Monoton dan membosankan.
Hal itulah yang sedang dirasakan seorang gadis berusia 18 tahun ini.
Semua hal yang selalu dilakukan belakangan ini, atau bahkan setiap harinya benar-benar memuakkan baginya.
Dia ingin marah, tapi dia tak tahu harus marah pada siapa. Lagipula tidak ada yang melakukan kesalahan padanya, jadi tidak ada alasan untuknya mengeluarkan amarahnya.Sedih, mengapa pula merasa sedih, dia tidak mengalami gangguan apapun. Dia hanya merasa...
Lelah dan ingin menghilang dari dunia yang rumit ini.
Tapi sayang, sampai kapanpun permintaannya tidak akan pernah terwujud sebelum waktunya.Manusia biasa merasakan kelelahan bukan, jadi kurasa wajar saja dia merasa seperti itu. Tapi, rasanya akan berbeda jika dia merasa lelah tanpa alasan.
Semuanya melelahkan untuknya.
Dia terus berfikir dengan keras mengapa dia merasa lelah, kacau, dan tidak baik-baik saja.Tidak bisa dipercaya, gadis itu Lalisa Manoban, gadis dari keluarga kaya raya yang sulit mengerti dirinya sendiri. Padahal orang bilang yang paling mengenal dan mengerti kita adalah diri kita sendiri. Tapi lain halnya dengan Lisa. Tidak ada yang mengenal dirinya jauh lebih baik daripada sahabat kecilnya, Oh Sehun. Bahkan, Lisa pun mengakui hal itu.
Dulu disaat seperti ini sahabat kecilnya lah yang akan bersamanya dan memberikan nasehat terbaiknya, tapi sekarang dia sudah tidak ada disisinya lagi.
Bukan-bukan. Maksudku bukan meninggal dunia, tapi meninggalkan negara asalnya dan berpindah ke negara lain untuk menempuh pendidikannya.'Huffft....Sehun kau dimana, aku merindukanmu, disaat aku merasa seperti ini biasanya kau akan mengatakan sesuatu yang bisa menenangkanku.' Batinnya.
Flashback on
"Sehun-ah, kepalaku pusing, mengapa kita harus belajar sih, aku tahu agar bisa meraih cita-cita kita memang harus belajar, tapi mengapa rasanya membosankan dan melelahkan." ucap gadis berumur 13 tahun itu, Lalisa.
"Yak, sudah berapa kali kukatakan padamu lalisa panggil aku Oppa, OPPA!." ucap sehun dengan menekan kata oppa pada lisa.
"Dan sudah berapa kali aku mengatakan padamu Oh Sehun, Aku. Tidak. Mau. Itu menggelikan." jawab lisa dengan penuh penekanan pada nada bicaranya.
"Hei, aku ini lebih tua darimu asal kau tahu." ucap sehun dengan kesal kepada lisa.
"Haisshh...lagian kau ini kenapa sih, biasanya juga kau tidak merasa keberatan kalau aku memanggilmu Sehun-ah. Mengapa kau protes sekarang?" sahut lisa kesal."Sekarang berbeda lalisa....kita sudah semakin besar. Kalau kau tidak mau memanggilku oppa berikan nama spesial untukku agar aku tidak mendengar Sehun-ah--sehun-ah, aku tidak suka. Aku kan orang spesial untukmu kenapa kau tidak memiliki nama spesial untuk orang spesial sepertiku?". Jawab sehun
"Huffft....yaya baiklah, aku akan memikirkan nama yang spesial untukmu." ucap lisa sambil mengetuk-ngetuk jarinya pelan diatas dagu.
Hal itu benar-benar membuat sehun gemas padanya.
Disaat seperti ini sehun biasanya akan menggigit atau mencubit pipi lisa.
Dia tidak akan bisa menahan kegemasannya. Apalagi jika melihat lisa bertingkah seperti itu tanpa henti.Saat Sehun ingin melakukannya lisa berteriak "AHA!!! Aku tau nama apa yang cocok untukmu, bagaimana dengan Sehun-ie atau hunnie?".
Sehun pun mengurungkan niatnya dan menghembuskan nafasnya dengan malas "Hei, kita ini hidup di Korea dan lahir di Korea, bagaimana bisa kau tidak bisa membedakan antara sehun-ah dan sehun-ie, itu sama saja bodoh""Tapi aku akan membuatnya berbeda dengan bagaimana nada suaraku memanggilmu" kata lisa dengan berbinar.
"Baiklah tunjukkan padaku". Kata sehun.
"Hunnie Annyeong, hunnie Gwencanha, hunnie jal saeng-gyeosseo ". Ucap lisa dengan nada yang benar-benar menggemaskan menurut Sehun."Ya ampun mengapa kau menggemaskan sekali sih, tapi tak apa, aku menyukainya. Kau tahu, aku ingin sekali mencubit pipimu yang menggemaskan itu" ucap sehun.
Lisa menanggapi itu, tak lupa dengan senyum indahnya dia berkata.
"Kau ini aneh sekali, biasanya kau akan langsung melakukannya tanpa mengatakan apapun, mengapa kau sok-sokan meminta izin padaku hanya untuk mencubit pipiku??"
"Baiklah lupakan."Setelahnya Sehun pun menjawab pertanyaan pertama lalisa " Dengar lice, jika kau ingin meraih cita-citamu tanpa belajar dan berusaha keras seperti ini, aku bisa mengatakan itu hal yang mustahil.
Tidak ada sesuatu yang didapatkan secara instan, kau ingat?,
Aku tau ini membosankan dan melelahkan tapi kau melakukan ini untuk dirimu sendiri. Jika kau ingin mencapai sesuatu, maka berusahalah. Lakukan itu untuk orangtuamu, untukku, dan juga dirimu sendiri. Aku akan merasa bahagia ketika kau mencapai keberhasilanmu suatu saat nanti. Orangtuamu apalagi, mereka juga pasti merasakan hal yang sama denganku. Bahkan kebahagiaan mereka menjadi berkali-kali lipat daripada diriku, kau tahu kenapa??". Ucap Sehun."Memangnya kenapa hunnie??". Sahut lisa dengan tatapan menggemaskannya hingga akhirnya,
"Aww, sakit hunnie, kenapa kau menggigit pipiku. Dasar! " ucap lisa dengan kesal karena sehun menggigit pipinya.
"Salahkan dirimu yang menggemaskan" sehun tersenyum.
"Yaya baiklah ini salahku, sekarang lanjutkan perkataanmu tadi"kata lisa."Karena.....
To be continue
Haii, long time no write, xixi
Guys adakah yang masih penasaran lanjutan dari cerita ini?
Kalau iya, kunjungin akun Karyakarsa aku yaa...
Tenang-tenang, untuk Chapter 1 IRREPLACEABLE di Karyakarsa masih gratis kok untuk kalian baca...hitung-hitung untuk menarik sedikit ingatan kalian tentang alur cerita yang aku buat.
Tapi kalau kalian suka dan ada yang mau kasih tips juga boleh bangett, xixi..Untuk Chapter 2 dan seterusnya akan aku unggah di Karyakarsa dengan biaya 20-30 koin di Karyakarsa yaa...
Here..
https://karyakarsa.com/nare/info
Atau kalian juga bisa cari uname aku,
"Nare"Untuk selanjutnya aku akan update cerita-cerita yang aku buat disana untuk bantu isi dompet aku hehehe.
Di Karyakarsa aku akan coba untuk mengemas cerita yang aku tulis dengan lebih baik lagi.
Dengan kata lain, aku akan mulai menulis karya-karya baru yang mungkin akan kalian sukai dengan kosa kata yang lebih tertata versi aku, xixi.Mohon dukungannya yaa..
Terimakasih🙏See ya
-🦄
KAMU SEDANG MEMBACA
[IR]REPLACEABLE
FanfictionAkankah posisi OH SEHUN tergantikan dengan sosok baru yang hadir di kehidupan LALISA setelah dia pergi. Bisakah SEHUN mempertahankan posisinya sebagai orang terdekat LISA, orang yang paling mengerti dan memahami LISA meskipun dia telah pergi meningg...