Junho's POV
Hari sudah sore dan aku sedang menunggu kakakku di taman. Aku duduk di atas ayunan dan sesekali memainkannya.
Hyung lama sekali...
"Hei! Kau sendirian saja disini?", aku menoleh pada sosok anak laki-laki yang memanggilku.
"Iya... aku sedang menunggu kakakku.", kataku padanya.
"Apakah setiap hari kau selalu bermain di taman ini?", tanyanya lagi yang kini sudah berada di depanku.
"Tidak, aku hanya menunggu hari ini karena ibuku tidak bisa menjemputku di sekolah. Ia menyuruhku menunggu kakakku selesai les, jadi aku harus menunggu hingga sore.", kataku menjelaskan padanya.
"Pantas saja aku belum pernah melihatmu sebelumnya, hehe... Kalau aku sedang menunggu ayahku. Ia masih mengajar."
"Ayahmu seorang guru?"
"Iya... Setiap hari aku menunggunya di taman ini. Apakah besok kau akan kesini lagi?"
"Aku tidak tahu. Jika ibuku menjemputku di sekolah aku tidak akan kesini."
"Sayang sekali. Padahal aku senang ada teman ngobrol.", anak laki-laki itu sedikit menunjukkan raut kesedihan di wajahnya.
Apakah dia kecewa?
"Hmm... aku tidak bisa janji akan kesini lagi besok, tapi jika kau mau menungguku, mungkin akan kuusahakan?", aku sedikit ragu ketika mengatakannya. Sebenarnnya taman ini tidak terlalu dekat dengan rumahku, tidak mungkin aku sering-sering kesini. Tapi melihat kekecewaannya, sepertinya aku tidak tega.
"Benarkah? Aku akan menunggumu, hehehe...", senyuman lebar menyeringai di wajah anak laki-laki itu.
Apakah dia sesenang itu hanya karena kubilang akan mengusahakannya? Aku belum tentu bisa menepatinya juga.
"Hmm... tapi aku tidak janji ya.", kataku menegaskan bahwa mungkin saja aku tidak akan datang kesini besok.
"Tidak apa-apa, hehe... setidaknya aku tahu kau akan mengusahakannya.", senyumannya tetap tidak beranjak malah matanya semakin sipit karena tersenyum membuatnya terlihat begitu manis.
"E-eo... baiklah. Hanya saja jangan kecewa jika aku tidak datang.", kataku lagi.
"Iya hehehe...", ia hanya membalas singkat dengan senyumannya.
"Junho-ya~~", aku melihat ke arah suara yang memanggil namaku.
"Hyung~", aku tersenyum lebar melihat hyung sudah datang menjemputku.
"Ah... kau sudah dijemput ya.", aku menatap anak laki-laki di hadapanku itu.
"Iya, aku pulang duluan ya.", aku melambaikan tanganku padanya dan berlari ke arah hyungku.
"Aku menunggumu besok!", teriaknya sambil melambaikan tangannya padaku.
Aku hanya diam masih memikirkan apakah aku bisa datang besok atau tidak. Tetapi melihat senyuman anak laki-laki itu, dia terlihat seperti akan kecewa jika aku tidak menepati janjiku. Tapi sebenarnya aku tidak benar-benar berjanji juga kan? Mungkin aku mampir kesini sebentar saja besok ya?
"Hyung, kenapa kau lama sekali?", aku telah berada di samping hyung dan kami berjalan pulang bersama.
"Aigoo~ uri Junho apa merindukan hyung?", hyung malah mengacak rambutku.
"Ani.", aku memasang wajah cemberutku.
Aku capek tahu harus menunggu hyung sangat lama.", lanjutku."Hahaha... mianhae Junho-ya, tadi guru lesnya keluar sedikit terlambat. Apa kau mau hyung traktir eskrim?", mendengar kata 'eskrim' membuat senyum mengambang di wajahku. Tentu penawaran hyung tidak akan kusia-siakan.
"Ne~ hyung. Aku mau eskrim.", hyung hanya tersenyum melihat kelakukanku.
"Arasseo~ hyung akan membelikan satu untukmu.", lalu kami berjalan menuju minimarket terdekat dan hyung membelikanku eskrim vanilla dan eskrim coklat untuk dirinya sendiri.
Kami berjalan pulang dengan eskrim di salah satutangan kami dan tangan kami yang lain saling bergandengan, menikmati langit jingga yang begitu indah di musim semi ini.
Okay~
Welcome Junsang-shipper :D
Aku udah lama pen buat Junsang AU seperti ini, soalnya mereka minim interaksi depan kamera tapi pas kamera off banyak yang cerita mereka suka ngobrol dan bercanda berdua :")fyi aja sebenarnya Junsang first otp aku sejak jaman PDX, cuma emg akhir-akhir ini hyung line X1 bikin oleng banget :")
Anyways, tunggu apdetan selanjutnya ya hehe ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Beautiful Encounter [Lee Eunsang x Cha Junho] | Junsang AU
Fanfic"Apa yang kau lakukan disini? Kenapa belum pulang?", tanya Eunsang pada Junho. "A-aku sedang menunggu hyungku.", Junho menjawab Eunsang. Apakah ini deja vu? Takdir harus memisahkan mereka. Tetapi waktu mempertemukan mereka kembali. Apakah mungkin b...