Chapter 12

1K 123 2
                                    

Jinyoung membuka matanya dengan perlahan dan mengedipkan mata berkali-kali. Aroma Jaebum yang begitu harum memasuki hidungnya yang membuatnya tersadar bahwa dia sedang berada dalam kamar Jaebum.

Kemarin Jinyoung tertidur di mobil dan dia yakin Jaebum lah yang menggendongnya ke kamarnya, memikirkan hal tersebut membuat Jinyoung malu.

Jinyoung mengusir pikiran tersebut dan segera masuk ke kamar mandi. Dia melepas pakaiannya dan berdiri di bawah shower dengan air hangat yang menyentuh kulitnya.

Jujur saja, aroma Jaebum di kamar mandi jauh lebih harum lagi, aromanya bagaikan candu untuk Jinyoung.

"Jie..."

Jinyoung melihat-lihat sekitarnya, matanya terbelalak ketika dia melihat Jaebum yang berada di luar bilik shower.

Jinyoung melihat-lihat sekitarnya, matanya terbelalak ketika dia melihat Jaebum yang berada di luar bilik shower

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~kira" ini kamar mandinya~

"A-a-apa yang s-sedang kamu lakukan di sini!?"

"Jie, aku yang pertama kali masuk ke kamar mandi, dan kamu masuk begitu saja dan melepas semua pakaianmu tanpa memerhatikan aku. Menurutmu siapa yang seharusnya menanyakan kalimat itu?"

Jinyoung terdiam karena malu, tetapi ada hal yang lebih penting baginya. Dia segera menatap kaca dan melihat apakah terbentuk uap pada kaca tersebut. Kalau tidak, dia dalam masalah.

"Tidak perlu khawatir Jie, kita sesama batangan. Lagi pula aku sudah terbiasa melihat punya Youngjae."

Wajah Jinyoung memerah karena apa yang baru saja Jaebum katakan, sedangkan Jaebum hanya tersenyum miring pada Jinyoung sambil berjalan keluar dari kamar mandi.

Jaebum memutuskan untuk ke taman sambil menunggu Jinyoung. Udara pagi adalah udara yang paling segar dan sejuk. Tetapi udara pagi yang segar itu membuat penciuman Jaebum jauh lebih tajam.

"Turunlah dari pohon itu. Segera katakan apa yang ingin kamu lakukan di sini," ucap Jaebum dengan dingin.

Seseorang menghela nafasnya kecewa, dia turun dari dahan pohon secepat kilat dan kini sudah berdiri di depan Jaebum.

Tubuh orang tersebut lebih kecil dari Jaebum, kulitnya pucat, rambutnya berwarna putih, mata yang sebiru samudera, dengan bibir pink kecil yang lucu. Orang itu hanya menatap Jaebum sampai Jaebum harus mengulang kalimatnya kembali.

"Byun Baekhyun, untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Jaebum dengan tegas.

"Hanya memberikan kabar baik untukmu Jaebum."

"Hm, kira-kira kabar baik apa yang ingin disampaikan oleh seorang Baekhyun? Yang tangannya pernah putus karena ulah werewolf di hadapannya ini," ucap Jaebum memancing emosi Baekhyun dengan senyuman miring yang tampak sangat menyeramkan.

Baekhyun memegang tangannya yang pernah putus karena Jaebum. Tetapi itu tidak membuatnya takut, dia membalas senyuman Jaebum dengan senyuman yang jauh lebih menyeramkan lagi.

My Wolf My Dog || JJP [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang