Bulukumba [Epilogue]

53 9 0
                                    

- Yuta -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Yuta -

(07.30 pm)

"Iya, Umi. Ini udah di Bulukumba. Jalanan macet, kan malam minggu."

"......"

"Ayana baik, Umi. Gak kurang, gak lecet, gak bengkak. Sehat wal afiat."

"......."

"Iya, Umi. Bentar lagi sampe. Ada jengkol kan? Yuta laper."

"......."

"Iya. Waalaikumussalam."

Setelah sambungan telfon dari Umi terputus, gue menoleh ke Ayana yang dari tadi nahan ketawa.

"Apaan?" Tanya gue sok galak.

"Lambung karet."

"Tapi sayang kan?"

"Hah? Apa? Apa? Gak denger."

Suara ketawa Ayana itu unik. Kayak anak kecil.

Tapi si bocah sekalinya marah, mending jauh-jauh aja. Galaknya bukan main.

"Umi mau punya anak cewek, yah?"

"Iya. Makanya dia sering banget nanyain kamu. Lebih sering daripada nanyain anak sendiri."

"Kebalik dong sama Mama. Dia pengen banget punya anak cowok. Katanya biar ada yang anterin kalo arisan keluarga."

Ayana ngomong kayak gitu sambil sesekali nyuapin martabak manis ke gue.

"Sekarang tahun berapa, Ay?"

"2019, kenapa?"

"Ooh, berarti dua tahun lagi."

"Dua tahun apaan?"

Gue noleh sebentar ke Ayana.















"Dua tahun lagi aku ke rumah ngelamar kamu."

****

• F I N •

HAPPY BIRTHDAY MY LIVING ANIME,
NAKAMOTO YUTA!!!

Sumpah yah. Ini tuh cerita yang paling ngebut nulisnya. Gak sampe dua minggu.. itupun lama soalnya ada masalah dikit...
Huahhh

Intinya selamat ulang tahun buat Yuta!! My Cherry Blossom!

Yuta, you're precious. You deserve this world.
I love you, Yuta. Damn, I love you so much.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pulang ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang