StarLa (2)

39 4 3
                                    

Author POV

Pagi ini langit terlihat begitu cerah, membuat siapa saja ikut tersenyum ketika menatapnya . sinar mentari sudah lebih dulu menyambut dunia, di susul dengan kicauan indah burung burung yang hinggap di pohon maupun yang berlalu lalang .

Starla dan ibu nya sudah bangun dan mulai beraktivitas sebelum mentari menunjukkan sinarnya, mereka harus bangun pagi pagi sekali untuk membereskan rumah brams dan monika serta membuatkan sarapan untuk mereka . sekiranya itulah yang mereka kerjakan setiap pagi selama hampir 7 tahun menumpang disana .

"Sudah, biar ibu saja yang meletakkan ini semua di meja makan . pergilah untuk bersiap siap, sebentar lagi sudah waktunya kamu berangkat sekolah . ayo cepat" suruh ibu kepada starla dengan ucapannya yang lemah lembut terdengar di telinga .

"Baik bu" starla menurut dengan senyum hangatnya .

Starla pergi bersiap siap untuk segera berangkat ke sekolah nya .

30 menit cukup baginya untuk bersiap siap , dan tinggal mengikat rambut indah panjangnya . ia terduduk di depan cermin sembari menyisir rambutnya .

"Sudah siap sayang? sini ibu ikat kan rambutmu seperti biasa, dan ini ibu buatkan kamu roti serta susu tadi . makanlah"

Starla menerima dengan senyum gembira, baginya hal pertama yang paling ia sukai adalah ketika ibunya menyisir dan mengikatkan rambutnya dan ia sarapan sembari menatap senyum ibunya dari cermin .

"Sudah selesai, gadis kecil ibu sudah cantik sekarang ."

"Hihi, ibu juga cantik . ibu adalah wanita tercantikkkkkk yang pernah ada, tidak hanya paras ibu yang cantik tapi juga hati ibu yang membuat semua nya terlihat cantik ."

"Haha, kamu bisa aja . pagi pagi udah buat ibunya melting" ucap ibu sembari tertawa kecil dan mencolek hidung mancung milik starla .

"Hah? melting? apaan tuh bu?"

"Melayang tinggi " seketika kalimat tersebut membuat ibu dan anak itu tertawa bersama .

Ah indahnya pemandangan pagi itu .

"Ah yasudah, ibu letakkan piring dan gelas ini dulu ke dapur . pakailah sepatumu, dan tunggu ibu di gerbang kecil didepan ."

"Okee siap buu" ucap starla dengan senyumnya yang mengembang .

Starla bersenandung ria sembari berjalan ke arah gerbang yang setiap harinya menjadi saksi  seorang ibu mengantar anak gadisnya dengan sepeda .

Starla tersenyum hangat, melihat ibunya mengayuh sepeda dengan semangat sembari menunjukkan senyum nya . starla selalu bersyukur untuk setiap detik dalam hidupnya, karna telah di berikan seorang ibu yang benar benar luar biasa untuknya .

"Silahkan mbak, naik ojek nya ." bercanda sang ibu .

"Hahaha, ibu bisa saja ." sukses candaan sederhana itu membuat starla tertawa .

Pagi itu menjadi saksi untuk kebahagiaan mereka berdua, seakan semua masalah terabaikan ketika mereka bersama .
Starla merasa begitu beruntung memiliki seorang ibu seperti ibunya, begitupun sang ibu yang selalu merasa beruntung memiliki seorang anak seperti anaknya .
Canda tawa mereka membuat semua orang berpikir mereka tengah baik baik saja, tak ada yang tau hiruk pikuk kehidupan pahit yang telah mereka jalani .

hanya butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai ke sekolah starla, ibu nya dengan setia mengantar kan anak gadisnya hingga ke pintu gerbang sekolah . seperti biasa, semua mata memandang mereka dengan rendah sembari menatap "Dih miskin" karna melihat setiap harinya starla diantar oleh ibu dan sepeda butut nya . pandangan itu sudah sangat biasa starla lihat, ia tak menganggap serius hal itu . baginya mobil semewah apapun tak akan bisa menggantikan bahagia ketika diantar ibunya dengan sepeda kesayangannya .

StarLaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang