Pulang ✔

Jeneponto pt.2

Asdfjkkk!! Yuta as anak fakultas Hukum....

- Yuta -

(05.30 pm)

"Main ToD kuy."

Ayana langsung noleh. Alisnya diangkat kayak biasa.

"Kuylah."

Gue senyum. "Aku duluan."

"Gak! Ladies first."

"Ck, feminist."

"Bo do."

"Oke, oke, kamu duluan."

"Truth or dare?"

"Dare lah."

Ayana keliatan mikir. Poninya lagi-lagi ditiup ke atas.

"Liat kontak wa dong."

"Lah, buat apa?"

"Eey, gak usah banyak tanya."

Tanpa ragu Ayana ngambil hape gue. Dengan cekatan ngebuka password nya.

"Tau dari mana password hape aku?"

Ayana lagi-lagi naikin satu alisnya. "Kita kenal berapa lama sih? Dua bulan? Dua tahun? Kita itu bisa masuk nominasi manusia paling gabut abad ini. Ketebak banget password hape kamu pasti 1234 aja kan? Soalnya aku juga gitu."

Kadang gue berpikir Ayana itu titisan cenayang atau sejenisnya.

Emang bener sih. Saking malesnya nge-set password, gue cuma pake angka yang normal. Biar gak lupa.

Tapi ternyata Ayana juga gitu.

"Apaan nih? Ay aja? Masa nama kontak aku di hape kamu cuma 'Ay'? Seriously, Yuta?"

"Emang maunya apa?"

"Apa kek. Ayana Cantik atau Ayana Imut atau Ay pake emot apa gitu."

Gue ketawa liat Ayana tumben mempermasalahkan nama kontaknya. Yah mau gimana lagi. Gue bukan tipe yang suka ngasih nama aneh-aneh buat kontak gue.

"Yaudah sih diganti aja kalo mau."

"Emang mau aku ganti."

Untuk beberapa saat Ayana sibuk ngerename nama dia di kontak gue.

"Udah, hehehehe."

Ayana ketawa sok manis. Emang orangnya manis sih. Oke, berarti dia ketawa manis banget. Terus nunjukin hasil karyanya.

Sejiwa👍

"Sejiwa? Apaan deh, Ay." Gue ketawa. "Masih bagusan 'Ay' daripada 'Sejiwa'."