Prilly serentak menoleh bersamaan dengan Ali ketika seseorang menepuk bahunya. Mata Prilly seketika membulat saat melihat siapa yang menepuk bahunya."Tania!!!"Jeritnya heboh sambil memeluk gadis cantik yang ternyata bernama Tania itu.
Tania tersenyum lebar membalas pelukan Prilly tak kalah erat. Dua wanita cantik itu terlihat begitu bahagia keduanya berjingkrak kegirangan tanpa melepaskan pelukan masing-masing bahkan kedua wanita mengabaikan pengunjung toko lain yang mulai menaruh minat pada mereka atau lebih tepatnya suara mereka yang sama-sama melengking itu.
Ali meringis pelan saat suara melengking istrinya berpadu dengan suara suara wanita lain yang dipanggil Tania oleh istrinya yang ternyata suara wanita itu juga tak kalah cempreng dari istrinya.
Tapi tetap dong suara istrinya jauh lebih merdu meskipun cempreng.
Setelah puas berpelukan akhirnya Prilly dan Tania melepaskan pelukannya, "Nggak nyangka gue bakal ketemu lo disini?"Ujar Prilly dengan senyum sumringah.
Tania tersenyum manis matanya terlihat menyipit ketika wanita itu tersenyum, "sorry, gue benar-benar kehilangan kontak lo sejak ikut mantan suami gue ke Belanda."Tania berkata sebelum pandangannya beralih menatap sosok Ali yang masih terdiam di sisi istrinya.
Prilly sedikit terkejut ketika mendengar kata 'mantan' suami yang keluar dari mulut Tania, dia buru-buru mengenyahkan rasa penasarannya toh itu bukan urusannya jika Tania berkenan sahabatnya itu pasti akan menceritakan semua padanya nanti. Tinggal tunggu waktu saja.
Prilly berdehem ia mengikuti arah pandang Tania yang begitu lekat memperhatikan Ali, suaminya. Sedangkan Ali terlihat begitu cuek bahkan menatap Tania saja tidak dilakukan oleh suaminya itu. Dalam hati Prilly tersenyum bangga, sepertinya Ali tidak seperti laki-laki pada umumnya yang begitu memuja kesempurnaan wajah dan tubuh Tania bahkan dipertemuan pertama mereka.
Prilly sudah mengenal Tania sejak lama hanya saja mereka berteman sejak menempuh sekolah menengah atas, selain almarhumah Inaya dia juga lumayan dekat dengan Tania meskipun hubungan pertemanan mereka tidak sedekat dirinya dengan Inaya.
Tania dan Inaya juga terlihat tidak nyaman satu sama lain jika bertemu setiap mereka berkumpul beberapa kali dulu. Ahya, Prilly dan Tania dulu pernah tinggal satu komplek ketika wanita ini masih menetap di kota ini. Prilly tiba-tiba kehilangan kontak dengan Tania yang pergi secara tiba-tiba meninggalkan negara kelahirannya, isunya Tania sudah menikah dengan seorang pengusaha asal Belanda.
Terlebihnya Prilly tidak tahu toh dia sudah katakan hubungan pertemanan dirinya dengan Tania tidak sedekat dengan almarhumah Inaya. Dia mengenal Tania setelah pertemuan mereka bertahun-tahun lalu hanya karena senyuman wanita itu masih sama meskipun dandanan Tania sedikit berbeda jika dulu dia cantik dengan dandanan sederhana maka sekarang kesan sederhana itu sudah tidak melekat lagi pada sosok Tania.
Tania masih cantik kali ini berpuluh-puluh kali lebih cantik menurut Prilly apalagi ditambah gaya dan barang-barang branded yang melekat pada tubuh wanita itu, dimulai dari tas baju dan sepatu semuanya Prilly yakini menyentuh harga ratusan juta.
Dan satu lagi, aura yang Tania pancarkan saat ini benar-benar terkesan seksi. Ditunjang dengan gaya make-up khas wanita berkelas penampilan Tania benar-benar nyaris menyentuh kata sempurna.
"Sayang. Hei, kenapa kamu sakit?"
Prilly tersentak kaget saat tiba-tiba merasakan sentuhan suaminya, "Ah..yaa Mas. Nggak aku nggak apa-apa kok."Prilly berujar dengan senyuman kikuk. Ck! Bisa-bisanya di melamun disaat seperti ini.
Tania yang sejak tadi memperhatikan Ali sedikit terkejut ketika mendengar suara lembut pria itu. Tanpa ada yang menyadari senyuman mirip seringaian terukir dibibir Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding (Mas Al nikah Yuk)
RomanceGk tau gimana alurnya, yang penting nikmatin aja karena setelah nulis Mas Al nikah Yuk! Ide semua Mentok ke cerita ini. Jadi bagi yang penasaran ayokk dibaca..😉