Kamis di-Oktober?

43 7 0
                                    

Sebenarnya Oktober bukan hari pertamaku dikota ini, hanya saja 1 hari pendek itu bermakna dihari ini hingga nanti untuk akan kuingat selamanya. Yap, aku Gemilang banyak yang  mengatakan bahwa aku simanja. Sebenarnya, aku bukan wanita manja. Hanya saja aku ingin diperhatikan lebih pada siapapun yang mengenalku selagi aku hidup. Dan cerita ini aku mulai agar persepsi orang tentang ku ambyar seketika... Bahwa, aku yaa tetap aku.

Tepatnya dihari Kamis, hari dimana aku masuk pukul 09.00 pagi yuhuuu. Dikamar yang mungil, subuh tepatnya hari itu semingguan lebih kota ini dibasahi oleh hujan yang terus-terusan datang bergantian. Sebelumnya, asap yang menerpa daerahku sangat mengerikan dan semakin buruk. Hanya saja Tuhan selalu memberikan hal terbaik, ia menurunkan hujan agar asap kian hilang sekejap. Lagi-lagi simanja takut, benar-benar aku menyaksikan kilat yang seperti sudah didepanku. Buyar seketika tidur nyenyakku, terbangun dari mimpi indah dan kali ini listrik tiba-tiba padam seketika. Kulihat jendela, benar-benar kilat seperti ingin masuk. Terdengar jelas mobil-mobil bergantian bersuara seperti paduan suara. Kututup rapat telinga dan mataku dengan selimut tebal yang dibawakan Ibu, teringat aku sosok mereka yang biasanya selalu ada disisiku. Ku akui detik ini, bahwa aku memang simanjaaaa!!!

Tertidur pulas ketika aku mulai menutup mataku, terbangun pukul 08.00 dan langsung bergegas mandi. Pagi cerah menyambutku, pagi itu aku teringat kue buatan Ibu dan masih terngiang-ngiang dibenakku ketika sudah dikelas. Tak lupa, ketika istirahat aku menelpon Ibu untuk memberinya kabar bahwa simanja sudah berada dikampus. Ketika, aku kuliah jarak kos dan kampus sangat dekat kadang aku mengendarai motor jika telat dan jalan kaki jika tak tergesa-gesa. Tepat di Kamis ini, kelasku ada jadwal mentoring mengenai Islam dengan 1 mentor yang belum kukenal ia siapa. Jujur, aku perempuan yang tak pandai mengenai ilmu agama, aku perempuan yang biasa saja dan jauh dikata "baik". 

Dengan berjalannya waktu, tepat pukul 14.30 kelas pun usai. Kulihat, temanku meninggalkan kelas satu persatu dan mereka kebetulan berhalangan hadir mengikuti mentoring pada hari ini. Tersisa aku dan Ula, Ula wanita mungil yang menurutku ia asik hanya saja aku tak seberapa akrab dengannya. Ula kembali ke kosnya sebentar, dan akupun makan diwarung terlebih dahulu. 

Kulihat di WhatsApp ada pesan mentor untuk kegiatan hari ini ia memberitahu bahwa ia sudah berada di masjid. Kuselesaikan makanku dengan cepat lalu kuhampiri ia, ketika ingin masuk masjid aku disambut dengan ramah dan ia tahu bahwa aku adalah Gemilang. Wanita ini mengenakan baju panjang tertutup berwarna navy, jauh jika dibandingkan denganku ketika itu aku mengenakan baju batik lengan seperempat. Ia langsung menyambut dengan sangat hangat dengan bersalaman sambil bercipika-cipiki hehehehehe. Cantik, adem, ayem 3 itu yang bisa kulihat pada pertemuan pertama ini. 


Sampai disini bagaimana? 

Tunggu kelanjutannya yaa. Maaf jika dipenulisan masih sangat kurang karena ini firstnya dipublikasikan huehuehue. Terimakasih telah membaca...

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 11, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

"Perhatian-Nya."Where stories live. Discover now