Author POV
Pagi ini langit terlihat begitu cerah, membuat siapa saja ikut tersenyum ketika menatapnya . sinar mentari sudah lebih dulu menyambut dunia, di susul dengan kicauan indah burung burung yang hinggap di pohon maupun yang berlalu lalang .
Starla dan ibu nya sudah bangun dan mulai beraktivitas sebelum mentari menunjukkan sinarnya, mereka harus bangun pagi pagi sekali untuk membereskan rumah brams dan monika serta membuatkan sarapan untuk mereka . sekiranya itulah yang mereka kerjakan setiap pagi selama hampir 7 tahun menumpang disana .
"Sudah, biar ibu saja yang meletakkan ini semua di meja makan . pergilah untuk bersiap siap, sebentar lagi sudah waktunya kamu berangkat sekolah . ayo cepat" suruh ibu kepada starla dengan ucapannya yang lemah lembut terdengar di telinga .
"Baik bu" starla menurut dengan senyum hangatnya .
Starla pergi bersiap siap untuk segera berangkat ke sekolah nya .
30 menit cukup baginya untuk bersiap siap , dan tinggal mengikat rambut indah panjangnya . ia terduduk di depan cermin sembari menyisir rambutnya .
"Sudah siap sayang? sini ibu ikat kan rambutmu seperti biasa, dan ini ibu buatkan kamu roti serta susu tadi . makanlah"
Starla menerima dengan senyum gembira, baginya hal pertama yang paling ia sukai adalah ketika ibunya menyisir dan mengikatkan rambutnya dan ia sarapan sembari menatap senyum ibunya dari cermin .
"Sudah selesai, gadis kecil ibu sudah cantik sekarang ."
"Hihi, ibu juga cantik . ibu adalah wanita tercantikkkkkk yang pernah ada, tidak hanya paras ibu yang cantik tapi juga hati ibu yang membuat semua nya terlihat cantik ."
"Haha, kamu bisa aja . pagi pagi udah buat ibunya melting" ucap ibu sembari tertawa kecil dan mencolek hidung mancung milik starla .
"Hah? melting? apaan tuh bu?"
"Melayang tinggi " seketika kalimat tersebut membuat ibu dan anak itu tertawa bersama .
Ah indahnya pemandangan pagi itu .
"Ah yasudah, ibu letakkan piring dan gelas ini dulu ke dapur . pakailah sepatumu, dan tunggu ibu di gerbang kecil didepan ."
"Okee siap buu" ucap starla dengan senyumnya yang mengembang .
Starla bersenandung ria sembari berjalan ke arah gerbang yang setiap harinya menjadi saksi seorang ibu mengantar anak gadisnya dengan sepeda .
Starla tersenyum hangat, melihat ibunya mengayuh sepeda dengan semangat sembari menunjukkan senyum nya . starla selalu bersyukur untuk setiap detik dalam hidupnya, karna telah di berikan seorang ibu yang benar benar luar biasa untuknya .
"Silahkan mbak, naik ojek nya ." bercanda sang ibu .
"Hahaha, ibu bisa saja ." sukses candaan sederhana itu membuat starla tertawa .
Pagi itu menjadi saksi untuk kebahagiaan mereka berdua, seakan semua masalah terabaikan ketika mereka bersama .
Starla merasa begitu beruntung memiliki seorang ibu seperti ibunya, begitupun sang ibu yang selalu merasa beruntung memiliki seorang anak seperti anaknya .
Canda tawa mereka membuat semua orang berpikir mereka tengah baik baik saja, tak ada yang tau hiruk pikuk kehidupan pahit yang telah mereka jalani .hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke sekolah starla, ibu nya dengan setia mengantar kan anak gadisnya hingga ke pintu gerbang sekolah . seperti biasa, semua mata memandang mereka dengan rendah sembari menatap "Dih miskin" karna melihat setiap harinya starla diantar oleh ibu dan sepeda butut nya . pandangan itu sudah sangat biasa starla lihat, ia tak menganggap serius hal itu . baginya mobil semewah apapun tak akan bisa menggantikan bahagia ketika diantar ibunya dengan sepeda kesayangannya .
KAMU SEDANG MEMBACA
StarLa
Teen FictionKetika pahit nya hidup membuat hatimu yang sebelumnya sehangat senja kini berubah menjadi sebeku es . Masalalu, kehilangan, kenyataan . mau tidak mau, siap tidak siap ketika kau berada dalam situasi itu semua akan kau terima . Pahitnya kehilangan...