lama lagi :) Love you guyss....
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Scarla membelalakkan matanya tidak percaya. Pria dengan suara dalam itu, ingin membelinya selama satu tahun? Dorothy pasti sama tidak percayanya dengan Scarla, dilihat dari mulutnya yang ternganga semakin lebar dan matanya yang membulat sempurna.
"Satu tahun?", tanya Dorothy sekali lagi.
Pria di hadapannya nampak tidak sabar, "Bisa kita selesaikan secepatnya? Atau tidak ada anak asuhmu yang bisa aku sewa selama itu?"
Dorothy nampak sadar dari keterkejutannya dan menyadari kalau kesempatan emas hampir lepas dari genggamannya. Wanita itu mengibaskan satu tangannya ke udara, "Tentu, tentu saja bisa. Ayo ikut saya ke kantor untuk menyelesaikannya.", Dorothy mengajak pria itu untuk mengikutinya ke kantor di belakang club dan pria itu dengan enggan mengekor di belakangnya.
Scarla menangkap isyarat dari Dorothy untuk memintanya tetap diam di tempat. Scarla tidak tahu apa yang akan dilakukan Dorothy. Mungkin Dorothy akan membujuk pria itu untuk memilih wanita lain saja ketimbang dirinya? Scarla tidak tahu apakah sekarang dia harus berbahagia atau harus takut? Satu tahun bukan waktu yang sebentar. Apa yang akan pria itu lakukan dengannya? Atau apa yang bisa Scarla lakukan dengan jangka waktu selama itu? Apakah Scarla harus menemani pria itu di ranjang selama satu tahun? Bagaimana kalau Scarla menjadi membosankan bagi pria itu? Apakah Scarla akan dibuang setelah pria itu bosan? Bahkan, bisa jadi Scarla dijual lagi oleh pria itu kepada srigala-srigala yang lebih kaya. Scarla bergidik memikirkan kemungkinan itu. Tidak tidak, Scarla berhak tahu apa yang akan ia kerjakan selama satu tahun sebelum pria itu membelinya. Scarla berhak untuk menolak kan?
Scarla menggenggam tangannya erat-erat, berusaha menutupi ketakutan dan kegugupannya. Apa sekarang dia masih pantas untuk merapalkan doa kepada Tuhan? Apakah Tuhan masih mau mendengar doa dari orang yang secara sadar akan melakukan dosa? Ya Tuhan, Scarla begitu bingung sekarang. Apa mungkin belum terlambat baginya untuk pergi keluar dari lingkaran setan ini? Tapi bagaimana dengan hutang ibunya? Obat-obatan neneknya? Semuanya tidak gratis. Dimana lagi Scarla bisa mendapatkan uang banyak dengan cepat kecuali menjual diri? Scarla menghembuskan nafas putus asa, Scarla janji, setelah hutang ibunya lunas dan tabungannya cukup, dia akan berhenti dari semua ini. Tidak lupa Scarla memohon maaf kepada mendiang ibunya karena Scarla tidak menepati janjinya kepada ibunya, agar tidak masuk ke dalam lingkaran ini.
Mata Scarla menangkap kehadiran Dorothy yang tersenyum sumringah. Dorothy mengerling ke arahnya, memberi isyarat agar Scarla mendekat ke arah wanita itu. Scarla berdiri dari duduknya, lalu menengok ke arah pria tadi dan Dorothy bergantian lalu mengerti arti dari tatapan Dorothy yang seakan menjelaskan apa yang harus Scarla lakukan selanjutnya kalau ia ingin semua berjalan lancar. Scarla tersenyum, memasang tampang semenggoda mungkin, hal yang sudah diajarkan Amber kepadanya.
"Scarla, kebanggaanku.", sapa Dorothy ceria, "layanilah tuan muda ini dengan baik. Kau beruntung karena dia ingin memilikimu untuk dirinya sendiri, sayang."
Scarla berusaha menampilkan sikap sesantai mungkin, walaupun Scarla yakin jika detak jantungnya saat ini mampu menyaingi hingar binger musik di dalam club ini, "Tentu Dorothy, aku tidak akan mengecewakanmu.", Scarla mengangkat pandangannya dan menatap pria yang kini berada didekatnya, membuat nafas Scarla tercekat ketakutan, "dimana kau ingin aku melayanimu, tuan ?", Scarla hampir menangis karena suara yang ia keluarkan persis seperti tikus yang mencicit.
KAMU SEDANG MEMBACA
(don't) Go Away (REPOST)
Storie d'amoreScarla Luigi, tidak pernah mengira hidupnya yang selama ini ia anggap baik-baik saja harus berakhir di rumah bordil pelacuran. Demi membayar hutang mendiang ibunya dan perawatan neneknya, Scarla lebih memilih menjual dirinya di rumah bordil tempat i...