4

46 10 1
                                    

Sudah lima hari ini Eliza berdiam diri dalam kamar tanpa melakukan aktivitas apapun, selain tidur dan pergi ke kamar mandi. Pencernaan Eliza belum sepenuhnya membaik, dia masih bolak balik pergi ke kamar mandi, ketika merasa mual. Beberapa kali gadis itu menolak makan ketika Carlos membawa makanan ke dalam kamar. Namun, Carlos tetap memaksa Eliza, sampai akhirnya Eliza menyerah dan menuruti keinginan kakaknya.

Eliza sekarang sudah merasa lebih baik dari sebelumnya, namun dia masih harus tetap beristirahat. Saat ini fokusnya terarah pada laptop yang kini ada didepannya. Gadis itu meluruskan kaki, menyederkan tubuh pada headboard, dengan laptop yang berada diatas paha dan bantal sebagai alasnya.

Gadis itu tengah menjelajah isi internet, membuka youtube dan mulai mengetikkan sesuatu pada pencarian. Sesaat setelahnya, Eliza tersenyum, diikuti oleh suara yang begitu familiar ditelinganya.

"Hai, semua! Jonathan Darrel disini!" sapa laki-laki itu ramah. Jonathan baru saja mengunggah video baru.

"Cepat sekali mengunggah video." gumam Eliza. Tanpa sadar dia tersenyum malu-malu.

"Kalian pasti menungguku, kan?" dia tertawa kecil, kemudian dia mendekatkan diri pada kamera sambil mengangkat sebelah tangan dekat mulut, seolah mau membisikan sesuatu. "Menunggu aku bernyanyi atau menunggu ceritaku?" kelakarnya.

Eliza menghela napas, kemudian dia tertawa pendek. "Ya ampun, Jonathan!" katanya lagi sedikit gemas.

"Oke, sebaiknya aku akan simpan ceritaku diakhir, karena kali ini aku akan membawakan sebuah lagu yang sengaja kutujukan untuk nona musim dingin."

Selanjutnya Eliza mendengar suara petikan gitar dari jemari Jonathan. Dari alunannya saja sudah membuat Eliza terhipnotis. Sedetik kemudian laki-laki itu mulai bersenandung panjang, suaranya benar-benar menghanyutkan. Siapapun nona musim dingin itu, dia pasti orang yang spesial untuk Jonathan. Mungkin ketika menonton video ini, dia akan tersenyum sendiri, seperti yang Eliza lakukan.

"From the way you smile... to the way you look, you capture me.... Unlike no other... from the first hello...yeah, that's all it took.... And certainly... we had each other.... And I won't leave you... always be true... one plus one, two for life.... Over and over again."

"So don't ever think I need more, I've got the one to live for.... No one else will do.... Yeah, I'm telling you.... Just put your heart in my hands...."

Jonathan Darrel. Laki-laki itu baru saja membuat Eliza Fern jatuh cinta pada caranya memainkan gitar dan bernyanyi. Manis sekali. Tidak heran kalau penggemarnya banyak dikalangan remaja perempuan.

"Promise it won't get broken... well never forget this moment... yeah, we'll stay brand new, cause I'll love you... Over and over again.... over and over again..."

"Over and over again.... over and over again...."

Jonathan mengakhiri lagunya, membuat Eliza bertepuk tangan. Sedetik kemudian, gadis itu pun tersadar dan menurunkan kedua tangannya. Kembali ia fokus pada Jonathan Darrel.

"Omong-omong... aku tidak cuma menyanyikan ini untuk nona musim dingin, tapi juga untuk kalian yang sedang jatuh cinta. Jadi, nikmati waktu kalian dengan orang-orang yang kalian sayangi dan cintai."

Eliza terus memperhatikan Jonathan berbicara. Laki-laki itu bercerita mengenai makna dibalik lagu itu dan hubunganya dengan nona musim dingin. Eliza Fern sangat yakin bahwa nona musim dingin ini adalah cinta pertama Jonathan Darrel. Entah mengapa mengetahui kenyataan itu, membuat hati Eliza sedikit sesak. Gadis itu segera menggelengkan kepala, menepis pikiran buruk dalam benaknya.

"Well, apa kalian masih bertanya-tanya mengenai nona musim dingin?" katanya, kemudian dia kembali melanjutkan.

"Oke, sepertinya doa kalian terkabul, karena aku bertemu lagi dengannya baru-baru ini. Kami ternyata memiliki beberapa kesamaan. Aku juga mengetahui beberapa fakta tentangnya dan kupikir dia ada disini, karena suatu hal. Meski aku tak yakin apa itu, tapi kurasa dia memiliki rahasia yang tak dapat ia ungkap, sama seperti aku atau mungkin kalian diluar sana yang memiliki rahasia besar.

Hard But EasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang