Papat: Apa

1.1K 134 4
                                    


"Nah. Sip. Udah semua kan ya?" Mingyu sambil lihat-lihati mahasiswa.
"Sudah, Mingyu-sunbaenim."

Mingyu pun beres-beresin barangnya.

"Jadi, kata Bu Lee, tugas untuk minggu depan, baca tentang filsafat Konfusius. Bikin essai ringkasan yang udah kalian baca ke satu halaman, calibri pt 11 spasi 1,5. Di esai juga boleh tulis pertanyaan kalian tapi harus beneran ditanyain nantinya."
"Siap, Sunbaenim."
"Yaudah saya keluar ya."
"Kita sudah selesai, Sunbaenim?"
"Iya sudah. Perlukah saya buat waktunya lebih lama?"
"TIDAK, SUNBAENIM!"
"SELAMAT SORE, KIM MINGYU-SUNBAENIM."
"Ya. Selamat sore."


"Hai, Kim." Wonwoo duduk di depan Mingyu.

Wonwoo mendengus.

"Aku hanya mau bilang kalau hari ini mungkin aku kembali ke kamar. Mungkin besok pagi. Karena aku akan menemui orangtuaku. Kau ingin kubawakan sesuatu?"

Mingyu hanya menggeleng.

"Okay. Kalau begitu, sampai bertemu besok."




















"Halo, Ayah, Ibu."
"Halo, Wonwoo."
"Ada apa aku diminta kesini?"
"Kami merindukanmu. Memangnya tidak boleh?"
"Oh. Baiklah. Aku juga merindukan kalian."

Mereka pun berpelukan rindu sekeluarga.










"Ibu hanya ingin kamu bertemu dengan anak dari teman Ayah." Ucap ibunya selagi mereka menikmati makan malam.
"Baiklah. Lagipula hanya bertemu, kan?" Wonwoo sedikit mengangguk.

"Anaknya cantik. Juga baik. Ibu sudah bertemu dengannya. Ia sangat sopan. Cocok untuk menjadi pasanganmu nanti."

Wonwoo menghentikan gerak tangannya.

"Apa yang sebenarnya ibu inginkan?"
"Ibu ingin kamu menikah dengannya."

Wonwoo menghentikan kegiatan makannya.

"Bukankah aku sudah bilang kalau aku tidak ingin dijodohkan?" Wonwoo menatap mata ibunya lekat.
"Ibu sudah tidak sabar untuk melihatmu menikah, Wonwoo."
"Ibu minta Hangyul sana."

Wonwoo beranjak dari kursi.

"Aku pulang."
"Tapi ini rumahmu, Wonwoo."
"Bukan. Ini rumah kalian karena kalian bisa melakukan apapun yang kalian mau disini."


















  
  
 

 
 

  

"Kim Mingyu. Adikmu cantik juga ternyata."

"Jangan.."
Mingyu bersandar pada headboard.

"Kim Mingyu. Ibumu sangat menarik."

"Tidak. Jangan ibuku."
Ia melipat kakinya hingga kepalanya berdekatan dengan dagunya.

⏸️The Boy || MEANIE (WONGYU) | IDN ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang