hi, this is strawbrryjin,
I would like to apologize for this slow update.
sorry and enjoy🙏✨×××
Secara mengejutkan, tiga hari setelah tidak bertemu dan tidak ada kontak, Seokjin berkunjung ke rumah Sowon.
Sowon menatap kedatangan Seokjin dengan heran. Bagaimana tidak? Pria itu kini meminjam sepeda motornya. Sowon tidak mengerti kenapa Seokjin mau datang jauh-jauh ke rumahnya hanya untuk meminjam sepeda motor. Untung saja Sowon belum menjual motor itu walau sudah punya mobil, kalau tidak mungkin usaha Seokjin sia-sia.
"Kau mau belajar naik motor?" tanya Sowon, tentunya agak pelan. Semenjak kejadian tiga haru lalu, dia jadi sangat canggung dengan Seokjin.
"Tidak, aku sudah mahir," ucap Seokjin percaya diri. Jujur saja, kepedeannya itu membuat Sowon percaya, dan membuatnya kaget sekaligus kagum.
"Yang benar saja? Baiklah, coba kau kendarai," uji Sowon.
"Kau tidak mau duduk di sini?" tanya Seokjin sambil menepuk tempat kosong di belakangnya.
"Apa maksudmu? Kau mau memboncengku? Kalau aku jatuh bagaimana?"
Seokjin tersenyum pedih. Ya, diremehkan memang tidak enak kan?
"Kalau kau duduk di sini, kau akan dapat tempat perdana. Aku tidak pernah memboncengi siapapun sebelumnya, kecuali Jinyoung. Tapi aku tidak mau menghitungnya."
Sowon diam. Menatap motor itu lama.
"Jinyoung?" tiba-tiba Sowon malah mengalihkan pikirannya pada nama yang disebut oleh Seokjin. "Oh iya, bagaimana kabarnya?"
Seokjin heran. "Kenapa kau menanyakan kabarnya?" tanya Seokjin.
"Entahlah. Aku hanya penasaran, apakah dia sudah berani menampakkan dirinya di depan ayah ibumu?"
Seokjin mendengus. Seakan berkata, "menurutmu?" Seokjin lalu menepuk lagi area kosong itu. "Ppali, penyesalan selalu datang terlambat," ucapnya meyakinkan. Sowon tetap diam seperti patung. "You'll regret it." Lanjut Seokjin dengan bahasa Inggris. Wah, bahkan Seokjin belajar bahasa Inggris? Sungguh keajaiban dunia. Sowon malah sekarang terfokus pada kemampuan berbahasa asing milik Seokjin.
"Ayolah."
"Kau serius kan? Kalau aku jatuh, motorku juga bisa saja rusak. Kau tahu aku membayarnya dengan keringat dan air mata?"
Seokjin mengangguk. "Blood, sweat and tears. Baiklah aku pernah mendengar istilah itu. Sekarang, cepatlah naik atau ku culik motormu."
Sowon protes. "Ya! Kenapa kau malah memaksaku? Aku tidak mau dibonceng oleh pria sepertimu."
Seokjin menghela nafas. Baiklah ia cukup lelah dengan pose yang dari tadi bersiap mengendarai motor yang tak kunjung ia kendarai. Dia kembali menarik kunci motor dan mengantongkannya.
"Kenapa kau mengambilnya?" Kembalikan!" Sowon menyulurkan tangannya.
"Katakan padaku, kau mau dibonceng dengan siapa kalau bukan denganku?"
Sowon tampak berpikir. "Oppaku, Kim Minseok." jawabnya kemudian.
"Ada lagi selain dia?"
"Song Joongki," sebutnya asal.
Seokjin tak menggubris candaan itu "Selain itu?"
"Hmmm.. ayahku."
"Selain ayah mertuaku," celetuk Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
sculpture | sowjin ✓
Fanfictionbangchin area Kim Sojungㅡ Sowon, seorang pelukis yang mendapat kesempatan untuk melukis wajah Kim Seokjin, the most sculpted face. 🖌️start: 21 Mei 2019 🎨end: 12 Januari 2020