PART 20

590 52 4
                                    

Dia ingin memegang selfi. "cepat sembuh, selfi" kata rara. "kalau uda sembuh, kamu boleh mengejekku semaumu ! aku ga akan keberatan"

tidak lama selfi sadar. selfi memandang ruangan di sekitarnya dengan bingung. hal terakhir yang diingatnya ketika dia sedang menelepon rara. saatmenutup telepon, selfi merasakan nyeri di dada hingga membuatnya pingsan. "uda berapa lama aku disini ?" tanyanya dalam hati. kemudian dia tahu bahwa ada rara yang sedang menatapnya dengan sedih. selfi tersenyum.

"hai" kata selfi lemah.

rara tidak bisa mendengar perkataan selfi, tapi dia bisa melihat gerakan bibir selfi. "hai" balas rara.

rara tersenyum, karena selfi tidakbisa mendengar seuaranya, rara menggerakkan tangannya di kaca dan menulis dengan jarinya . "SAKIT ?"

selfi menggeleng lalu keduanya tersenyum.  selfi teringat kalau hari ini rara ada ujian di kelasnya lalu dia menggerakkan bibirnya "UJIAN ?"

rara terdiam sesaat, terus terang rara tidak bisa mengerjakannya dengan baik. tapi demi kebaikan selfi dia berbohong. rara tersenyum ceria sambil mengangkat jempolnya, menandakan dia bisa mengerjakan ujiannya.

selfi tersenyum, lalu berkata "BOHONG"

saat itu rara tertawa, rupanya dia tidak bisa menipu selfi.

******************************

5 hari kemudian, selfi membereskan barangnya dari lemari rumah sakit. rara mengetuk pintu kamar selfi dengan gembira. para dokter mengatakan kesehatan selfi pulih dengan cepat. mereka menyebutnya sebagai keajaiban. ketika rara menceritakan semua kata dokter ke selfi, selfi hanya tersenyum.

"mungkin belum waktunya" kata selfi tenang.

rara melihat selfi yang sedang memberesan bajunya. "sini, aku bantu" kata rara.

"makasih" ucapselfi sambil tersenyum. "mungkin sebentar lagi pak budi menjemput" kata selfi. "aku mau nunggu di depan gerbang rumah sakit. jadi pak budi ga usah parkir lagi. aku uda ga sabar ingin keluar dari sini"

"kalau gitu, ayo kita pergi" rara menutup resleting tas selfi.

"biar aku yang bawa" kata selfi mau mengambil tasnya.

"kamu kan baru sembuh" rara menepis tangan selfi. "aku aja yang bawa" lalu rara berjalan keluar dari kamar.

selfi berjalan mengikutinya. setelah 5 menit menunggu di depan rumah sakit dan tidak ada tanda-tanda mobil selfi muncul. "selfi mendingan kita nunggu di dalam" kata rara.

selfi menggeleng "ga mau ah"

tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, mereka berlari ke pelataran rumah sakit. rara melihat hujan yang turun dengan derasnya. "cuacanya dingin sekali"

"tenang aja, sebentar lagi juga pak budi datang kok" kata selfi

rara meletakkan tas selfi di lantai dan membuka jaketnya. "ini !" serunya "pakai !"

selfi memperhatikan jaket yang ditawarkan rara dengan tatapan tidak percaya. warnanya hitam dengan banyak tembelan di setiap sisinya, ditambah sobekan di bagian bahu.

selfi menggeleng ngeri. "aku ga mau pakai ah !"

rara tersenyum sesaat. "kamu harus pakai ! nanti kalau kamu kedinginan dan sakit lagi gimana ?"

"aku ga kedinginan" kata selfi

"aku ga akan biarkan kamu sakit lagi !" sanggah rara. lalu rara memakaikannya ke selfi. "nah ! selesai !" kata rara

selfi memakai dengan terpaksa. seorang pengunjung rumah sakit melihat selfi sambil menahan tawa. selfi semakin cemberut.

"gapapa" katarara menghibur. "bagus kok !"

tapi 5 detik kemudian rara tertawa terbahak-bahak. mendengar tawa rara, selfi semakin kesal. "anggap aja ini balasan buat sandal konyol yang kamu kasih ke aku kemarin" bisik rara

"tapi itu beda!" protes selfi. "kamu langsung pulang dengan mobilku tanpa dilihat siapa-siapa. sekarang aku dilihat semua orang"

rara tertawa. 5 menit kemudian, mobil selfi tiba. selfi cepat-cepat masuk ke dalam mobil. rara mengikutinya sambil tertawa geli. selfi menyuruh pak budi untuk mengantar rara terlebih dahulu.

"istirahat !!" kata rara ketika tiba di depan rumahnya. selfi mengangguk "masuk sana !"

selfi melihat jaket yang dipakainya. hari-hari bersama rara memang tidak pernah membosankan. sesampainya di rumah, selfi disambut mamanya di depan pintu.

"selfi" mama memeluknya. lalu mamanya melihat jaket yang dipakai putrinya sambil menahan tawa. "ayo masuk !" ajak mama lagi. mama rupanya telah menyiapkan makanan dan minuman untuk selfi. "makan dulu" katanya.

"kamu mau ganti baju dulu ?" tanya mama selfi

selfi menyentuh jaket yang dipakainya. entah mengapa dia merasa sayang melepaskan jaket itu. "nanti aja ma, aku mau makan dulu" kata selfi





DETIK TERAKHIRWhere stories live. Discover now