"Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang perempuan sambil membenarkan kacamatanya.
"Eum, jika sejarah bagian mana ya?" tanya Naruto menatap perempuan di depannya.
"Sebentar," ucap perempuan itu, tangannya membuka buku tebal dengan sampul biru.
"Di lantai 2 blok SE-4" ucap perempuan itu.
Naruto mengangguk dan berkata terimakasih. Setelah itu dia berjalan menuju eskalator yang disediakan. Manik sapphire itu menatap ribuan buku yang tertata rapi di rak.
Perpustakaan kota ini sungguh membuatnya kagum. Di negaranya dulu dia harus menaiki tangga geser untuk mengambil buku. Huft, dan itulah yang membuatnya malas ke perpustakaan kota.
"Blok SE nomor 4" gumam Naruto lalu melangkah kakinya menghampiri rak dengan nomor empat di sampingnya.
Manik sapphire itu mengamati buku-buku yang tersedia. Jari telunjuknya menyentuh judul buku seperti sedang mengurut.
Konoha tahun 1903
Naruto menarik buku itu. Kepalanya menoleh kanan-kiri mencari tempat duduk. Ada satu tempat duduk yang kosong di sampingnya.
"Permisi. Bolehkah aku duduk disini?" tanya Naruto hati-hati.
Pemuda berambut merah itu menoleh dan menatapnya sekilas. Kepalanya bergerak naik turun. Lalu kembali menatap bukunya.
Segera Naruto duduk setelah berucap terimakasih.
Konoha tahun 1903
Lanjutan dari buku Konoha tahun 1876 yang sebelumnya. Setelah dua puluh tujuh tahun masa jabatan Hokage pertama berakhir. Hokage kedua pun ditunjuk.
Naruto menatap datar buku dihadapannya. Dia pun dengan cepat membalik halamannya. Dia malas membaca sejarah yang normal.
Tangan tan itu menghentikan acara membalik buku. Matanya terpaku pada halaman yang seperti tidak urut.
"Loh kemana halaman 121 nya?" gumam Naruto.
Naruto pun membolak-balikkan buku sampai berkali-kali. Namun, lembar halaman itu tidak nyelip dimana-mana.
Drrrttt drrrtt
Naruto merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya. Ujung matanya menangkap pemuda merah itu menoleh. Mungkin dia terganggu. Naruto meminta maaf.
Paman (2)
Hari ini paman akan berkunjung ke rumahmu.
02.22 p.mAda yang ingin kau makan?
1 minutes ago.Naruto mengerutkan keningnya. Sekarang jam setengah tiga sore. Kenapa pamannya mendadak berkunjung? Apa dia sedang ada perjalanan bisnis?
Naruto pun mengedikkan bahunya dan mengetikkan balasan.
Ramen
"Benar juga" ucap Naruto lalu membuka browser di ponselnya dan mengetikkan halaman yang hilang.
Setelah membaca semua pencarian yang muncul. Naruto pun mengeklik kan jarinya ke suatu judul dari website resmi perpustakaan Konoha.
Sebuah pdf terunduh secara otomatis. Notifikasi ponsel muncul menandakan proses pengunduhan selesai.
"Hah?!"
Naruto menatap tidak percaya ponselnya. Bahkan di pdf pun tidak ada halaman 121. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?
Naruto berjalan menuju rak yang tadi. Setelah meletakkan buku itu dia mengelilingi rak. Mungkin saja dia bisa menemukan selembar halaman itu.
Manik sapphire mengalihkan pandangannya. Dia menangkap sesuatu yang terasa familiar di matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raven's Mansion [Complete]
FanfictionNaruto baru saja pindah ke Konoha. Hari pertama masuk sekolah, dia terkena detensi untuk membersihkan gudang di gedung lama. Dan saat sedang menjalankan hukumannya, Naruto menemukan sebuah surat kabar lama. Disana tertulis sebuah berita tentang ruma...