2. Déjà Vu

513 54 6
                                    

Junho's POV

Sekarang jam makan siang, dan tidak ada yang menyangka kakiku ini bisa melangkah sampai ke kantin yang sangat ramai ini.

"Kau mau minum apa Junho?", tanya Minhee padaku. Kami bahkan masih mengantri untuk mendapatkan makanan, tapi dia sudah menanyakanku mau minum apa.

"Hmm... akan kulihat nanti.", kataku padanya.

"Aku mau susu stroberi.", kata Hyeongjun.

"Aku mau susu pisang.", Minhee mengikuti.

"Kenapa kalian begitu bersemangat memilih minuman? Kita bahkan belum mendapatkan makanan kita.", aku bertanya penasaran melihat mereka begitu bersemangat dengan pemilihan minuman itu.

"Ya! Junho-ya... Ini hal yang penting. Kita ini harus bergerak cepat. Ketika sampai disana kita harus segera mengambil minuman yang kita mau, tidak bisa pilih-pilih lagi.", Minhee menjelaskan dengan wajah yang terlihat begitu serius.

"Eo... Kalau kau lebih dari 10 detik saja disana, orang-orang di belakangmu akan mendorongmu. Kau bisa membuat keributan di kantin.", Hyeongjun menambah penjelasan Minhee dengan wajah polosnya.

Aku hanya diam mendengar penjelasan mereka. Sangat tidak masuk akal pikirku. Mereka berada di depanku dan sudah mengambil nampan makanan mereka, imo-nim di kantin sudah memberikan makanan sesuai porsi, begitu juga aku mendapatkan porsi yang sama. Dan tibalah kami ke bagian minuman.

Minhee dan Hyeongjun sudah memilih minuman mereka dan menungguku memilih apa yang akan kuambil dari meja minuman itu.

Aku berpikir selama beberapa detik sehingga membuat Minhee dan Hyeongjun memanggilku.

"Ya... Junho-ya, palli...", Minhee memanggil, tapi aku terlalu fokus melihat ada begitu banyak pilihan minuman disana. Aku tidak sadar bahwa di belakangku ada antrian panjang yang sudah menunggu dengan wajah kesal.

"Hmm... apakah kau masih lama?", suara seseorang di belakangku menyadarkanku. Aku berbalik dan melihat sumber suara itu. Tampangnya manis seperti pangeran, ia tersenyum saat bertanya padaku. Aku tidak tahu apakah dia marah atau hanya sedang tersenyum saja.

"E-Eunsang-ah~ maafkan uri Junho, dia baru disini jadi tidak tahu harus memilih apa.", Minhee cepat-cepat meminta maaf pada Eunsang dan dengan random mengambil minuman disana dan menaruhnya di atas nampanku lalu menarikku pergi.

"Kaja Junho-ya..."

"E-eo...", aku hanya mengikutinya karena tanganku ditarik olehnya.

Aku sempat berbalik kembali pada laki-laki di belakangku tadi dan melihatnya sudah kembali fokus pada meja minuman disana, memilih susu plain dan mencari tempat duduk di kantin. Di belakangnya ada seorang laki-laki yang lebih pendek darinya, wajahnya tak kalah manis. Ia seperti dongsaeng yang menggemaskan dan ia mengikuti laki-laki bernama Eunsang itu.

Kami duduk pada salah satu tempat yang masih tersedia di kantin kami dan kami meletakkan nampan makanan kami ke atas meja.

"Junho-ya! Kau hampir saja dalam masalah.", Minhee langsung membuka mulutnya begitu duduk.

"Wae? Apa yang telah kulakukan?", aku tidak mengerti dimana letak masalah yang dimaksud Minhee.

"Kau jangan sampai berurusan dengan Eunsang.", Hyeongjun menambahkan.

"Memangnya kenapa?", tanyaku lagi karena masih tidak mengerti dengan penjelasan mereka.

"Ayahnya itu guru fisika merangkap sebagai guru kedisiplinan di sekolah ini. Intinya kau jangan sampai cari masalah dengannya.", Minhee menegaskan sambil memakan nasinya.

[✔] Beautiful Encounter [Lee Eunsang x Cha Junho] | Junsang AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang