bab 1

1 1 0
                                    

Keyla POV.

     Hai! perkenalkan namaku Keyla Anastasya umurku baru 16 tahun, aku hanya gadis biasa aku juga tidak sekolah lagi aku hanya lulusan SMP. Semua orang sering memanggilku dengan sebutan manusia hujan, kenapa? Karena aku sangat menyukai hujan.

Bagiku hanya hujan yang slalu bisa menghapus luka yang dalam walau hanya sesaat,

Seperti sekarang ini saat mendung aku menunggu datangnya hujan di taman belakang rumah, saat turun hujan aku langsung memejamkan mataku dan merasakan setiap tetesan air hujan yang turun mengguyurku,

Aku slalu merasa semua beban di hidupku lenyap bersama turunnya hujan, saat aku sedang memejamkan mata aku mendengar suara orang berteriak memanggilku

"Hei! Babu ngapain Lo di situ, cepat kesini dasar babu."

Itu pasti Kaka tiriku namanya Rara Wulan Sari dia memang tidak pernah memanggil namaku dia slalu menyebutku babu.

Sebelum semua jadi lebih buruk aku pun bergegas menemuinya.

"Iya kak, ada apa?." ucapku sambil menunduk

Tanpa pikir panjang kak Rara langsung menarik rambutku.

"Heh! gue udah manggil lo dari tadi, lo budek ya." ucap kak Rara masih terus menarik rambutku

"Maaf kak aku gak denger, soalnya hujan."

"Heh denger ya lo di sini itu cuma babu jangan harap lo bisa tenang, ngerti lo."

Aku hanya mengangguk, lalu kak Rara menghempaskan tubuhku ke lantai lalu pergi berlalu.
Aku hanya diam sambil terisak, aku tau jika aku tidak menuruti keinginan mereka aku akan di usir dari rumah ini, aku tidak ingin pergi dari rumah ini karena rumah ini penuh dengan kenangan indah bersama keluarga ku yang dulu.
Aku jadi teringat waktu itu....

FLASHBACK ON

Saat umurku masih 13 tahun ibuku meninggal, dan setelah setahun ibu meninggal ayah menikah lagi dengan seorang janda anak satu.
Aku pikir aku akan di sayangi oleh ibu dan Kaka tiriku tapi nyatanya aku malah slalu diperlukan seperti babu di rumah sendiri,

Suatu hari aku sedang mencuci piring di dapur tiba" turun hujan, aku pun langsung melihat ke arah jendela aku terus memperhatikan setiap tetes air hujan yang turun dari langit. Tiba" Kaka Rara datang dan mendorongku otomatis aku jatuh bersama gelas kristal milik ibu tiriku, kak Rara pun memanggil ibunya saat sampai di dapur ibu tiriku pun langsung memarahiku sambil menarik rambutku dan juga memukuliku, aku terus meminta maaf dan ampun tapi bukannya berhenti tapi mereka makin menyiksa ku, ibu tiriku pun pergi aku pikir semua sudah selesai ternyata aku salah ibu tiriku kembali dengan membawa ikat pinggang lalu mulai memukuliku lagi, aku hanya bisa menangis dan meminta ampun tapi mereka seakan tuli.

FLASHBACK OFF

Setiap aku mengingat peristiwa itu rasanya luka yang masih ada terasa sangat sakit sekali,

Aku ingin mengadukannya kepada ayahku tapi ayah tidak pernah percaya padaku bahkan ayah berniat mengusirku jika aku tidak mendengarkan ibu tiriku.

Mungkin ini yang namanya takdir ku, takdir dari sang pencipta aku yakin segala sesuatu akan indah pada waktunya.

Mungkin ini yang namanya takdir ku, takdir dari sang pencipta aku yakin segala sesuatu akan indah pada waktunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Segini dulu ceritanya
Tungguin part selanjutnya ya
Jangan lupa klik ⭐ dan komen
Biasa kan untuk meninggalkan jejak 🐾🐾🐾

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang