Bella mengerjapkan mata berkali-kali. Matanya berat untuk dibuka. Ia meringis ketika tangan kanannya tersenggol oleh tangan kursi.
Eh? Tunggu. Kenapa dia bisa tertidur dikursi depan teras rumahnya?
"K-kak Yeonjun?" Panggil gadis itu pada Kakaknya. Tapi tidak ada sahutan dari dalam.
Dia pun berdiri dengan perlahan dari kursi itu. Lalu berjalan kearah pintu. Tapi tepat didepan pintu, dia melihat ada secarik kertas tergeletak dibawahnya.
Bella pun mengambil kertas itu. Matanya membaca sebuah kata yang tertera dikertas itu.
MATI
Seketika tubuhnya dibuat tegang oleh kata-kata itu. Mungkin kah Taehyun yang....
Lalu dia membalik kertas itu dan ada tulisan lagi disana.
KAKAK
1Bella membulatkan matanya ketika ada kata 'Kakak' dikertas itu. Juga ada angka 1 disana. Tidak mungkin! Tidak boleh! Jangan sampai!
Bella mendobrak pintu rumahnya sendiri, kini dia tidak peduli akan rasa sakit juga perih yang ada ditangannya sekarang. Matanya menyapu seluruh ruang tengah ketika ia berhasil membuka pintunya.
Seketika matanya membulat sempurna saat ia melihat ada genangan darah dari balik sofa. Ia menutup mulutnya sendiri. Matanya memerah ingin menangis.
Perlahan ia berjalan mendekati sofa itu. Kakinya bergemetar lemas. Dan ketika ia sudah berdiri didepan sofa, betapa terkejutnya ia, mendapati kakak tersayangnya----Yeonjun---mati tergeletak dibawah sofa bersama genangan darah.
Tubuh Bella langsung ambruk ketika melihat Yeonjun sudah tak sadarkan diri dalam keadaan yang mengenaskan.
"Kak Yeonjun..." Lirihnya pelan sambil airmatanya terus jatuh dari pelupuk mata.
Bella pun mendekati Yeonjun yang bersimpuh darah. Dia memangku kepala Kakaknya itu diatas pahanya.
"Kakak...Jangan pergi,"
Hatinya hancur. Benar-benar hancur. Sudah cukup dia kehilangan kedua orang tuanya. Jangan sampai dia kehilangan ketiga kakaknya.
"Kakak, aku mohon bangun dan katakan bahwa kau hanya pura-pura." Bella memeluk leher Yeonjun. Dia lalu membersit hidungnya.
"Kak Yeonjun..." Bella masih ingin menghanyutkan diri dalam pelukan Yeonjun.
Setelah beberapa menit, Bella mengambil handphone nya dan menelpon Soobin ataupun Beomgyu.
Selesai menekan nomornya, ia pun menempelkan handphone nya ditelinga.
"Ha-halo?" Bella membersit hidungnya lagi. Tangisannya begitu terdengar ditelpon oleh Beomgyu.
"Bella, ada apa?" Beomgyu terlihat khawatir.
"K-kak Yeonjun...Kak," Tangisan Bella runtuh lagi.
"Apa?? Kak Yeonjun, Kenapa???"
"Kak Yeonjun," Bella tidak dapat berbicara. Dirinya terlalu sibuk menangis.
"Baiklah, be-begini saja, aku dan Kak Soobin akan pulang. Kau tunggu dirumah. Aku matikan telponnya."
"Kak," Panggil Bella membuat Beomgyu tidak jadi mematikan sambungan teleponnya.
"K-kak Yeonjun, sudah..." Bella tidak kuat untuk mengatakannya. Ia bahkan sampai menutup mulutnya sendiri.
"Apa?? Katakan Kak Yeonjun, kenapa?!" Geram Beomgyu diujung sana.
Bella terisak sebelum akhirnya ia berkata, "Kak Yeonjun sudah mati..."
Seketika Beomgyu yang berada ditempat lain pun terkejut mendengarnya. Dia menjatuhkan handphone nya saking terkejutnya.
"Kak? Kak Beomgyu?" Beomgyu bahkan tidak peduli panggilan Bella ditelpon. Dia mengusap wajahnya kasar, "Tidak mungkin,"
Airmata yang dipertahankannya pun telah runtuh seketika. Dia terus menerus bergumam kata 'tidak mungkin'.
Hatinya masih tidak percaya akan kabar yang didengarnya.
Lalu dengan segera Beomgyu mengambil handphone nya yang terjatuh dan menelpon Soobin.
Setelahnya ia akan pulang.
***
Bella masih menangisi Yeonjun dirumah. Dia sedang menunggu kedatangan Beomgyu dan Soobin.
"Bella!"
Bella mengangkat kepalanya ketika mendapati sebuah suara yang memanggil namanya.
"Kak Soobin," Gumamnya lalu dengan segera Soobin dan Beomgyu berlari mendekati Bella yang sedang memangku Yeonjun.
"Kak Yeonjun!" Histeris Beomgyu. Dia mengambil alih Yeonjun sedangkan Bella langsung berhambur kedalam pelukan Soobin.
"Kakaaakk!" Beomgyu berteriak seakan ia tidak percaya dengan kenyataan ini.
Ketiga 'Choi' bersaudara itu sama-sama menangis. Seketika rumah kediaman keluarga 'Choi' pun penuh dengan suara tangisan yang memilukan.
Sampai tiba-tiba Soobin baru sadar, ada luka ditangan kanan Bella.
"Bella, tanganmu----"
"Taehyun," Ucapan Soobin terpotong ketika Bella menyebutkan nama Taehyun. Soobin dan Beomgyu seketika langsung paham akan keadaan yang dialaminya sekarang.
Laki-laki psikopat itu ternyata sedang membalaskan dendamnya sekarang.
Sementara Hyunjin yang sedang berada didalam ruang CCTV pun ikut sedih melihat Empat 'Choi' bersaudara itu.
Dia merasa kasihan pada mereka tapi apa boleh buat, kekuasaan membuat mereka lupa akan kenyataan.
Hyunjin menghela napas, "Maafkan aku, Paman Choi, Paman Kang,"
"Aku tidak bisa menyatuka keluarga kalian. Aku sangat pengecut. Aku terlalu menuruti apa kata Ayahku,"
Hyunjin lalu menengadahkan kepalanya keatas sambil memejamkan mata.
Semoga dia diberi kekuatan agar bisa mengembalikan kehidupan nornal semua orang. Dan juga tidak akan mematuhi perintah sang Ayah.
************************************
Satu lagi deh, beneran besok pagi 7 part langsung.
Makin penasaran gak sih, sama cerita ini?
Cung yang penasaran banget🙋
Salam manis,
AFR❤
KAMU SEDANG MEMBACA
S(He) is Psycopath - Kang Taehyun
Mystère / Thriller"Dia itu psikopat. Tapi aku mencintainya." -Choi Bella. "Aku memang psikopat. Punya masa lalu yang kelam, dan ingin balas dendam. Tapi dendamku terhalangi, karena aku mencintai seorang gadis." -Kang Taehyun. 'KESALAH PAHAMAN, BISA MENIMBULKAN PEPERA...