He's Rose🌹

5 0 0
                                    

Ketampanannya bukanlah sebuah rahasia, semua orang tau akan hal itu. Diciptakan berparas sempurna adalah salah satu takdir baik dalam hidupnya. Bukan hanya itu, ia juga diciptakan memiliki tubuh atletis seperti seorang atlet pada umumnya. Dia kapten anggota club basket, idola semua siswi dan guru disekolah. Selalu bisa kupastikan bahwa kursi tribun akan selalu penuh ketika ia dan teman-temannya bermain basket.

"Daisy? " panggil sahabatku Cindy yang membuyarkan lamunanku.

"Ya? "

"Dipanggil Kevin tuh dibawah" ucap Cindy sambil menunjuk Kevin menggunakan dagunya.

Aku lantas mengarahkan pandanganku pada Kevin yang tengah melambaikan tangannya kepadaku. Segera aku bergegas turun ke lapangan untuk menghampirinya dengan sekaleng soda ditanganku.

Kevin mengajakku duduk dibangku pinggir lapangan sambil tangannya yang sibuk mencari sesuatu didalam tas. Ya, yang dia cari adalah handuk kecil pemberianku yang berwarna biru muda.

"Mau bantu? " tawarnya padaku sambil tersenyum manis.

Kuraih handuk biru muda itu untuk membantu Kevin mengeringkan wajah dan rambutnya yang basah terkena keringat.

Saat tengah mengeringkan rambut Kevin, seseorang memegang tanganku. Aku sedikit terkejut saat tau orang yang memegang tanganku, karena sebelumnya aku jarang berinteraksi dengannya. Rezeeno Emmiel.

"Bantu gue juga! " pinta kak Zeno yang membuat aku dan Kevin terdiam.

Aku dan Kevin saling memandang beberapa saat sebelum suara kak Zeno kembali terdengar.

"Mau gak? "

"Maaf, tapi gue masih bantu Kevin buat ngeringin rambutnya" jawab gue yang membuat kak Zeno pergi tanpa sepatah katapun.

Selang beberapa saat Kevin menggenggam tangan kananku yang masih sibuk bergerak untuk mengeringkan rambutnya yang sudah setengah kering. Ia menyuruhku untuk duduk disampingnya sambil terus berpegangan tangan.

"Kemarin ada rumor di grup chat, katanya kak Zeno suka sama kamu" ucap Kevin menyampaikan rumor yang beredar di grup chat club basket.

Aku tersenyum dan mengeratkan genggaman tanganku. Kevin yang melihat tangan kami bertautan pun juga tersenyum manis, bahkan jauh lebih manis dari seseorang yang kuceritakan tadi. Jauh lebih manis dari Rezeeno yang katanya sempurna bagai bunga mawar.

"Kamu tau kan kalo aku sayangnya cuma sama kamu, we always together"

Kevin mengangguk, "Janji gak akan jatuh kedalam pesona kak Zeno? "

"I promise to you, only you in my heart" kataku yang membuat Kevin terkekeh pelan dan mencium punggung tanganku yang digenggamnya erat.

.
.
.

Tbc

Tertanda, Hyura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tertanda, Hyura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A moment : RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang