5 ; Chaleur

2.5K 477 141
                                    

"Halo? Namjoon-ssi?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo? Namjoon-ssi?"

"OH GOD! Jennie-ssi? Kau baik-baik saja? Aku mencoba menghubungimu empat kali tapi tak dapat jawaban apapun."

"Hmm.. yea. Sorry for that." Jennie menggaruk keningnya.

Sesungguhnya ia benar-benar merasa malu untuk menghubungi Namjoon kembali. Setelah pagi tadi ia pergi begitu saja tanpa menjelaskan sepatah kata pun pada Namjoon.

Dan ya, Namjoon sudah menghubunginya sebanyak empat kali sepanjang hari tapi Jennie enggan menjawab.

Setelah kedatangan Jaewon dan permintaannya agar Jennie tetap melanjutkan kontrak, maka inilah yang Jennie lakukan. Menghubungi Namjoon kembali.

"Apa kau yakin ingin membatalkan kontrak? Aku rasa kita masih bisa membicarakan tentang ini?" tanya Namjoon, persis seperti harapan Jennie.

Terimakasih Tuhan, Namjoon terlahir menjadi seorang laki-laki yang begitu peka terhadap keadaan.

"Umm.. yea.. I changed my mind—" Jennie menggantungkan kalimatnya. Mengatakan bahwa ia telah berubah pikiran.

"—aku terlalu emosi tadi. Maaf. Aku tidak seharusnya meninggalkan pasienku begitu saja. I'm so sorry." Jennie berujar.

"Ow no no no. Kau tidak seharusnya meminta maaf. Aku yang seharusnya meminta maaf. Taehyung sudah keterlaluan tadi. Aku sudah mengetahui apa saja yang telah ia lakukan padamu. Maaf. Seharusnya aku mengkomunikasikan perihal terapi ini dengan lebih jelas kepadanya. Aku benar-benar minta maaf, Jennie-ssi."

"Sebagai permintaan maafmu, bolehkah aku meminta satu hal?" tanya Jennie.

"Apapun itu Jennie-ssi."

"Aku akan kembali kesana besok, dan kau harus menemai kami selama konsultasi."

"Tapi aku punya pekerjaan lain—" Namjoon berujar.

"Aku tahu. Hanya satu hari. Aku minta satu hari saja. Agar kau bisa melihat sendiri bagaimana perlakuan Taehyung kepadaku."

Namjoon terdengar menghela napas.

"Setengah hari? Aku benar-benar sibuk Jennie-ssi." tawar Namjoon.

Jennie merotasikan bola matanya. Karena dia membutuhkan pekerjaan ini, mau tidak mau ia harus setuju.

"Okay deal. Tetaplah bersamaku hingga setegah hari berjalan." ucap Jennie.

"Baiklah kalau begitu. Sampai bertemu besok?" tanya Namjoon.

"Sure!" Jennie perlahan tersenyum.

Akhirnya ia mendapatkan kembali pekerjaannya.

🥀

Pagi itu, kala Jennie hendak melangkahkan kakinya memasuki pelataran mewah itu, sebuah mobil Porsche Panamera berwarna silver metalic terlihat hendak meninggalkan halaman rumah tersebut.

DEMENTED ➳ TNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang